BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah
kemerdekaan, sedangkan sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja.
Berenang merupakan cabang olahraga yang penting untuk dipelajari dan dikuasai,
sebab manusia hidup didunia ini, sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air
adalah salah satu unsur yang penting didalam kehidupan kita, sebab bila tidak
ada air tentu semua mahluk tidak dapat hidup. Selain itu berenang merupakan
olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan
(obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau
arthritis. Berenang dapat memberikan
banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan
rutin.
Namun kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang
olahraga tersebut, karna di anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim
resiko, olahraga renang membuat tubuh sehat karena
hampir semua otot tubuh
dipakai sewaktu berenang.
Untuk menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan,
dianjurkan melakukan gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak
kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak
jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang
agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara
berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah sejarah dari cabang olahraga
renang?
1.2.2 Bagaimana tehnik berolahraga renang?
1.2.3 Bagaimana proses belajar mengajar dalam
cabang olahraga renang?
1.2.4 Bagaimana proses latihan dari cabang
olahraga renang?
1.2.5 Peraturan apa saja yang ada dalam cabang
olahraga renang?
1.2.6 Peralatan apa saja yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah dari cabang
olahraga renang.
1.3.2 Untuk mengetahui tehnik berolahraga
renang.
1.3.3 Untuk mengetahui proses belajar mengajar
dalam cabang olahraga renang.
1.3.4 Untuk mengetahui proses latihan dari
cabang olahraga renang.
1.3.5 Untuk mengetahui peraturan- peraturan yang
ada dalam cabang olahraga renang.
1.3.6 Untuk mengetahui peralatan-peralatan yang
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Pembaca dapat mengetahui sejarah dari
cabang olahraga renang.
1.4.2 Pembaca dapat mengetahui tehnik
berolahraga renang.
1.4.3 Pembaca dapat mengetahui proses belajar
mengajar dalam cabang olahraga renang.
1.4.4 Pembaca dapat mengetahui proses latihan
dari cabang olahraga renang.
1.4.5 Pembaca dapat mengetahui peraturan-
peraturan yang ada dalam cabang olahraga renang.
1.4.6 Pembaca dapat mengetahui
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga
renang.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Kajian Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan
ditemukannya Lukisan dari Zaman Batu didalam “gua perenang” yang
berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar
ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi
ini mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang
artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film
English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000
tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan
variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada
gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukkan variasi
dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir
Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal
dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun
sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos
of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari
2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans,
dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di
Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari
2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil
(Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya,
meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung
para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada
Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut. Sering kali
membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan
yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang
bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun berenang. Orang-orang
Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun
sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang
500 tahun sebelum masehi.
Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah
kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui
serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan
lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu
pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal
dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah
menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya
tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai
sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum masehi di
Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang sebagian
besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang.
Di Jepang, renang merupakan salah satu keahlian terhormat
Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum
masehi diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali
dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang
renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma.
Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan
yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang
dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan
tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin
konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan.
Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta
larangan tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung.
Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis
pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi
lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut
berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya
dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan
buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari
Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat
berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di
Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat
berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang,
menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini
telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang
selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal
Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796
klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin
Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun
1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari
Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik die Jugend (Olah raga untuk kaum
muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy
menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai
prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain
Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil
tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat
pancing untuk membantu dalam belajar berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar
berenang yang masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid
terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih
gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari
setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 di
Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris
Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The
Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui
pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak
mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di
Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim
panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang
betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m
untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria
dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu
memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia.
Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut
Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya
adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20 detik.
Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng
penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu
penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat
dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade
kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m
gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang
pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa
(meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai
Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya
apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu
jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung
juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya
dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari
Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang
Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti
Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan
gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan
mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru ini
dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan
Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan
berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard
dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah
anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam
anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga
tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik
dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi
perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya
bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4×50 yard gaya bebas
beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904. Perlombaan ini
membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya
yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian
besar orang berenang dengan gaya Trudgen.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia
mengunjungi Amerika Serikat sebagai penari balet dalam air. Kemudian dia
ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya
menampakkan lengan, kaki dan leher. Kellerman merubah baju renangnya menjadi
berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap
mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia
kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya.
Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional
(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
2.2 Teknik Renang
Dalam olahraga renang, ada beberapa teknik diantaranya
renang gaya dada, renang gaya bebas, renang gaya katak, dan renang gaya
kupu-kupu. Berikut ini akan di bahas satu persatu.
A. Renang Gaya Bebas
1.
ttt Teknik Dasar Berenang
Gaya Bebas
kaki, gerakan tangan, dan gerakan pernapasan pada renang
gaya bebas. Beberapa gerak latihan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerakan Kaki
- Gerakan kaki di tempat
Kedua tangan memegang ril di sisi kolam. Angkat kedua kaki
ke atas permukaan air, pandangan ke depan. Gerakan kaki ke atas dank e bawah
mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki
digerakkan ke bawah.
- Gerakan kaki sambil
bergerak maju
Kedua tangan memegangkal
papan luncur. Meluncurlah terlebih dahulu dari sisi kolam, pandangan ke
depan. Saat tubuh sudah berada jauh dari sisi kolam, mulailah menggerakkan kaki
ke atas dank e bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari
pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.
b. Gerakan Lengan
Setelah melakukan gerakan kaki sambil bergerak maju,
lakukanlah latihan gerakan lengan di dalam dan di atas permukaan air berikut
ini.
- Gerakan lengan di
dalam air
Seluruh bagian lengan berada di dalam air. Lakukan gerakan
menarik dan mendorong air ke depan dan ke belakang menggunakan kedua telapak
tangan dengan kedua jari tangan di rapatkan. Akhiri gerakan dengan lecutan
lecutan dari pergelangan tangan.
