BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam
sebuah perkantoran tingkat produktivitas pegawai yang tinggi merupakan harapan
semua organisasi atau perusahaan, dan lingkungan kantor yang sesuai akan
mendukung tercapainya tujuan tersebut. Kondisi lingkungan kantor sangat
berpengaruh terhadap naik turunnya produktivitas kerja pegawai. Selain itu
lingkungan kantor sedikit banyak akan mempengaruhi fisik maupun psikologis
pegawai ketika melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu sebuah kantor di tuntut
untuk memiliki lingkungan kantor yang dapat membuat para pegawai nyaman dan
bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas perkantoran. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sterk (2005) menemukan bahwa 83% pegawai sangat
mengharapkan adanya pencahayaan yang tepat, area kerja yang sesuai, serta
temperatur udara yang nyaman. Berdasarkan permasalahan tersebut kami membuat
makalah dengan judul “LINGKUNGAN PERKANTORAN”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari lingkungan kantor ?
2. Apa saja factor-faktor dari lingkungan kantor secara fisik?
3. seperti apa kinerja lingkungan
kantor tersebut?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk
setidaknya agar dapat membantu bagi para siswa yang ingin membacanya agar mampu
memahami seperti apa lingkungan kantor itu secara teori dan pengaruhnya
terhadap kinerja dan kelancaran sistem kantor tersebut. Selain itu untuk
menambah wawasan para siswa mengenai lingkungan perkantoran yang sering kita
biasa jumpai.
1.4 Manfaat Penulisan.
1. memberikan edukasi kepada para siswa khususnya sisa yang memilih
jurusan tentang perkantoran agar tahu seperti apa lingkungan dan tata leta
kantor.
2.menambah pengetahuan siswa agar mengetahui pengaruh lingkungan kantor
terhaddap kinerja kantor itu sendiri.
3. supaya siswa atau pemabaca mendalami pelajaran khususnya tentang
Adminstrasi perkantoran.
BAB
II PEMBAHASAN
Lingkungan Kantor
A.Pengertian lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek
dari gejala fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi
individu. (Komarudin, 2002 : 142).
Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara, ruang gerak,
keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Alex. S. Nitisemito, 2002 : 183).
Berdasarkan definisi tersebut dapat dinyatakan lingkungan
kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang
mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah lingkungan
kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diperlukan adanya
pengaturan maupun penataan faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam
penyelenggaraan aktivitas organisasi.
B. Faktor-faktor lingkungan
kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya didalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
Faktor-faktor lingkungan kerja fisik adalah sebagai berikut
:
a) Pewarnaan
b) Penerangan
c) Udara
d) Suara bising
e) Ruang gerak
f) Keamanan
g) Kebersihan
h) Musik
Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1) Pewarnaan
Masalah warna dapat berpengaruh terhadap karyawan didalam
melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang memperhatikan
masalah warna. Dengan demikian pengaturan hendaknya memberi manfaat, dalam arti
dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang kerja
hendaknya mempergunakan warna yang lembut.
Warna yang baik dipakai pada ruangan yang sempit adalah
warna putih, karena dengan putih ruangan tersebut akan nampak lebih luas,
bersih yang dapat membantu pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Di sini bukan
warna saja yang perlu diperhatikan, karena kombinasi warna yang salah dapat
menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan bagi orang yang memandangnya. Rasa
yang tidak menyenangkan akan menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan,
masalah warna bukan hanya pada dinding saja, namun juga warna mesin, peralatan
dan bahkan warna seragam yang dikenakan oleh karyawan.
Sistem penerangan yang mempergunakan dinding atau sebagai
pembaur sinar, kembali dapat mempengaruhi warna yang dipergunakan dalam ruangan
kerja karyawan, sehingga dapat menimbulkan penerangan yang baik di dalam
ruangan kerja tersebut.
