Search This Blog

Sunday, 1 February 2015

Contoh Makalah Olahraga Renang

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan, sedangkan sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang merupakan cabang olahraga yang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup didunia ini, sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air adalah salah satu unsur yang penting didalam kehidupan kita, sebab bila tidak ada air tentu semua mahluk tidak dapat hidup. Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis.  Berenang dapat memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan rutin.
Namun kenyataannya, banyak yang enggan mempelajari cabang olahraga tersebut, karna di anggap berbahaya. Padahal berenang terbilang minim resiko, olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Untuk menghindari terjadinya bahaya yang di khawatirkan, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga ini, agar tidak kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1   Bagaimanakah sejarah dari cabang olahraga renang?
1.2.2   Bagaimana tehnik berolahraga renang?
1.2.3   Bagaimana proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang?
1.2.4   Bagaimana proses latihan dari cabang olahraga renang?
1.2.5   Peraturan apa saja yang ada dalam cabang olahraga renang?
1.2.6   Peralatan apa saja yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang?
1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1   Untuk mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
1.3.2   Untuk mengetahui tehnik berolahraga renang.
1.3.3   Untuk mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
1.3.4   Untuk mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
1.3.5   Untuk mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang olahraga renang.
1.3.6   Untuk mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.

1.4  Manfaat Penulisan
1.4.1   Pembaca dapat mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
1.4.2   Pembaca dapat mengetahui tehnik berolahraga renang.
1.4.3   Pembaca dapat mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang.
1.4.4   Pembaca dapat mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
1.4.5   Pembaca dapat mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang olahraga renang.
1.4.6   Pembaca dapat mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.
1.5  Metode Penulisan
1.5.1 Kajian Pustaka

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak masa prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari Zaman Batu didalam “gua perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ini mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut. Sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang.
Di Jepang, renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik die Jugend (Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan penggunaan alat pancing untuk membantu dalam belajar berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris, demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4×50 yard gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904. Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai penari balet dalam air. Kemudian dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher. Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
2.2  Teknik Renang
Dalam olahraga renang, ada beberapa teknik diantaranya renang gaya dada, renang gaya bebas, renang gaya katak, dan renang gaya kupu-kupu. Berikut ini akan di bahas satu persatu.
A.  Renang Gaya Bebas
1.    
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSxd4Wlv8wAm43ef6sqY2PwvHprBlCfQesSY92fHBBxyZridwcRUA











ttt Teknik Dasar Berenang Gaya Bebas
kaki, gerakan tangan, dan gerakan pernapasan pada renang gaya bebas. Beberapa gerak latihan tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Gerakan Kaki
-       Gerakan kaki di tempat
Kedua tangan memegang ril di sisi kolam. Angkat kedua kaki ke atas permukaan air, pandangan ke depan. Gerakan kaki ke atas dank e bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.
-       Gerakan kaki sambil bergerak maju
Kedua tangan memegangkal  papan luncur. Meluncurlah terlebih dahulu dari sisi kolam, pandangan ke depan. Saat tubuh sudah berada jauh dari sisi kolam, mulailah menggerakkan kaki ke atas dank e bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.
b.      Gerakan Lengan
Setelah melakukan gerakan kaki sambil bergerak maju, lakukanlah latihan gerakan lengan di dalam dan di atas permukaan air berikut ini.
-       Gerakan lengan di dalam air
Seluruh bagian lengan berada di dalam air. Lakukan gerakan menarik dan mendorong air ke depan dan ke belakang menggunakan kedua telapak tangan dengan kedua jari tangan di rapatkan. Akhiri gerakan dengan lecutan lecutan dari pergelangan tangan.
-       Gerakan lengan di atas permukaan air
Seluruh bagian lengan di atas permukaan air. Lakukan gerakan mendorong air dengan salah satu tangan berada di dalam air, kedua jari-jari tangan dirapatkan. Ingatlah bahwa posisi ibu jari tangan saat masuk ke dalam air harus agak menghadap ke bawah. Doronglah air ke bawah dan belakang melewati bahu dan panggul. Saat menarik napas (recovery), sikut diangkat hingga berada di atas permukaan air. Bawa tangan ke depan di atas bahu, kemudian mulailah kembali dengan gerakan (stroke) berikutnya.
c.       Gerakan Pernapasan
Teknik dasar lainnya adalah gerakan pernapasan. Berikut ini adalah uaraian gerakan pernapasan di tempat dan gerakan pernapasan sambil bergerak maju pada renang gaya bebas.
-          Gerakan pernapasan di tempat.
Kedua kaki di kaitkan pada ril di sisi kolam. Lakukan pernapasan dengan mengikuti gerakan lengan. Saat lengan bergerak keluar dari air, tubuh akan miring dan kepala akan berpaling ke salah satu sisi. Saat itulah yang paling tepat melakukan pernapasan. Usahakan pernapasan dilakukan saat kepala masih rendah di dalam air di ikuti dengan membuka mulut.
-          Gerakan pernapasan sambil bergerak maju
Gunakan papan pelampung dijepit dengan kedua paha. Mulailah latihan dengan gerakan meluncur terlebih dahulu. Pada saat tubuh berada jauh dari sisi kolam, mulailah berenang tanpa di ikuti dengan gerakan kaki. Lakukan pernapasan mengikuti gerakan lengan sebagaimana telah di pelajari sebelumnya