- Gerakan lengan di atas
permukaan air
Seluruh bagian lengan di atas permukaan air. Lakukan gerakan
mendorong air dengan salah satu tangan berada di dalam air, kedua jari-jari
tangan dirapatkan. Ingatlah bahwa posisi ibu jari tangan saat masuk ke dalam
air harus agak menghadap ke bawah. Doronglah air ke bawah dan belakang melewati
bahu dan panggul. Saat menarik napas (recovery), sikut diangkat hingga berada
di atas permukaan air. Bawa tangan ke depan di atas bahu, kemudian mulailah
kembali dengan gerakan (stroke) berikutnya.
c. Gerakan Pernapasan
Teknik dasar lainnya adalah gerakan pernapasan. Berikut ini
adalah uaraian gerakan pernapasan di tempat dan gerakan pernapasan sambil
bergerak maju pada renang gaya bebas.
- Gerakan
pernapasan di tempat.
Kedua kaki di kaitkan pada ril di sisi kolam. Lakukan
pernapasan dengan mengikuti gerakan lengan. Saat lengan bergerak keluar dari
air, tubuh akan miring dan kepala akan berpaling ke salah satu sisi. Saat
itulah yang paling tepat melakukan pernapasan. Usahakan pernapasan dilakukan
saat kepala masih rendah di dalam air di ikuti dengan membuka mulut.
- Gerakan
pernapasan sambil bergerak maju
Gunakan papan pelampung dijepit dengan kedua paha. Mulailah
latihan dengan gerakan meluncur terlebih dahulu. Pada saat tubuh berada jauh
dari sisi kolam, mulailah berenang tanpa di ikuti dengan gerakan kaki. Lakukan
pernapasan mengikuti gerakan lengan sebagaimana telah di pelajari sebelumnya
a
Permainan Bola Basket
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah gerakan-gerakan yang dapat menyehatkan
tubuh. Dengan olahraga tubuh akan merasa segar dan bugar. Oleh karena itu,
olahraga sangat penting dalam kehidupan ini.
Olahraga dapat berupa gerakan-gerakan tertentu dan juga
berupa permainan. Olahraga yang berupa gerakan-gerakan tertentu diantaranya
senam, yoga dan juga jogging. Sedangkan olahraga yang berupa permainan
diantaranya sepak bola, bola voli dan juga bola basket.
Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang
terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola
basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket, tentunya membutuhkan pengetahuan
tentang tehnik dasar bermain bola basket, tehnik permainan dalam permainan bola
basket dan sarana prasarana dalam permainan
bola basket beserta perawatan sarana tersebut agar permainan bola basket
dapat berjalan. Oleh karena itu, dalam makalah ini, dikaji tentang hal tersebut
yang merupakan suatu pengetahuan yang dibutuhkan agar dalam permainan bola
basket itu dapat berjalan dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah tentang perkembangan permainan bola basket
Bagaimana tehnik dasar permainan bola basket
Bagaimana tehnik bermain dalam permainan bola basket
Apa saja perlengkapan atau
alat – alat dalam permainan bola basket beserta perawatannya
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mengetahui sejarah tentang
perkembangan permainan bola basket
2. Mengetahui tehnik dasar
permainan bola basket
3. Mengetahui tehnik bermain
dalam permainan bola basket
4. Mengetahui perlengkapan
atau alat – alat dalam permainan bola
basket beserta perawatannya
Tujuan Khusus
Adapun
tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah tugas matakuliah TP. Basket yang
diajar oleh Ibu Ida Ayu Kade Arisanti Dewi, S.Pd, M.Fis.
BAB II
SEJARAH TENTANG PERMAINAN BOLA BASKET
2.1 Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A.
Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association
(YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang
mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini ialah adanya kenyataan bahwa
waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot.
Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan
olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan
pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada
sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera
menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk
menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang
tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu
gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak
begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar
dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball,
Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya.
Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras
untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu. Dari hasil percobaan yang
dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang
baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan
harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai
pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring
bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain
yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran
yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang
terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak. Semula
Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi
berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah
persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan.
Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr.
James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.
Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket.
Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan
Bola Basket
Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan
permainan Bola Basket kepada masyarakat (Amerika)
Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther
Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan resmi.
Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan
dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
Tahun 1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola
Basket Far Eastern. Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA
memperkenalkan permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
Tahun 1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan
Bola Basket termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Tahun 1932
: Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss.
Para peserta yang hadir adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia,
Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan adalah
terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation International de
Basketball (FIBA)
Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan
Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional,
Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
Tahun 1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan
dalam Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA,
Kanada dan Meksiko.
Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia
BAB III
TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET
3.1 Tehnik dasar permainan bola basket
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk
mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan
melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada
bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola
yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan
salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Seorang pemain basket melakukan shooting dengan dua tangan.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam
keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam
melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
1. Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya menangkap.
Setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper dan menangkap bola dengan
temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus sama baiknya, tidak
boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa teknik antara lain
:
a. Chest pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada, kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada, kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
b. Bounce pass (operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.
Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.
c. Overhead pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
d. Baseball pass
Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
e. Behind the back pass
Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.
2. Dribbling (menggiring bola)
Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.
2. Dribbling (menggiring bola)
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain:
• Kontrol pada jari-jari tangan
• Mempertahankan tubuh tetap rendah
• Kepala tegak
• Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
• Lindungi bola (protect the ball)
• Kontrol pada jari-jari tangan
• Mempertahankan tubuh tetap rendah
• Kepala tegak
• Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
• Lindungi bola (protect the ball)
Macam-macam dribble :
a. Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
a. Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
b. Low or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
c. High or speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
d. Crossover dribble
Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
e. Behind the back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.
f. Between the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
g. Spin dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
3. Shooting (menembak bola ke arah keranjang)
a. Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Lay-up shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
c. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
4. Cara berputar (Pivot)
Pivot adalah gerakan memutar badan dengan menggunakan salah
satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima bola). Ada tiga
alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
5. Jump stop
Jump stop merupakan sebuah gerak berhenti terkendali dan
dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan pemain penyerang untuk
memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros), menghindari traveling,
dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik.
