Search This Blog

Sunday, 28 October 2018

Apa itu Merkantilisme?

Merkantilisme termasuk kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui keseimbangan perdagangan positif, terutama barang jadi. Secara historis, kebijakan tersebut sering menyebabkan perang dan juga termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial.
Merkantilisme merupakan system ekonomi yang berpusat pada keyakinan bahwa pemerintah dapat membuat suatu bangsa yang lebih sejahtera dengan mengatur perdagangan dan menggunakan tariff dan upaya dalam sebuah perlindungan lainnya untuk mencapai keseimbangan ekspor atas impor.
Dampak dari merkantilisme dalam sejarah:
1.       Lahirnya kolonialisme imprealisme
2.       Aktifnya perdagangan internasional.
3.       Berkembangnya teknologi-teknologi baru, misalnya Act of Navigation yang sangat membantu perkapalan Inggris, penemuan mesin uap dalam rangka efisiensi produksi membawa Inggris pada revolusi industry

D.     Jenis Merkantilisme


Pada dasarnya Merkantilisme adalah cara untuk mencapai kemakmuran negara. Namun pada prakteknya ada dua jenis merkantilis yang bisa dibedakan berdasarkan cara mencapai kemakmuran. Kedua jenis merkantilis tersebut adalah

 
1.      Kelompok Bullionist
Kelompok bullionist  berkembang sebagai awal perkembangan kelompok merkantilist murni, dipelopori oleh Gerald Malynes. Kelompok ini mengaitkan kemakmuran negara dengan banyaknya logam mulia. Semakin besar stok logam mulia di dalam negeri, semakin makmur, megah dan berkuasa negara tersebut.
Kebijakan kelompok ini adalah
o   mendorong ekspor sebesar-besarnya, (kecuali logam mulia)
o   melarang impor dengan ketat, (kecuali logam mulia)
o   surplus ekspor harus dibayar dengan logam mulia
2.      Merkantilist Murni
Kata kunci merkantilist murni adalah aspek suku bunga.  Suku bunga yang rendah akan menguntungkan pencari kredit, dan ini diperlukan untuk mendorong kegiatan ekonomi.   Agar kegiatan ekonomi dapat berkembang maka harga barang juga harus meningkat dan peningkatan harga barang dapat terjadi apabila jumlah uang beredar meningkat.  Agar uang bertambah maka jalan yang paling mudah adalah melakukan perdagangan internasional. Oleh karena itu setiap negara wajib berusaha memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan (favorable balance of trade).
Pendukung utama kelompok merkantilis murni adalah Thomas Mun (Inggris), Colbert (Perancis), Von Hornigh (Jerman) dan Becker (Austria).

Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam ekonomi pasar.[1][2] Pemilik modal dalam melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Dengan prinsip tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna memperoleh keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Pengertian Kapitalisme atau kapital ialah sistem ekonomi di mana perdagangan, pabrik dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan kapitalisme ialah mencapai profit dalam ekonomi pasar. Pemilik modal dalam melaksanakan usahanya berusaha untuk menggapai profit sebesar-besarnya. Dengan dasar tersebut, pemerintah tidak dapat melakukan campur tangan pasar buat memperoleh profit bersama-sama, tetapi campur tangan pemerintah dilakukan dengan cara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.

Apa Ciri-ciri Kapitalisme?

·         Adanya dua kelas sosial di masyarakat. Yang pertama adalah para kapitalis dan yang kedua adalah para pekerja.
·         Keuntungan dicari sebesar-besarnya oleh pelaku ekonomi. Jadi, produk tidak dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Melainkan hanya bisa diberikan jika ada yang sanggup untuk membayar terhadap produk tersebut.
·         Sedikit campur tangan pemerintah. Pemerintah hanya membuat peraturan yang berkaitan dengan hak-hak pelaku bisnis.
·         Adanya kompetisi yang tinggi di antara para pelaku pasar.
Paham merkantilisme ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Memiliki sifat untuk memonopoli perdagangan. Negara dengan paham merkantilisme akan mencari segala cara untuk meningkatkan ekspor dengan menggunakan insdustri dalam negeri.
  2. Satu-satunya pemegang kekuatan ekonomi adalah negara
  3. Memiliki tujuan yaitu menumpuk kekayaan berupa logam mulia sebanyak-banyaknya
  4. Menerapkan peraturan dengan menetapkan bea masuk yang tinggi adar hasil industri lain tidak masuk ke negaranya
  5. Negara dengan paham merkantilisme akan mencari negara-negara jajahan untuk mencapai tujuannya
  6. Menganut permainan ekonomi global zero-sum yang berarti jika salah satu negara memperoleh, maka yang lain akan kehilangan.
Hubungan :Merkantilisme adalah suatu sistem dimana tolak ukur kekayaan suatu negara dilihat dari emas yang dimiliki. Semakin banyak suatu negara memiliki logam mulia akan semakin kaya. Sedangkan kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi dimana perdagangan, industri dan alat2 produksi dikuasai oleh swasta dgn tujuan memperoleh keuntungan sebanyak2 nya. Dengan adanya merkantilisme dan kapitalisme sebagai latar belakang dan tujuan bagi negara2 yang barat untuk berlomba2 melakukan imperialisme dan kolonilisme untuk memenuhi ambisi mereka menjadi negara yang makmur dengan cara menjajah dan menguasai sda dari negara yang mereka kuasai