Dibawah ini terdapat daftar beberapa
warna yang dapat merangsang dan mempengaruhi perasaan manusia :
Warna
|
Sifat
|
Pengaruh
|
Untuk
Ruangan
|
1. Merah
|
Dinamis, merangsang dan panas
|
Menimbulkan semangat kerja
|
Pekerjaan sepintas lalu (singkat)
|
2. Kuning
|
Keanggunan, bebas dan hangat
|
Menimbulkan rasaa gembira
|
Gang-gang, jalan dan lorong
|
3. Biru
|
Tenang, tentram dan sejuk
|
Mengurangi tekanan atau tegangan
|
Berpikir dan konsentrasi
|
2) Penerangan
Penerangan dalam ruang kerja
karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan semangat
karyawan sehingga mereka akan dapat menunjukkan hasil kerja yang baik, yang
berarti bahwa penerangan tempat kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya
kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Atas
dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem penerangan ini sangat
diperlukan di dalam suatu perusahaan, walaupun demikian sistem penerangan ini
hanya menunjang saja bukan satu-satunya faktor yang menentukan berhasilnya
proses produksi. Disamping faktor penerangan, faktor-faktor lain juga harus
diperhatikan.
3) Udara
Di dalam ruangan kerja karyawan
dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan adanya pertukaran udara yang cukup,
akan menyebabkan kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang
terlalu panas akan menyebabkan menurunnya semangat kerja karyawan di dalam
melaksanakan pekerjaan.
Adapun
suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat dipertahankan baik
pada musim panas maupun di musim dingin adalah bahwa suhu udara harus
dipertahankan di bawah 21oC untuk menekan kelembaban.
4) Suara bising
Bunyi bising sangat diperhatikan,
karena dapat membantu kesenangan kerja, merusak pendengaran dan dapat
menimbulkan komunikasi yang salah. Oleh karena itu setiap perusahaan selalu
berusaha untuk menghilangkan suara bising tersebut atau paling tidak menekannya
untuk memperkecil suara bising tersebut. Dengan terganggunya seseorang atau
karyawan didalam melaksanakan pekerjaan mengakibatkan pekerjaan tersebut salah
sehingga jumlah dan mutu barang yang dihasilkan menurun.
Kemampuan
perusahaan di dalam menyediakan dana untuk keperluan pengendalian suara bising
tersebut, juga merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan cara
pengendalian suara bising dalam suatu perusahaan.
Suara
bising dapat dihindari dengan suatu tindakan seperti:
a)
Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan mengadakan perubahan
atau modifikasi mesin secara mekanis.
b)
Mencegah terpencar atau meluasnya suara bising tersebut dengan mengisolasikan
atau menutup rapat-rapat suara bising tersebut.
c)
Menghindari adanya alunan suara yang memantulkan dengan jalan menyerap suara
itu dengan bahan-bahan penyerap suara itu seperti rock wall atau fiber glass.
Lebih baik menggunakan musik, musik merupakan salah satu
untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan dengan menghilangkan rasa
bosan dan monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Sebaiknya program pemutaran
musik hanya diberikan dalam jangka waktu 10-15 menit setiap jam
5) Ruang gerak
Dalam suatu perusahaan hendaknya
karyawan yang bekerja mendapat tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan
atau tugas. Seseorang tidak mungkin dapat bekerja dengan tenang jika tempat
yang tersedia tidak dapat memberikan kenyamanan.
Padatnya
tempat sama ruang gerak yang sempit dapat mengurangi semangat kerja karyawan
dalam melakukan aktivitasnya. Dengan demikian ruang gerak di dalam melaksanakan
pekerjaan perlu diperhatikan, sehingga karyawan dapat bekerja dengan baik, dan
begitu juga sebaliknya jika ruang gerak terlalu lebar akan mengakibatkan
pemborosan biaya.
Oleh
karena itu ruang gerak untuk tempat karyawan
- Persyaratan lingkungan fisik Kantor
Adapun
persyaratan lingkungan fisik yang harus diusahakan oleh setiap kantor adalah
sebagai berikut:
- Kebersihan
Kebersihan
meliputi bangunan, perlengkapan, dan perabotan yang ada di lingkungan kantor
harus dipelihara kebersihannya.