6. Rebound
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat rebound yaitu make
contact, box out, dan jump to the ball. Dalam era basket modern sekarang ini
diperlukan gerakan rebound dalam suatu pertandingan. Apabila sebuah tim tidak
mempunyai keinginan untuk melakukan defensive rebound maupun offensive rebound,
dapat dipastikan tim itu akan kehilangan banyak kesempatan kedua untuk
melakukan score pada saat pertandingan.
Demikian artikel ini saya buat semoga bisa membantu para
pemain usia dini dan amatir bisa lebih mengenal dan mengetahui teknik-teknik
dasar dalam bola basket .
Penting buat para pelatih untuk memberikan sebuah variasi
latihan yang baik dan mengena kepada para pemain usia dini dan amatir. Menjadi
hal yang sangat penting bagi pemain agar tidak merasakan jenuh karena materi
latihan dari pelatih kurang bervariasi.
A. Lapangan Basket
Lapangan bola basket adalah berbentuk empat persegi
panjang. Bagian-bagian lapangan bola basket adalah lapangan utama, daerah
tembakan hukuman, papan pantul, penyangga dan keranjang. Untuk kelengkapan
permianan, ukuran bola basket pun ditentukan.
Lapangan Bola Basket: 28 meter x 15 meter. Ukuran
ini dihitung dari batas garis sebelah dalam. Di
bagian tengah lapangan, terdapat lingkaran dengan jari-jari 1,80 meter. Untuk
ukuran lingkaran, jari-jarinya diukur dari sebelah luar garis lingkaran.
(Gambar 1)
Garis Tembakan Hukuman. Garis tembakan ini berada di daerah
bersyarat. Ukuran daerah ini dapat dilihat pada gambar 2.
Papan Pantul. Papan pantul terbuat dari kayu atau
bahan lain yang sifatnya sama, tebal papan ini 3 cm. Ukuran papan pantul
1,80 meter x 1,20 meter. Di tengah papan pantul terdapat garis bingkai empat
persegi panjang dengan ukuran 0,59 meter x 0,45 meter. (Gambar 3)
Tiang Penyangga. Tiang penyangga atau simpei terbuat
dari besi dengan garis tengah 20 mm. Simpei berdiri dengan ketinggian dari atas
lantai 3,03 meter. (Gambar 4)
Bola Basket. Bola basket terbuat dari karet dan dilapisi
bahan sintetis. Keliling bola antara 75 cm s.d. 78 cm, dan beratnya antara 600
gram s.d. 650 gram. Ketentuan standar bola dan ketika berisi udara adalah bila
dipantulkan lantai yang keras dari tempat ketinggian 1,80 meter-bola akan
memantul setinggi antara 1,20 meter s.d. 1,40 meter.
B. Bola Basket
Bola Basket memiliki ukuran keliling 75cm - 78 cm dan
memiliki berat 600 - 650 gram. Walaupun telah ditetapkan secara internasional,
namun ternyata ada beberapa perbedaan tentang peraturan bola basket yang
ditetapkan oleh FIBA, NBA dan NCAA.
Untuk ukuran dan berat bola basket yang disetujui oleh FIBA
adalah bola dengan berat antara 567 – 650 gram dengan keliling bola mencapai
749 – 780 mm. Sedangkan untuk ukuran dan berat bola basket yang digunakan dalam
pertandingan NBA, memiliki berat 623, 7 gram dengan kelilling 749,3 mm – 755,65
mm yang di ukur dari garis bola. Dan bila diukur dari permukaan bola, maka
keliling bola basket harus mencapai 752,5 mm – 758,8 mm. Sedangkan NCAA
menetapkan ukuran bola basket yang digunakan dalam sebuah pertandingan harus
mencapai berat antara 567 – 623,7 gram. Dengan keliling bola antara 749,3 – 762
mm.
Pada pertandingan resmi ada berbagai macam ukuran bola
basket yang digunakan yaitu berukuran 5, 6 dan 7. Bola basket berukuran 7
digunakan pada pertandingan resmi kebanyakan(profesional), bola basket
berukuran 6 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SMP sedangkan ukuran bola
basket 5 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SD.
C. Ring
Basket
Salah satu poin penting dari
permaianan bola basket adalah ring bola basket. Pada pertandinga
resmi, ring bola basket harus dibuat beradasarkan peraturan resmi yang dibuat
oleh NBA atau FIBA.
Tinggi ring bola basket yang sesuai dengan peraturan resmi
untuk internasional adalah 10 kaki atau 305 cm. Dengan beberapa detail yang
telah diperjelas seperti luas papan pantul hingga panjang tali yang menjuntai
di ring bola basket.