a








Permainan Bola Basket

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Olahraga adalah gerakan-gerakan yang dapat menyehatkan tubuh. Dengan olahraga tubuh akan merasa segar dan bugar. Oleh karena itu, olahraga sangat penting dalam kehidupan ini.
Olahraga dapat berupa gerakan-gerakan tertentu dan juga berupa permainan. Olahraga yang berupa gerakan-gerakan tertentu diantaranya senam, yoga dan juga jogging. Sedangkan olahraga yang berupa permainan diantaranya sepak bola, bola voli dan juga bola basket.
Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket, tentunya membutuhkan pengetahuan tentang tehnik dasar bermain bola basket, tehnik permainan dalam permainan bola basket dan sarana prasarana dalam permainan  bola basket beserta perawatan sarana tersebut agar permainan bola basket dapat berjalan. Oleh karena itu, dalam makalah ini, dikaji tentang hal tersebut yang merupakan suatu pengetahuan yang dibutuhkan agar dalam permainan bola basket itu dapat berjalan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah tentang perkembangan permainan bola basket
Bagaimana tehnik dasar permainan bola basket
Bagaimana tehnik bermain dalam permainan bola basket
Apa saja perlengkapan atau  alat – alat dalam permainan bola basket beserta perawatannya
1.3 Tujuan
         Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah :
1.      Mengetahui sejarah tentang perkembangan permainan bola basket
2.      Mengetahui tehnik dasar permainan bola basket
3.      Mengetahui tehnik bermain dalam permainan bola basket
4.      Mengetahui perlengkapan atau  alat – alat dalam permainan bola basket beserta perawatannya
         Tujuan Khusus
                Adapun tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah tugas matakuliah TP. Basket yang diajar oleh Ibu Ida Ayu Kade Arisanti Dewi, S.Pd, M.Fis.

BAB II
SEJARAH TENTANG PERMAINAN BOLA BASKET

2.1  Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu. Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak. Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.
Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket.
Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan Bola Basket
Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan Bola Basket kepada masyarakat (Amerika)
Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan resmi.
Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
Tahun 1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far Eastern. Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
Tahun 1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Tahun 1932 : Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan adalah terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation International de Basketball (FIBA)
Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
Tahun 1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada dan Meksiko.
Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia
BAB III
TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET

3.1 Tehnik dasar permainan bola basket
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat. 
Seorang pemain basket melakukan shooting dengan dua tangan.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
1. Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya menangkap. Setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper dan menangkap bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus sama baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa teknik antara lain :
a. Chest pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada,  kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
b. Bounce pass (operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.
c. Overhead pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
d. Baseball pass
Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
e. Behind the back pass
Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.