- Luas Ruang Kantor
Ruang kerja
harus menyediakan luas lantai 40 square feet untuk setiap pegawai, minimal (3,7
meter persegi)
- Suhu Udara
Temperature
yang layak harus dipertahankan dalam ruangan kerja minimal 16 derajat celcius.
- Ventilasi
Peredaran
udara segar atau udara yang telah dibersihkan harus diusahakan dalam ruang
kerja.
- Penerangan Cahaya
Cahaya alam
atau lampu yang cocok dan cukup harus ada dalam ruang kerja, sedangkan
peralatan
- Fasilitas Kesehatan
Kamar kecil,
toilet, dll harus disediakan untuk para petugas serta dipelihara kebersihannya.
- Fasilitas Cuci
Ruang cuci
muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan handuk disediakan
seperlunya.
- Air Minum
Air bersih
untuk keperluan minum petugas harus disediakan melalui pipa atau tempat
penampungan khusus.
- Tempat Pakaian
Dalam kantor
harus disediakan tempat untuk menggantungkan pakaian yang tidak dipakai sewaktu
kerja dan fasilitas untuk mengeringkan pakaian basah.
- Tempat Duduk
Petugas
harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan sandaran kaki.
- Lantai, Gang, Dan Tangga
Lantai harus
dijaga agar orang tidak mudah tergelincir, tangga diberi pegangan untuk tangan
dan bagian yang terbuka diberi pagar.
- Mesin
Bagian mesin
yang berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang memakainya harus
terlatih.
- Beban Berat
Pegawai
tidak boleh ditugaskan mengangkat, membawa atau memindahkan beban berat yang
dapat menyebabkan kecelakaan.
- Pertolongan Pertama
Dalam
ruangan kerja harus disediakan kotak obat – obatan sebagai pertolongan pertama
untuk pegawai apabila ada pegawai yang mengalami sakit atau luka akibat
bekerja.
- Penjagaan Kebakaran
Di dalam
kantor harus disediakan alat untuk memadamkan kebakaran baik itu lonceng
ataupun alarm.
- Pemberitauan Kecelakaan
Kecelakaan
dalam kantor yang menyebabkan kematian atau absen pegawai lebih dari 1 minggu
harus dilaporkan kepada pihak berwajib.
b)
Pentingnya Lingkungan fisik kantor
- Mempengaruhi kesehatan pegawai (pengaruh penerangan yang jelek terhadap penglihatan, suara yang gaduh terhadap syaraf, terlalu banyak orang terhadap semangat kerja dan angin terhadap kesehatan badan)
- Pengaruhnya terhadap efisiensi kantor (penerangan) yang jelek mengakibatkan kesalahan – kesalahan, suara yang gaduh, pemanasan, dan ventilasi yang jelek dapat menimbulkan kekacauan (Moekijat,1997).
C. Lingkungan
Social Kantor
Lingkungan
social kantor telah menujukkan pada hubungan antar orang yang terlibat dalam
kantor. Lingkungan kerja fisik adalah
keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-kultural yang
mengelilingi atau mempengaruhi individu Hubungan yang terjadi dalam sebuah
kantor akan menentukan kelancaran tugas untuk mencapai tujuan. Tata hubungan
itu lazimnya dikenal dengan komunikasi administrasi atau komunikasi organisasi.
Ditinjau
dari sasaran komunikasi dan tujuannya dapat dibedakan menjadi:
- Komunikasi Formal
Komunikasi
ini dilakukan dalam situasi formal, sehingga bahasa apapun istilah/ungkapan
yang digunakan harus merujuk pada kondisi formal. Situasi formal misalnya pada
rapat, seminar, lokakarya, pembelajaran di kelas, dll.
