Search This Blog

Sunday, 1 February 2015

PENGARUH GLOBALISASI DI BIDANG EKONOMI



A.  Pengertian Globalisasi Ekonomi
      Pada zaman sekarang ini orang sering menyebut dengan era atau zaman globalisasi. Istilah globalisasi berkaitan erat dengan globe. Globe adalah tiruan bola bumi. Sehubungan dengan hal tersebut akhirnya muncul istilah globalisasi. Globalisasi berasal dari kata global yang artinya meliputi seluruh dunia atau secarakeseluruhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia globalisasi adalah proses masuknya keruang lingkup dunia. Dalam globalisasi, peristiwa di satu negara akan mempengaruhi seluruh penjuru dunia. Penyebab munculnya globalisasi adalah kemajuan di bidang komunikasi, transportasi, dan teknologi informasi. Kemajuan itu mempermudah hubungan antarmanusia. Contohnya setiap orang sekarang tidak perlu pergi ke Eropa untuk menyaksikan sepak bola Piala Eropa, Karena dapat menyaksikan siaran
langsung dari televisi di rumah. Demikian juga jika ingin berbicara dengan temanmu di luar negeri, dapat menggunakan telepon tanpa harus jauh-jauh menemuinya. Dahulu orang berkomunikasi melalui telegram dan surat biasa yang memerlukan waktu lama. Sekarang dapat menggunakan internet yang lebih mudah dan cepat.Globalisasi juga ditandai dengan munculnya perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri. Perusahaan tersebut dikenal dengan perusahaan multinasional. Contoh perusahaan multinasional adalah Freeport dari Amerika Serikat dan British Petroleum dari Inggris, yakni perusahaan asing yang bergerak d
Ibidang perminyakan. Ada pula Mc. Donalds dan Pizza Hut yang bergerak dibidang makanan cepat saji. Berkembangnya globalisasi sampai saat ini sangat didukung oleh kemajuan dan perkembangan teknologi dan informasi. Tanda-tanda globalisasi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Batas antarnegara semakin menipis
2. Informasi mudah menyebar
3.Kegiatan perdagangan semakin luas
 Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam
 bentuk-bentuk berikut:


a.  Globalisasi produksi
     Globalisasi produksi yaitu dimana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
b.  Globalisasi pembiayaan
     Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh yaitu  PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer)bersama mitrausaha dari manca negara.
c. Globalisasi tenaga kerja.
    Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan
bebas.
d. Globalisasi jaringan informasi
      Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak, dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, celana jeans levi’s, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
e. Globalisasi Perdagangan
     Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.

B.  Peran  Indonesia dalam Globalisasi Ekonomi
       Dalam globalisasi ekonomi Indonesia berperan aktif dalam berbagai lembaga ekonomi
internasional. Diantaranya adalah Bank Dunia, APEC, dan WTO. Indonesia juga
anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak yang disebut OPEC
(Organization of Petroleum Exporting Countries). Namun karena
Indonesia saat ini merupakan pengimpor minyak, maka keanggotaannya sedang dikaji
lagi.

1. ADB
     ADB merupakan singkatan dari Asian Development Bank. Artinya, Bank Pembangunan Asia. ADB adalah lembaga keuangan pembangunan multilateral. Tujuannya membantu upaya mengurangi tingkat kemiskinan di negara-negara kawasan Asia Pasifik (Aspas). Pemegang saham ADB terdiri dari berbagai negara. Jepang dan AS adalah pemegang saham terbesar. Tujuan utama ADB adalah memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat di kawasan Aspas. Program bantuan ADB berhubungan langsung dengan tiga pilar utama strategi pengentasan
kemiskinan. Tiga pilar itu adalah:
a.       Pembangunan berkelanjutan
b.      Pembangunan social
c.       pemerintahan  yang baik.

2.  APEC
     APEC merupakan singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation. Lembaga ini merupakan forum kerja sama ekonomi. Anggotanya adalah negara-negara di kawasan Aspas, dibentuk pada tahun 1989. Tujuan kerja sama ini untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan. Keanggotaan APEC terdiri dari banyak negara, termasuk Indonesia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen dari perdagangan dunia. Sejak pembentukannya, berbagai kegiatan APEC telah menghasilkan berbagai komitmen.
3. Bank Dunia
    Bank Dunia atau World Bank adalah salah satu badan khusus PBB. Bank Dunia berdiri tahun 1944. Pada awalnya, fokus utama bantuan Bank Dunia diperuntukkan bagi rekonstruksi pasca Perang Dunia II. Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan pada upaya penurunan angka kemiskinan. Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar bagi negara-negara di dunia. Kantor pusat Bank Dunia berada di Washington DC.
4. WTO
    WTO merupakan singkatan dari World Trade Organization. Artinya, Organisasi Perdagangan Dunia. Organisasi ini memiliki kewenangan mengatur dan mengawasi persetujuan perdagangan bebas antar negara. WTO juga bertugas menjadi penengah bila terjadi perselisihan antara anggotanya. Organisasi ini resmi berdiri tahun 1995, menggantikan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Artinya, Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan. GATT memuat aturan-aturan sistem perdagangan internasional.
Indonesia telah menjadi anggota WTO sejak tahun 1995. Posisi dasar Indonesia pada beberapa masalah utama. Di bidang pertanian, yaitu memperjuangkan penurunan tarif produk pertanian di negara maju. Indonesia juga memperjuangkan penghapusan subsidi pertanian di negara maju. Di bidang jasa, Indonesia memperjuangkan perlindungan industri jasa di Negara berkembang. Hal ini mengingat melimpahnya impor jasa akibat liberalisasi perdagangan. Di bidang kesehatan, kita berupaya mendapatkan obat-obatan dengan harga murah.
C.  Dampak Globalisasi Ekonomi
    
Globalisasi ekonomi adalah aktifitas ekonomi global yang tidak dibatasi oleh teritorial antar wilayah, atau kehidupan ekonomi global yang bersifat bebas. Artinya kita bisa saja mendirikan suatu usaha didaerah manapun tak terkecuali diluar negeri misalnya. Dengan adanya globalisasi ekonomi seperti ini bisa saja menimbulkan dampak negatif maupun dampak positif bagi kehidupan ekonomi kita.
a.     Dampak positif globalisasi ekonomi, antara lain:
1.     Produksi global dapat ditingkatkan
2.     Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
3.     Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4.     Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5.     Menyediakan dana  tambahan
6.     Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
7.      Liberalisasi
b.     Dampak negatif globalisasi ekonomi
        Dampatif negatif globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia terutama bersumber dariketidaksiapan ekonomi Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas. Dampak negatifnya sebagai berikut:

1.      Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
2.      Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.
3.      Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
4.      Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
5.      Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industry dalam negeri sulit berkembang.
6.      Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
7.      Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
8.      Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
9.      Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
10.  Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
11.  Memahami perkembangan industry
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih besar. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tinggi.
12.  Memperburuk neraca pembayaran
13.  Sektor keuangan semakin tidak stabil
14.  Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan  di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi menjadi tidak stbil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lanjutnya pertumbuhan ekonomi.

No comments:

Post a Comment