Ukuran Ring Basket
Berikut adalah detail untuk ukuran ring basket
yang telah ditetapkan secara internasional :
Jarak ring ke lantai lapangan : 3, 05 m
Panjang ring basket : 40 cm
Jarak tiang peyangga dengan endline : 1 m
Jari – jari ring basket : 22, 5 cm ( diameter : 45 cm )
Ukuran papan pantul : 1, 05 x 1, 8 m
Dengan kotak tengah berukuran 45 x 59 cm
Jarak papan pantul bagian bawah dengan lantai : 2, 9 m
Jarak papan pantul bagian bawah dengan ring basket : 30 cm
Jarak tepian ring dengan papan pantul : 15 cm
Jarak baseline/endline dengan papan : 1. 2 m
Ukuran tali terjuntai pada ring basket : 40 – 45 cm. (ib)
BAB IV
TEHNIK BERMAIN BOLA BASKET
4.1 Tehnik bermain bola basket
Untuk menjadi pemain yang baik perlu menguasai fundamental
(dasar-dasar, teknik taktik dan strategi) dari pemain bola basket ini. semoga
dengan petunjuk serta mengenal lebih mendalam mengenai dasar-dasar permainan
yang berlaku didunia internasional, maka akan lebih baik dan bertambah maju
mutu permainan yang kita sajikan. Tehnik dasar permainan basket terdiri dari
beberapa macam cara :
1. Cara melempar dan menangkap bola (passing dan catching)
macam-macam operan dengan dua tangan :
a .The two hand ckest pass :
operan setinggi dada/operan dada
b. The over head pass
: operan atas kepala
c. The bounce pass
: operan pantulan
d. The under hand pass
: operan ayunan bawah
Macam-macam operan dengan satu tangan :
a. The side arm pass/
: operan samping
the base ball pass
b. The lop pass
: operan lambung
c. The back pass
: operan gaetan
d. The jump hand pass
: operan lompat
Menangkap (catching) dapat dilakukan dengan satu tangan,
baik dalam keadaan berhenti, berjalan atau berlari.
2. Cara memantulkan bola (dribble)
Dribling atau memantul-mantulkan bola (membawa
bola) dapat
dilakukandengan sikap berhenti,
berjalan atau berlari.
pelaksanaan dapat dilakukan dengan tangan
kanan atau
tangan kiri, seperti :
a. Dribble rendah
b. Dribble tinggi
c. Dribble rendah
d. Dribble cepat
3. Cara memasukan bola atau menembak (shooting)
Bilihat dari posisi badan terhadap papan maka
dapat dibedakan :
a. Menghadap papan (facing shoot).
b. Membelakangi papan (back up shoot)
Sedang cara pelaksanaannya dapat
dilakukan dengan
sikap berhenti, memutar,
melompat dan berlari .
Macam-macam tembakan :
a. Menghadap papan dengan sikap berhenti.
1. Tembakan dua tangan dari
dada
2. Tembakan dua tangan dari
atas kepala .
3. Tembakan satu tangan .
4. Tembakan satu tangan dari atas
kepala .
b. Menghadap papan dengan sikap melompat.
1. Tembakan lompat dengan
dua tangan dari atas kepala .
2. Tembakan lompat dengan satu
tangan).
c. Menghadap papan dengan sikap lari.
1. Tembakan lari
menyentuh/memantul papan dengan
tangan kanan atau kiri
2. Tembakan lari menyentuh
papan dengan dua tangan
dari bawah .
3. Tembakan lari menyentuh
papan dengan dua tangan
dari atas kepala.
4.Tembakan lari menyentuh papan
dengan satu
tangan bawah.
d. Membelakangi papan dengan sikap
berhenti.
1. Tembakan memutar lurus dibawah
keranjang
2. Tembakan melangkah dibawah
keranjang.
3. Tembakan gaetan .
4. Tembakan ayunan dibawah
keranjang dengan dua tangan.
5. Tembakan ayunan dibawah
keranjang dengan satu tangan.
e. Membelakangi papan dengan sikap
melompat.
a. Tembakan melompat dibawah
keranjang.
b. Tembakan melompat memutar
dengan dua tangan .
c. Tembakan melompat memutar
dengan satu tangan .
4. Cara berputar (pivot).
a. pivot kemudian dribble.
b. pivot kemudian pasing.
c. pivot kemudian shooting.
5. Olah kaki atau gerakan kaki (footwork).
yang dimaksud olah kaki atau gerakan kaki
ialah keterampilan
penguasaan gerak kaki dalam hal :
a. Dapat melakukan start dengan cepatdan
berhenti dengan
segera tanpa
kehilangan keseimbangan.
b. cepat merubah arah gerak baik dalam
pertahanan maupun
dalam
penyerangan.
6. Melompat atau meloncat (jumping).
Dalam istilah permainan bola basket,
jumping meliputi sikap
melompat dan meloncat. Maksudnya ialah
bila melompat gerakan jauh kedepan sedangkan
meloncat kearah
yang lebih tinggi.
7. Gerakan tipu (fakes and faints).
jelas maksudnya gerak ini ialah untuk
menipu lawan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan
a. Agar lawan keluar dari posisi/kedudukannya
yang baik atau
kehilangan
keseimbangan.
b. Agar lawan lengah dari pengawasannya.
c. Agar lawan bergerak kearah lain yang
merugikan.
Pada pokoknya bahwa permainan bola basket merupakan suatu
bentuk permainan yang sangat menarik dan mempesona, yang harus dilakukan dengan
latihan teratur dan kontinyu serta tekun agar berhasil menjadi atlet yang
berprestasi baik skill maupun mentalnya dan ini perlu didukung dengan pembinaan
fisik dan tehnik dasar bermain.
4.2 Peraturan dalam
permainan basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai
berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
Dalam suatu kompetisi tentunya harus ada peraturan yang jelas, walaupun mungkin hanya kompetisi kecil. Jelas dalam artian sesuai dengan peraturan dasar dan Technical Meeting. Ini adalah peraturan-peraturan basket yang aku dapat dari berbagai sumber.
- Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4 (empat) tim.
- Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain cadangan.
- Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
- Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
- Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
- Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
- Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).
- Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
- Team foul akan di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul tidak akan di-reset.
- Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
- Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
- Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
- Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan diadakan.
- Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
- Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
- Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
- Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
- Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984.
Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan
Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari :
1. Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.
2. Perlengkapan Teknik
2.1. Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
2.2. Alat untuk mengukur waktu 30 detik
2.3. Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
2.4. Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
3. Lapangan
3.1. Lapangan Permainan
Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.
3.2. Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).
3.3. Keranjang
Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.
4.3 Alat – alat
perlengkapan dan lapangan
Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis
kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak
lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih
dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan
ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak
lebih dari 140 cm.
Perlengkapan Teknik
Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah
stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
Alat untuk mengukur waktu 30 detik.
Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam
pertandingan.
Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni
angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi
ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta
menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa
ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan
terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.
Papan Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3
cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180
cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke
bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah
garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).
Keranjang Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring
tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi
ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan
jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring.
Panjang jala 40 cm.
BAB V
PERLENGKAPAN / PERALATAN DAN CARA MERAWATNYA
5.1 Perlengkapan / Peralatan dalam Permainan Bola Basket
Dalam permainan bola basket tidaklah salah kita mesti
mengetahui beberapa hal penting diantaranya adalah bola, keranjang, lapangan,
peraturan – peraturan dalam permainan tersebut, dan tehnik cara bermain.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hal tersebut.
1. Bola
Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis
kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak
lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih
dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan
ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak
lebih dari 140 cm
2. Keranjang
Basket
Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari
besi yang keras dengan garis tengah 45 cm biasanya berwarna jingga. Tinggi ring
305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantul dengan jarak
15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang
jala 40 cm
3. Papan
Pantul
Papan Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3
cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180
cm dan lebar 120 cm. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke
bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah
garis akhir lapangan
4. Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi
ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta
menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa
ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan
terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah.
5. Perlengkapan
Teknik
Untuk
pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
Alat
untuk mengukur waktu 30 detik
Kertas
score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
Isyarat
- scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5,
serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
5.2 Perawatan peralatan dalam permainan bola basket
Setiap permainan cabang olah raga tentunya mempunyai suatu
alat atau bisa dikatakan perlengkapan olahraga yang akan digunakan pada saat
mempraktikkan atau memainkan olahraga tersebut. Tak jarang dari berbagai cabang
olahraga banyak yang memiliki perlengkapan yang tidak layak dipakai karena
perawatan peralatan atau perlengkapan olahraga tersebut mendapatkan perwatan
yang masih kurang maksimal.
Secara umum cara merawat alat – alat , misalnya pada pola
sebelum menggunakan bola tersebut sebaiknya memeriksa keadaan anagin yang
terdapat pada bola, apabila bola tersebut lembek sebaiknya segera di pompa agar
kualitas pantulan bola tersebut bagus
dan juga setelah menggunakan bola basket
tersebut sebaiknya di letakkan di bawah
wadah atau tempat yang sudah di siapkan agar kualitaa bola tersebut
dapat terjaga dan dapat digunakan lebih lama lagi.
Untuk
perawatan fasilitas yaitu, untuk perawatan lapangan sebaiknya rutin memeriksa
kondisi dar lapangan tersebut, misalkan lapangan dalam gedung kita rajin
membersihkan lantai dengan cara menegpel, sedangkan lapangan terbuka kita harus
menyapu agar tidak terdapat kotoran yang dapat mengganggu aktifitas kita saat
bermain bola basket, mengadakan
pengecekan berkala pada semua komponen yang ada pada lapangan dan mengadangan
rehab secara terprogram agar kualitas lapangan tetap terjaga dan terlihat
menarik untuk di gunakan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang
terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola
basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket,tentunya membutuhkan sarana
dan prasarana agar permainan bola basket dapat berjalan. Adapun sarana dan
prasarana yang penting adalah :
1. Lapangan
2. Ring
3. Papan Pantul
4. Bola
6.2 Saran
6.2.1 Untuk
pemerintah terutama pihak yang berkompeten dalam bidang olahraga pada umumnya
dan pada bidang bola basket pada khususnya diharapkan mampu melakukan
program-program dbawah ini :
Menyediakan sarana prasarana sesuai dengan standart.
Memelihara sarana prasarana yang telah ada.
Mempromosikan olahraga bola basket.
Mendorong masyarakat untuk giat berolahraga.
6.2.2 Untuk masyarakat seluruhnya tingkatkan terus jiwa
olahraga.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga adalah gerakan-gerakan yang dapat menyehatkan
tubuh. Dengan olahraga tubuh akan merasa segar dan bugar. Oleh karena itu,
olahraga sangat penting dalam kehidupan ini.
Olahraga dapat berupa gerakan-gerakan tertentu dan juga
berupa permainan. Olahraga yang berupa gerakan-gerakan tertentu diantaranya
senam, yoga dan juga jogging. Sedangkan olahraga yang berupa permainan
diantaranya sepak bola, bola voli dan juga bola basket.
Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang
terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola
basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket, tentunya membutuhkan pengetahuan
tentang tehnik dasar bermain bola basket, tehnik permainan dalam permainan bola
basket dan sarana prasarana dalam permainan
bola basket beserta perawatan sarana tersebut agar permainan bola basket
dapat berjalan. Oleh karena itu, dalam makalah ini, dikaji tentang hal tersebut
yang merupakan suatu pengetahuan yang dibutuhkan agar dalam permainan bola
basket itu dapat berjalan dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah tentang perkembangan permainan bola basket
Bagaimana tehnik dasar permainan bola basket
Bagaimana tehnik bermain dalam permainan bola basket
Apa saja perlengkapan atau
alat – alat dalam permainan bola basket beserta perawatannya
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mengetahui sejarah tentang
perkembangan permainan bola basket
2. Mengetahui tehnik dasar
permainan bola basket
3. Mengetahui tehnik bermain
dalam permainan bola basket
4. Mengetahui perlengkapan
atau alat – alat dalam permainan bola
basket beserta perawatannya
Tujuan Khusus
Adapun
tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah tugas matakuliah TP. Basket yang
diajar oleh Ibu Ida Ayu Kade Arisanti Dewi, S.Pd, M.Fis.
BAB II
SEJARAH TENTANG PERMAINAN BOLA BASKET
2.1 Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A.
Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association
(YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang
mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini ialah adanya kenyataan bahwa
waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot.
Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan
olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan
pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada
sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera
menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk
menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang
tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu
gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak
begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar
dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball,
Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya.
Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras
untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu. Dari hasil percobaan yang
dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang
baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan
harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai
pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring
bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain
yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran
yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang
terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak. Semula
Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi
berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah
persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan.
Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr.
James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.
Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket.
Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan
Bola Basket
Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan
Bola Basket kepada masyarakat (Amerika)
Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther
Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan resmi.
Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan
dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
Tahun 1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola
Basket Far Eastern. Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA
memperkenalkan permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
Tahun 1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan
Bola Basket termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Tahun 1932
: Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss.
Para peserta yang hadir adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia,
Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan adalah
terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation International de
Basketball (FIBA)
Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan
Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional,
Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
Tahun 1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan
dalam Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA,
Kanada dan Meksiko.
Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia
BAB III
TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET
3.1 Tehnik dasar permainan bola basket
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk
mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan
melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada
bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola
yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan
salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Seorang pemain basket melakukan shooting dengan dua tangan.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam
keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam
melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
1. Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya
menangkap. Setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper dan menangkap
bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus sama
baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa
teknik antara lain :
a. Chest pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada, kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada, kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
b. Bounce pass (operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.
Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.
c. Overhead pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
d. Baseball pass
Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
e. Behind the back pass
Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.
2. Dribbling (menggiring bola)
Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.
2. Dribbling (menggiring bola)
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain:
• Kontrol pada jari-jari tangan
• Mempertahankan tubuh tetap rendah
• Kepala tegak
• Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
• Lindungi bola (protect the ball)
• Kontrol pada jari-jari tangan
• Mempertahankan tubuh tetap rendah
• Kepala tegak
• Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
• Lindungi bola (protect the ball)
Macam-macam dribble :
a. Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
a. Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
b. Low or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
c. High or speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
d. Crossover dribble
Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
e. Behind the back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.
f. Between the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
g. Spin dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
3. Shooting (menembak bola ke arah keranjang)
a. Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Lay-up shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
c. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
4. Cara berputar (Pivot)
Pivot adalah gerakan memutar badan dengan menggunakan salah
satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima bola). Ada tiga
alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
5. Jump stop
Jump stop merupakan sebuah gerak berhenti terkendali dan
dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan pemain penyerang untuk
memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros), menghindari traveling,
dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik.
6. Rebound
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat rebound yaitu make
contact, box out, dan jump to the ball. Dalam era basket modern sekarang ini
diperlukan gerakan rebound dalam suatu pertandingan. Apabila sebuah tim tidak
mempunyai keinginan untuk melakukan defensive rebound maupun offensive rebound,
dapat dipastikan tim itu akan kehilangan banyak kesempatan kedua untuk
melakukan score pada saat pertandingan.
Demikian artikel ini saya buat semoga bisa membantu para
pemain usia dini dan amatir bisa lebih mengenal dan mengetahui teknik-teknik
dasar dalam bola basket .
Penting buat para pelatih untuk memberikan sebuah variasi
latihan yang baik dan mengena kepada para pemain usia dini dan amatir. Menjadi
hal yang sangat penting bagi pemain agar tidak merasakan jenuh karena materi
latihan dari pelatih kurang bervariasi.
A. Lapangan Basket
Lapangan bola basket adalah berbentuk empat persegi
panjang. Bagian-bagian lapangan bola basket adalah lapangan utama, daerah
tembakan hukuman, papan pantul, penyangga dan keranjang. Untuk kelengkapan
permianan, ukuran bola basket pun ditentukan.
Lapangan Bola Basket: 28 meter x 15 meter. Ukuran
ini dihitung dari batas garis sebelah dalam. Di
bagian tengah lapangan, terdapat lingkaran dengan jari-jari 1,80 meter. Untuk
ukuran lingkaran, jari-jarinya diukur dari sebelah luar garis lingkaran.
(Gambar 1)
Garis Tembakan Hukuman. Garis tembakan ini berada di daerah
bersyarat. Ukuran daerah ini dapat dilihat pada gambar 2.
Papan Pantul. Papan pantul terbuat dari kayu atau
bahan lain yang sifatnya sama, tebal papan ini 3 cm. Ukuran papan pantul
1,80 meter x 1,20 meter. Di tengah papan pantul terdapat garis bingkai empat
persegi panjang dengan ukuran 0,59 meter x 0,45 meter. (Gambar 3)
Tiang Penyangga. Tiang penyangga atau simpei terbuat
dari besi dengan garis tengah 20 mm. Simpei berdiri dengan ketinggian dari atas
lantai 3,03 meter. (Gambar 4)
Bola Basket. Bola basket terbuat dari karet dan dilapisi
bahan sintetis. Keliling bola antara 75 cm s.d. 78 cm, dan beratnya antara 600
gram s.d. 650 gram. Ketentuan standar bola dan ketika berisi udara adalah bila
dipantulkan lantai yang keras dari tempat ketinggian 1,80 meter-bola akan
memantul setinggi antara 1,20 meter s.d. 1,40 meter.
B. Bola Basket
Bola Basket memiliki ukuran keliling 75cm - 78 cm dan
memiliki berat 600 - 650 gram. Walaupun telah ditetapkan secara internasional,
namun ternyata ada beberapa perbedaan tentang peraturan bola basket yang
ditetapkan oleh FIBA, NBA dan NCAA.
Untuk ukuran dan berat bola basket yang disetujui oleh FIBA
adalah bola dengan berat antara 567 – 650 gram dengan keliling bola mencapai
749 – 780 mm. Sedangkan untuk ukuran dan berat bola basket yang digunakan dalam
pertandingan NBA, memiliki berat 623, 7 gram dengan kelilling 749,3 mm – 755,65
mm yang di ukur dari garis bola. Dan bila diukur dari permukaan bola, maka
keliling bola basket harus mencapai 752,5 mm – 758,8 mm. Sedangkan NCAA
menetapkan ukuran bola basket yang digunakan dalam sebuah pertandingan harus
mencapai berat antara 567 – 623,7 gram. Dengan keliling bola antara 749,3 – 762
mm.