- Komunikasi Informal
Komunikasi
informal terjadi dalam hubungan keseharian baik antar sejawat maupun dengan
bawahan
- Komunikasi Eksternal
Komunikasi
eksternal yang terjadi antar pihak lembaga kantor dengan pihak – pihak diluar
lembaga kerja. Atau dengan kata lain sebagai hubungan lembaga dengan mitra
kerja.
- Komunikasi Internal
Komunikasi
ini menunjuk pada komunikatornya maksudnya orang – orang yang terlibat masih
dalam lingkup satu kantor.
- Komunikasi Vertikal
Komunikasi
yang menunjuk pada kedudukan ataupun jabatan dalam organisasi, contohnya
hubungan antar rector dengan karyawan, rector dengan para dosen, direktur
dengan cleaning service.
- Komunikasi Horizontal
Merupakan
komunikasi yang terjadi antar teman sejawat. Contoh lain antar dekan di
lingkungan PT. antar ketua jurusan di lingkungan fakultas.
D. Dasar Pemilihan Letak Kantor Yang
Baik
Dalam pemilihan lokasi kantor/tempat
kantor terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Terry (Dalam Gie 2000) faktor–faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat/lokasi kantor ialah :
a. Corak Gedung, termasuk warna
gedung, ukuran, reputasi, usia, usia gedung , pelayanan yang tersedia
b. Fasilitas gedung yaitu fasilitas
fasilitas yang membuat gedung menjadi lebih baik seperti AC, listrik, tempat
parkir, jalan keluar dll
c. Dekatnya kantor dengan
perusahaan. Contohnya hubungan para pelanggan, fasilitas pengakutan, pusat
pertokoan, hotel, kantor pos, dll
d. Biaya . Semua faktor yang
menimbulkan biaya tetepi dipertimbangkan biaya yang minimal
e. Stabilitas penyewa. Bila kantor
disewa perlu dipertimbangkan stabilitas penyewaan (lama penyewaan). Perpindahan
kantor sering dilakukan akan berdampak negatif, terutama pada perusahaaan yang
sudah besar.
f. Flexsibelitas ruangan. Meliputi
ruang yang memungkinkan pengaturan yang cocok untuk bermacam–macam bagian
kantor, ukuran diesign yang cocok untuk tempat peralatan, mesin–mesin. Disini
perlu diperhatikan bisa tidaknya dilakukan perubahan–perubahan terhadap ruang
itu sendiri
g. Penerangan dan ventilasi. Tiap
ruangan diusahakan mendapat penerangan alam, ventilasi dan sirkulasi udara yang
cukup
h. Bebas dari kotoran dan suara
gaduh. Fokusnya adalah kebersihan udara, lingkungan dan suara gaduh, karena itu
akan dapat menggangu pekerjaan kantor.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan kerja fisik adalah
keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial-kultural yang
mengelilingi atau mempengaruhi individu. Lingkungan social kantor telah
menujukkan pada hubungan antar orang yang terlibat dalam kantor. Dalam pemilihan lokasi kantor/tempat
kantor terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Terry (Dalam Gie 2000) faktor–faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tempat/lokasi kantor.
3.2. Saran
Semoga dengan adanya
makalah ini setidaknya kita bisa menambah wawasan tentang permainan dunia
perkantoran, serta memberi sedikit pengetahuan kepada pembaca tentang seperti
apa linngkungan kantor yang sebenarnya menurut secara teori.
DAFTAR PUSTAKA
Ma’moeri, Endar, 2000. Administrasi Perkantoran.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Neuner, J.J.W., Keeling, L.B., (1978) , Modern Office
Management, Bombay: D.B. Taraporevola Sons & Co., Private Ltd.
Sijanggut, 2009. Dasar Desain Interior Rumah/Kantor nan
Minimalis. Bandung; CVAstro
Soetrisno, (2001) , Administrasi Perkantoran, Prajabatan
Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
The Liang Gie, 2007. Administrasi Perkantoran.
Yogyakarta;Liberty
Wealle, Marry G.,1982. Environmental Interior. New
Yok: Maxmillan Publishing Company
No comments:
Post a Comment