Search This Blog

Monday, 16 February 2015

ILMU PENGETAHUAN ALAM, BUMI

A.    PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Tanah merupakan hasil dari pelapukan yang terjadi pada batuan. Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari ukuran besar hingga menjadi kecil. Pelapukan dapat terjadi akibat pengaruh cuaca, percampuran air dan udara, serta kegiatan makhluk hidup.
Berdasarkan faktor penyebabnya, dikelompokkan tiga jenis pelapukan sebagai berikut!

1.      Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik merupakan pelapukan yang terjadi secara mekanik atau melalui proses fisika. Pelapukan mekanik hanya mengubah bentuk atau wujud bendanya. Dalam proses pelapukan mekanik susunan kimia batuan tersebut tidak berubah, hanya ukurannya saja yang berubah. Pelapukan ini dapat disebabkan oleh faktor alam. Contohnya faktor panas (suhu) angin dan air.
2.      Pelapukan biologi
Pelapukan secara biologi disebabkan karena kegiatan makhluk hidup. Misalnya: lumut dan bakteri. Tumbuhan lumut dapat hidup di bebatuan dan menjadi penyebab terjadinya pelapukan oleh karena itu tumbuhan lumut disebut sebagai tumbuhan perintis.

3.      Pelapukan kimia
Pelapukan kimia terjadi oleh pengaruh zat kimia. Zat kimia misalnya oksigen, karbondioksida, dan uap air. Batuan hasil pelapukan kimia mengalami perubahan kimia secara tetap maupun sementara. Contoh dari pelapukan kimia adalah perkaratan besi. Besi berubah warna menjadi cokelat kemerahan dan bersifat rapuh.


B.     JENIS-JENIS TANAH

1.      Komposisi dan Jenis-Jenis Tanah
Berdasarkan komposisi penyusunnya, tanah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a.      Tanah berpasir
Tanah berpasir merupakan jenis tanah yang gembur dan mudah dilalui oleh air. Tanah jenis ini mengandung sedikit bahan organik yang berasal dari makhluk hidup. Hal inilah yang menyebabkan tanah berpasir tidak begitu subur.
b.      Tanah berhumus
Humus berasal dari sisa-sisa tumbuhan. Tanah yang mengandung banyak humus merupakan jenis tanah yang memiliki kesuburan yang sangat baik. Tanah jenis ini dapat menahan air dan merupakan tanah yang paling subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.
c.       Tanah liat
Jenis tanah ini banyak digunakan untuk pembuatan keramik dan kerajinan lainnya. Dalam keadaan basah tanah ini lengket dan sangat elastis. Tanah jenis ini sulit dilalui oleh air dan tidak banyak mengandung bahan organik.
d.      Tanah gambut
Tanah gambut, berasal dari pelapukan tumbuhan rawa, warnanya kehitam-hitaman, gembur, dan mudah menyerap air.
e.       Tanah berkapur
Tanah kapur, berasal dari pelapukan batu gamping, warnanya putih, keras, dan mudah menyerap air.
f.       Tanah Vulkanik
Tanah  vulkanik  biasanya  terdapat  di  sekitar  gunung berapi,  seperti  Gunung  Merapi  di  Jawa  Tengah  dan Gunung  Galunggung  di  Jawa  Barat. Tanah vulkanik merupakan tanah yang  banyak mengandung unsur hara; warnanya lebih gelap; dan    berasal dari gunung berapi yang meletus.
g.      Tanah aluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai. Umumnya terdapat di dataran rendah atau lembah. Tanah ini bersifat subur sehingga cocok digunakan sebagai tanah pertanian.

C.     Struktur Bumi
Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan salah satu anggota tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Jika bumi diiris maka akan tampak lapisan-lapisan bumi dari dalam ke luar adalah lapisan inti bumi dalam, inti bumi luar, selimut bumi, dan kerak bumi.

a.      Kerak bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar bumi. Terdiri atas lautan dan daratan. Terdiri atas batu-batuan, maka disebut litosfer . Pada lapisan inilah terjadi pelapukan batuan menjadi tanah. Ketebalan kerak bumi berkisar antara 6 hingga 70 km.

b.      Mantel bumi
Lapisan ini disebut juga  azsenosfer . Ketebalannya berkisar 2.900 km. Lapisan mantel bumi adalah lapisan paling tebal dibanding kerak dan inti bumi. Lapisan ini terbentuk dari mineral silikat.

c.       Inti bumi
Bagian inti bumi terdiri atas inti luar dan dalam.
a)      Lapisan inti bumi luar merupakan lapisan tersusun atas cairan yang sangat kental. Ketebalan lapisan ini adalah 2200 km. Lapisan inti bumi luar berbatasan dengan lapisan selimut bumi. Lapisan ini memiliki ketebalan 2900 km dan terdiri atas cairan silikat kental. Pada bagian atas lapisan selimut ini berbatasan dengan kerak bumi. Pada bagian inilah sering terjadi pergerakan yang diakibatkan karena melelehnya kerak bumi bagian bawah dan menerobosnya cairan  silikat kental panas melalui celah-celah kerak bumi. Cairan ini dikenal dengan sebutan magma. Pergerakan magma inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.
b)      Lapisan inti bumi dalam merupakan pusat bumi. Lapisan inti dalam memiliki diameter sebesar 2600 km. Lapisan ini terbentuk dari besi dan nikel padat bagian ini merupakan lapisan yang paling panas.

d.      Lapisan atmosfer

Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelubungi bumi. Atmosfer membuat bumi selalu hangat pada malam hari. Atmosfer juga melindungi bumi dari sinar matahari pada siang hari.

No comments:

Post a Comment