Pada pertandingan resmi ada berbagai macam ukuran bola
basket yang digunakan yaitu berukuran 5, 6 dan 7. Bola basket berukuran 7
digunakan pada pertandingan resmi kebanyakan(profesional), bola basket
berukuran 6 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SMP sedangkan ukuran bola
basket 5 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SD.
C. Ring
Basket
Salah satu poin penting dari
permaianan bola basket adalah ring bola basket. Pada pertandinga
resmi, ring bola basket harus dibuat beradasarkan peraturan resmi yang dibuat
oleh NBA atau FIBA.
Tinggi ring bola basket yang sesuai dengan peraturan resmi
untuk internasional adalah 10 kaki atau 305 cm. Dengan beberapa detail yang
telah diperjelas seperti luas papan pantul hingga panjang tali yang menjuntai
di ring bola basket.
Ukuran Ring Basket
Berikut adalah detail untuk ukuran ring basket
yang telah ditetapkan secara internasional :
Jarak ring ke lantai lapangan : 3, 05 m
Panjang ring basket : 40 cm
Jarak tiang peyangga dengan endline : 1 m
Jari – jari ring basket : 22, 5 cm ( diameter : 45 cm )
Ukuran papan pantul : 1, 05 x 1, 8 m
Dengan kotak tengah berukuran 45 x 59 cm
Jarak papan pantul bagian bawah dengan lantai : 2, 9 m
Jarak papan pantul bagian bawah dengan ring basket : 30 cm
Jarak tepian ring dengan papan pantul : 15 cm
Jarak baseline/endline dengan papan : 1. 2 m
Ukuran tali terjuntai pada ring basket : 40 – 45 cm. (ib)
BAB IV
TEHNIK BERMAIN BOLA BASKET
4.1 Tehnik bermain bola basket
Untuk menjadi pemain yang baik perlu menguasai fundamental
(dasar-dasar, teknik taktik dan strategi) dari pemain bola basket ini. semoga
dengan petunjuk serta mengenal lebih mendalam mengenai dasar-dasar permainan
yang berlaku didunia internasional, maka akan lebih baik dan bertambah maju
mutu permainan yang kita sajikan. Tehnik dasar permainan basket terdiri dari
beberapa macam cara :
1. Cara melempar dan menangkap bola (passing dan catching)
macam-macam operan dengan dua tangan :
a .The two hand ckest pass :
operan setinggi dada/operan dada
b. The over head pass
: operan atas kepala
c. The bounce pass
: operan pantulan
d. The under hand pass
: operan ayunan bawah
Macam-macam operan dengan satu tangan :
a. The side arm pass/
: operan samping
the base ball pass
b. The lop pass
: operan lambung
c. The back pass
: operan gaetan
d. The jump hand pass
: operan lompat
Menangkap (catching) dapat dilakukan dengan satu tangan,
baik dalam keadaan berhenti, berjalan atau berlari.
2. Cara memantulkan bola (dribble)
Dribling atau memantul-mantulkan bola (membawa
bola) dapat
dilakukandengan sikap berhenti,
berjalan atau berlari.
pelaksanaan dapat dilakukan dengan tangan
kanan atau
tangan kiri, seperti :
a. Dribble rendah
b. Dribble tinggi
c. Dribble rendah
d. Dribble cepat
3. Cara memasukan bola atau menembak (shooting)
Bilihat dari posisi badan terhadap papan maka
dapat dibedakan :
a. Menghadap papan (facing shoot).
b. Membelakangi papan (back up shoot)
Sedang cara pelaksanaannya dapat
dilakukan dengan
sikap berhenti, memutar,
melompat dan berlari .
Macam-macam tembakan :
a. Menghadap papan dengan sikap berhenti.
1. Tembakan dua tangan dari
dada
2. Tembakan dua tangan dari
atas kepala .
3. Tembakan satu tangan .
4. Tembakan satu tangan dari atas
kepala .
b. Menghadap papan dengan sikap melompat.
1. Tembakan lompat dengan
dua tangan dari atas kepala .
2. Tembakan lompat dengan satu
tangan).
c. Menghadap papan dengan sikap lari.
1. Tembakan lari
menyentuh/memantul papan dengan
tangan kanan atau kiri
2. Tembakan lari menyentuh
papan dengan dua tangan
dari bawah .
3. Tembakan lari menyentuh
papan dengan dua tangan
dari atas kepala.
4.Tembakan lari menyentuh papan
dengan satu
tangan
bawah.
d. Membelakangi papan dengan sikap
berhenti.
1. Tembakan memutar lurus dibawah
keranjang
2. Tembakan melangkah dibawah
keranjang.
3. Tembakan gaetan .
4. Tembakan ayunan dibawah
keranjang dengan dua tangan.
5. Tembakan ayunan dibawah
keranjang dengan satu tangan.
e. Membelakangi papan dengan sikap
melompat.
a. Tembakan melompat dibawah
keranjang.
b. Tembakan melompat memutar
dengan dua tangan .
c. Tembakan melompat memutar
dengan satu tangan .
4. Cara berputar (pivot).
a. pivot kemudian dribble.
b. pivot kemudian pasing.
c. pivot kemudian shooting.
5. Olah kaki atau gerakan kaki (footwork).
yang dimaksud olah kaki atau gerakan kaki
ialah keterampilan
penguasaan gerak kaki dalam hal :
a. Dapat melakukan start dengan cepatdan
berhenti dengan
segera tanpa
kehilangan keseimbangan.
b. cepat merubah arah gerak baik dalam
pertahanan maupun
dalam penyerangan.
