Search This Blog

Tuesday, 17 February 2015

Alergi saat berolahraga Alergi karena olahraga



Olahraga dapat terjadi akibat adanya peningkatan histamin selama latihan. Histamin adalah bahan kimia yang dilepaskan dalam tubuh sebagai bagian dari suatu reaksi alergi. Pelebaran kapiler darah dan kebocoran cairan ke dalam dermis kulit juga memainkan peran.
Selain ruam dan gatal, alergi olahraga juga menyebabkan gejala seperti dilansir Livestrong, yaitu:

1. Kemerahan pada kulit
2. Kram perut
3. Sakit kepala
4. Pembengkakan di lidah, wajah dan tangan
Dalam keadaan langka, alergi olahraga berat dapat menyebabkan anaphylaxis (reaksi hipersensitif yang sangat jarang) yang dapat menyebabkan penyempitan tenggorokan dan gejala seperti tersedak, mengi, mual dan gangguan gastro intestinal (saluran cerna).
Beberapa orang juga mengembangkan alergi yang disebabkan oleh olahraga jika makan makanan tertentu sebelum latihan seperti alkohol, keju, makanan laut atau tomat.
Untuk mencegah terjadinya alergi saat atau setelah olahraga, sebaiknya penderita exercise urticaria melakukan olahraga 4 sampai 6 jam setelah makan.
Selain itu, hindari menggunakan obat anti-inflamasi non-steroid atau aspirin sebelum latihan, karena obat ini yang paling sering dikaitkan dengan exercise urticaria.

Penderita anaphylaxis juga jangan berolahraga saat periode menstruasi. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Family Physician, hindari latihan yang lebih mungkin menyebabkan reaksi alergi misalnya, menari, jogging, berjalan, ski, dan bola voli yang sering terkait dengan anaphylaxis.
Setelah Anda mulai mengalami gejala, perlambat kecepatan atau beristirahat selama sekitar 5 sampai 10 menit agar gejala alergi tidak semakin parah.
Didalam badan sehat terdapat jiwa yang sehat. Olahraga seharusnya dapat membuat tubuh sehat dan membakar kalori sehingga bisa mendapatkan berat badan yang ideal. Tapi bagi beberapa orang, olahraga bisa bikin alergi.

No comments:

Post a Comment