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/4811456#readmore
Komunisme
A. PENGERTIAN KOMUNISME
Komunisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal) sehingga terbentuk masyarakat yang makmur, dimana setiap orang dianggap sama tanpa ada perbedaan kelas. Dalam negara yang menganut sistem pemerintahan komunisme, setiap individu tunduk kepada kehendak partai, negara dan bangsa. Orang-orang yang menganut ideologi komunisme disebut dengan komunis. Komunisme merupakan musuh besar dari ideologi kapitalisme. Komunisme sering juga disebut dengan Marxisme karena orang yang memperkenalkannya adalah Karl Marx.

C. CIRI – CIRI KOMUNISME
  1. Komunisme sifatnya atheis dengan berdasarkan kepada logik, sehingga mereka tidak mengimani keberadaan tuhan. Keberadaan Tuhan dan agama dianggap akan mempengaruhi masyarakatnya sehingga hal ini ditolak oleh komunis.
  2. Komunisme tidak memandang manusia sebagai individu, melainkan memandangnya sebagai masyarakat. Sehingga setiap orang dianggap sama, kerja keras dan usaha yang dilakukan seorang individu tidak akan membuatnya lebih unggul daripada individu lain.
  3. Semuanya adalah milik rakyat dan dikuasai oleh pemerintah. Artinya pemerintah memiliki kekuasaan tertinggi dalam paham komunisme.
  4. Dari segi politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis.
  5. Untuk mewujudkan paham komunisme tersebar, maka dibutuhkan pelenyapan dari paham kapitalisme dengan cara-cara revolusi. Selama masa revolusi, pemerintah dan diktator diperlukan untuk mencapai tujuannya.
  6. Komunisme merupakan paham yang menganggap bahwa revolusi harus dilakukan secara terus menerus sampai menguasai seluruh dunia.
. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNISME
1. Kelebihan Komunisme
  • Semua orang dianggap sama, sehingga tidak ada yang merasa lebih unggul.
  • Lebih mudah mengendalikan pengangguran, inflasi, dan keburukan ekonomi. Hal ini dikarenakan pemerintah memiliki kekuasaan penuh dalam segalah hal.
  • Jarang terjadi krisis.

2. Kekurangan Komunisme
  • Tidak adanya kepercayaan terhadap Tuhan.
  • Mengurangi motivasi individu untuk menjadi lebih baik, karena apapun usaha mereka, tetap saja kedudukannya akan sama dengan orang lain.
  • Monopoli oleh pemerintah dapat merugikan masyarakat.
  • Masyarakat tidak memiliki kebebasan.
  • Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dihargai.

C. CIRI – CIRI FASISME
  • Pemerintahan bersifat totaliter dengan otoritas absolut dari pemimpin.
  • Sistem pemerintahan satu partai.
  • Negara dan masyarakat hanya berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
  • Terdapat perbedaan antara orang yang memerintah dan orang yang diperintah (Tidak mengakui persamaan derajat manusia).
  • Gerakan militer dalam negara dengan fasisme merupakan unsur yang sangat penting.
  • Tidak menghargai kebebasan dan kemerdekaan suatu individu.

FASISME
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FASISME
1. Kelebihan Fasisme
  • Masyarakat memiliki semangat juang yang besar untuk membela bangsa dan negaranya.
  • Mudah untuk mengontrol masyarakat karena setiap individu seragam.
  • Kesatuan nasional yang kuat.
  • Tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
  • Pengambilan keputusan yang cepat.