6. Melompat atau meloncat (jumping).
Dalam istilah permainan bola basket,
jumping meliputi sikap
melompat dan meloncat. Maksudnya ialah
bila melompat gerakan jauh kedepan sedangkan
meloncat kearah
yang lebih tinggi.
7. Gerakan tipu (fakes and faints).
jelas maksudnya gerak ini ialah untuk
menipu lawan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan
a. Agar lawan keluar dari posisi/kedudukannya
yang baik atau
kehilangan
keseimbangan.
b. Agar lawan lengah dari pengawasannya.
c. Agar lawan bergerak kearah lain yang
merugikan.
Pada pokoknya bahwa permainan bola basket merupakan suatu
bentuk permainan yang sangat menarik dan mempesona, yang harus dilakukan dengan
latihan teratur dan kontinyu serta tekun agar berhasil menjadi atlet yang
berprestasi baik skill maupun mentalnya dan ini perlu didukung dengan pembinaan
fisik dan tehnik dasar bermain.
4.2 Peraturan dalam
permainan basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai
berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
Dalam suatu kompetisi tentunya harus ada peraturan yang jelas, walaupun mungkin hanya kompetisi kecil. Jelas dalam artian sesuai dengan peraturan dasar dan Technical Meeting. Ini adalah peraturan-peraturan basket yang aku dapat dari berbagai sumber.
- Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4 (empat) tim.
- Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain cadangan.
- Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
- Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
- Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
- Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
- Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).
- Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
- Team foul akan di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul tidak akan di-reset.
- Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
- Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
- Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
- Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan diadakan.
- Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
- Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
- Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
- Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
- Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984.
Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan
Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari :
1. Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.
2. Perlengkapan Teknik
2.1. Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
2.2. Alat untuk mengukur waktu 30 detik
2.3. Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
2.4. Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
3. Lapangan
3.1. Lapangan Permainan
Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.
3.2. Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).
3.3. Keranjang
Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.
4.3 Alat – alat
perlengkapan dan lapangan
Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis
kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak
lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih
dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan
ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak
lebih dari 140 cm.
Perlengkapan Teknik
Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah
stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
Alat untuk mengukur waktu 30 detik.
Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam
pertandingan.
Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni
angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi
ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta
menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa
ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan
terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.
Papan Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3
cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180
cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke
bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah
garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).
Keranjang Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring
tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi
ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan
jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring.
Panjang jala 40 cm.
BAB V
PERLENGKAPAN / PERALATAN DAN CARA MERAWATNYA
5.1 Perlengkapan / Peralatan dalam Permainan Bola Basket
Dalam permainan bola basket tidaklah salah kita mesti
mengetahui beberapa hal penting diantaranya adalah bola, keranjang, lapangan,
peraturan – peraturan dalam permainan tersebut, dan tehnik cara bermain.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai hal tersebut.
1. Bola
Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis
kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak
lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih
dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan
ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak
lebih dari 140 cm
2. Keranjang
Basket
Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari
besi yang keras dengan garis tengah 45 cm biasanya berwarna jingga. Tinggi ring
305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantul dengan jarak
15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang
jala 40 cm
3. Papan
Pantul
Papan Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3
cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180
cm dan lebar 120 cm. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke
bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah
garis akhir lapangan
4. Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran
panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi
ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta
menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa
ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan
terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah.
5. Perlengkapan
Teknik
Untuk
pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk
pencatat waktu dan satu lagi untuk time
out.
Alat
untuk mengukur waktu 30 detik
Kertas
score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
Isyarat
- scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5,
serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
5.2 Perawatan peralatan dalam permainan bola basket
Setiap permainan cabang olah raga tentunya mempunyai suatu
alat atau bisa dikatakan perlengkapan olahraga yang akan digunakan pada saat
mempraktikkan atau memainkan olahraga tersebut. Tak jarang dari berbagai cabang
olahraga banyak yang memiliki perlengkapan yang tidak layak dipakai karena
perawatan peralatan atau perlengkapan olahraga tersebut mendapatkan perwatan
yang masih kurang maksimal.
Secara umum cara merawat alat – alat , misalnya pada pola
sebelum menggunakan bola tersebut sebaiknya memeriksa keadaan anagin yang
terdapat pada bola, apabila bola tersebut lembek sebaiknya segera di pompa agar
kualitas pantulan bola tersebut bagus
dan juga setelah menggunakan bola basket
tersebut sebaiknya di letakkan di bawah
wadah atau tempat yang sudah di siapkan agar kualitaa bola tersebut
dapat terjaga dan dapat digunakan lebih lama lagi.
Untuk
perawatan fasilitas yaitu, untuk perawatan lapangan sebaiknya rutin memeriksa
kondisi dar lapangan tersebut, misalkan lapangan dalam gedung kita rajin
membersihkan lantai dengan cara menegpel, sedangkan lapangan terbuka kita harus
menyapu agar tidak terdapat kotoran yang dapat mengganggu aktifitas kita saat
bermain bola basket, mengadakan
pengecekan berkala pada semua komponen yang ada pada lapangan dan mengadangan
rehab secara terprogram agar kualitas lapangan tetap terjaga dan terlihat
menarik untuk di gunakan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang
terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola
basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga
tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola
basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket,tentunya membutuhkan sarana
dan prasarana agar permainan bola basket dapat berjalan. Adapun sarana dan
prasarana yang penting adalah :
1. Lapangan
2. Ring
3. Papan Pantul
4. Bola
6.2 Saran
6.2.1 Untuk
pemerintah terutama pihak yang berkompeten dalam bidang olahraga pada umumnya
dan pada bidang bola basket pada khususnya diharapkan mampu melakukan
program-program dbawah ini :
Menyediakan sarana prasarana sesuai dengan standart.
Memelihara sarana prasarana yang telah ada.
Mempromosikan olahraga bola basket.
Mendorong masyarakat untuk giat berolahraga.
6.2.2 Untuk masyarakat seluruhnya tingkatkan terus jiwa
olahraga.
No comments:
Post a Comment