2. Kekurangan Fasisme
  • Rakyat berhadapan dengan takanan yang besar dan diperlakukan seenaknya.
  • Individu tidak memiliki kebebasan.
  • Kekuasaan hanya di pegang oleh pimpinan, sehingga negara tidak dijalankan untuk kepentingan bersama.
  • Kepatuhan rakyat berdasar kepada ketakutan (bukan dari rasa cinta terhadap bangsa dan negara). 
Fasisme adalah sebuah gerakan politik penindasan yang pertama kali berkembang di Italia setelah tahun 1919 dan kemudian di berbagai Negara Eropa, sebagai reaksi atas perubahan sosial politik akibat Perang Dunia I. Nama fasisme berasal dari kata latin “Fasces” artinya kumpulan tangkai yang diikatkan kepada sebuah kapak, melambangkan pemerintahan Romawi Kuno.
Fasisme sesungguhnya merupakan ideologi yang di bangun menurut hukum rimba, Fasisme juga bertujuan membuat individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam, untuk mencapai tujuan ini fasisme menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode propaganda bahkan melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau bangsa).
Hal tersebut dikarenakan menurut ideologi fasis, Negara bukan ciptaan rakyat merupakan ciptaan orang kuat. Bila orang kuat sudah membentuk organisasi Negara, maka negara wajim menggembleng atau memaksakan dan mengisi jiwa rakyat. Fasisme sebagai ideologi berkembang pada abad ke-20 ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada perang dunia.
SIFAT
Ideologi Fasisme memiliki beberapa sifat yaitu:
1.      Rasisme, diartikan sebagai paham yang menerapkan penggolongan atau pembedaan ciri-ciri fisik (seperti warna kulit) dalam masyarakat. Rasisme juga bisa diartikan sebagai paham diskriminasi suku, agama, ras, golongan ataupun ciri-ciri fisik umum untuk tujuan tertentu.
Militerisme adalah suatu pemerintahan yang didasarkan pada jaminan keamanannya terletak pada kekuatan militernya dan mengklaim bahwa perkembangan dan pemeliharaan militernya untuk menjamin kemampuan itu adalah tujuan terpenting dari masyarakat.Sistem ini memberikan kedudukan yang lebih utama kepada pertimbangan-pertimbangan militer dalam kebijakannya daripada kekuatan-kekuatan politik lainnya. Mereka yang terlibat dalam dinas militer pun mendapatkan perlakuan-perlakuan istimewa.
·  Ultra Nasionalis, ialah sikap membanggakan suatu negara secara berlebihan sehingga sangat merendahkan negara yang lainnya. Sehingga mudah sekali memancing pertengkaran atau peperangan.
·  Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya (hak memerintah). “Menguasai” disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan.
Sosialisme
Ciri utama sosialisme adalahpemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Ciri ini merupakan salah satufaktor pendorong berkembangnya sosialisme. Hal ini ditandai dengan penentanganterhadap ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada negara feodal.
Sosialisme atau sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi,[1][2] serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut.[3][4] "Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya.[5] Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua.[6] Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada pasar atau perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan peran negara dalam membangun sosialisme.[7]
Ciri-ciri Sistem Demokrasi Ekonomi
  1. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
  2. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara
  3. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
  4. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
  5. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
  6. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
Manfaat Dari Sistem Demokrasi Ekonomi
  1. Potensi,
  2. Inisiatif
  1. Daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum
Dampak Dari Sistem Demokrasi Ekonomi
  1. Sistem Free Fight Liberalism, yang menumbuhkan eksploitasi manusia dan bangsa lain.
  2. Sistem Etatisme, negara sangat dominan serta mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
  3. Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
  4. Kredibilitas pemerintah telah sampai pada titik nadir
  5. Rezim Orde Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan (growth) ekonomi
  6. Rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian mengalami kerapuhan
Definisi dan pengertian demokrasi ekonomi adalah tindak produksi dalam sebuah sistem negara dikendalikan oleh semua masyarakat dan semuanya berada di bawah pimpinan atau bisa jugamelalui pemilihan anggota-anggota masyarakat. Dalam sistem demokrasi ekonomi, masyarakat adalah komponen utama yang harus dimakmurkan, bukan hanya seorang individu saja. Indonesia, merupakan salah satu negara yang menganut sistem demokrasi,begitu halnya dalam bidang ekonomi Indonesia telah memanfaatkan sistem demokrasi ekonomi yang berdasarkan pada ketetapan Pancasila dan UUD 1945 serta GBHN, sehingga demokrasi ekonomi di Indonesia biasa disebut dengan “Sistem Ekonomi Berdasarkan Demokrasi Ekonomi Pancasila”.

Demokrasi ekonomi yaitu produksi dikerjakan oleh semua masyarakat dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat. Yang di dalamnya terdapat kekuasaan pemerintah dan terdapat kebebasan swasta. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran perorangan.

No comments:

Post a Comment