2. Dribbling (menggiring bola)
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain:
•    Kontrol pada jari-jari tangan
•    Mempertahankan tubuh tetap rendah
•    Kepala tegak
•    Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
•    Lindungi bola (protect the ball)
Macam-macam dribble :
a.  Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
b. Low or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
c. High or speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
d.  Crossover dribble
Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
e. Behind the back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.
f. Between the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
g. Spin dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
3. Shooting (menembak bola ke arah keranjang)
a.  Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Lay-up shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
c. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
4. Cara berputar (Pivot)
Pivot adalah gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima bola). Ada tiga alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
5. Jump stop
Jump stop merupakan sebuah gerak berhenti terkendali dan dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan pemain penyerang untuk memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros), menghindari traveling, dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik.
6. Rebound
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat rebound yaitu make contact, box out, dan jump to the ball. Dalam era basket modern sekarang ini diperlukan gerakan rebound dalam suatu pertandingan. Apabila sebuah tim tidak mempunyai keinginan untuk melakukan defensive rebound maupun offensive rebound, dapat dipastikan tim itu akan kehilangan banyak kesempatan kedua untuk melakukan score pada saat pertandingan.
Demikian artikel ini saya buat semoga bisa membantu para pemain usia dini dan amatir bisa lebih mengenal dan mengetahui teknik-teknik dasar dalam bola basket .
Penting buat para pelatih untuk memberikan sebuah variasi latihan yang baik dan mengena kepada para pemain usia dini dan amatir. Menjadi hal yang sangat penting bagi pemain agar tidak merasakan jenuh karena materi latihan dari pelatih kurang bervariasi.
A.    Lapangan Basket
Lapangan bola basket adalah berbentuk empat persegi panjang.  Bagian-bagian lapangan bola basket adalah lapangan utama, daerah tembakan hukuman, papan pantul, penyangga dan keranjang. Untuk kelengkapan permianan, ukuran bola basket pun ditentukan.
Lapangan Bola  Basket: 28 meter x 15 meter. Ukuran ini      dihitung dari batas garis sebelah dalam. Di bagian tengah lapangan, terdapat lingkaran dengan jari-jari 1,80 meter. Untuk ukuran lingkaran, jari-jarinya diukur dari sebelah luar garis lingkaran. (Gambar 1)
Garis Tembakan Hukuman. Garis tembakan ini berada di daerah bersyarat. Ukuran daerah ini dapat dilihat pada gambar 2.
Papan Pantul.  Papan pantul terbuat dari kayu atau bahan lain yang sifatnya sama, tebal papan ini 3 cm.  Ukuran papan pantul 1,80 meter x 1,20 meter. Di tengah papan pantul terdapat garis bingkai empat persegi panjang dengan ukuran 0,59 meter x 0,45 meter. (Gambar 3)
Tiang Penyangga.  Tiang penyangga atau simpei terbuat dari besi dengan garis tengah 20 mm. Simpei berdiri dengan ketinggian dari atas lantai 3,03 meter. (Gambar 4)
Bola Basket. Bola basket terbuat dari karet dan dilapisi bahan sintetis. Keliling bola antara 75 cm s.d. 78 cm, dan beratnya antara 600 gram s.d. 650 gram. Ketentuan standar bola dan ketika berisi udara adalah bila dipantulkan lantai yang keras dari tempat ketinggian 1,80 meter-bola akan memantul setinggi antara 1,20 meter s.d. 1,40 meter.

B.     Bola Basket
Bola Basket memiliki ukuran keliling 75cm - 78 cm dan memiliki berat 600 - 650 gram. Walaupun telah ditetapkan secara internasional, namun ternyata ada beberapa perbedaan tentang peraturan bola basket yang ditetapkan oleh FIBA, NBA dan NCAA.
Untuk ukuran dan berat bola basket yang disetujui oleh FIBA adalah bola dengan berat antara 567 – 650 gram dengan keliling bola mencapai 749 – 780 mm. Sedangkan untuk ukuran dan berat bola basket yang digunakan dalam pertandingan NBA, memiliki berat 623, 7 gram dengan kelilling 749,3 mm – 755,65 mm yang di ukur dari garis bola. Dan bila diukur dari permukaan bola, maka keliling bola basket harus mencapai 752,5 mm – 758,8 mm. Sedangkan NCAA menetapkan ukuran bola basket yang digunakan dalam sebuah pertandingan harus mencapai berat antara 567 – 623,7 gram. Dengan keliling bola antara 749,3 – 762 mm.
Pada pertandingan resmi ada berbagai macam ukuran bola basket yang digunakan yaitu berukuran 5, 6 dan 7. Bola basket berukuran 7 digunakan pada pertandingan resmi kebanyakan(profesional), bola basket berukuran 6 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SMP sedangkan ukuran bola basket 5 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SD.
C.          Ring Basket
Salah satu poin penting dari permaianan bola basket adalah ring bola basket. Pada pertandinga resmi, ring bola basket harus dibuat beradasarkan peraturan resmi yang dibuat oleh NBA atau FIBA.
Tinggi ring bola basket yang sesuai dengan peraturan resmi untuk internasional adalah 10 kaki atau 305 cm. Dengan beberapa detail yang telah diperjelas seperti luas papan pantul hingga panjang tali yang menjuntai di ring bola basket.

Ukuran Ring Basket
Berikut adalah detail untuk ukuran ring basket yang telah ditetapkan secara internasional :
Jarak ring ke lantai lapangan : 3, 05 m
Panjang ring basket : 40 cm
Jarak tiang peyangga dengan endline : 1 m
Jari – jari ring basket : 22, 5 cm ( diameter : 45 cm )
Ukuran papan pantul  : 1, 05 x 1, 8 m
Dengan kotak tengah berukuran 45 x 59 cm
Jarak papan pantul bagian bawah dengan lantai : 2, 9 m
Jarak papan pantul bagian bawah dengan ring basket : 30 cm
Jarak tepian ring dengan papan pantul : 15 cm
Jarak baseline/endline dengan papan : 1. 2 m
Ukuran tali terjuntai pada ring basket : 40 – 45 cm. (ib)

BAB IV
TEHNIK BERMAIN BOLA BASKET


4.1 Tehnik bermain bola basket

Untuk menjadi pemain yang baik perlu menguasai fundamental (dasar-dasar, teknik taktik dan strategi) dari pemain bola basket ini. semoga dengan petunjuk serta mengenal lebih mendalam mengenai dasar-dasar permainan yang berlaku didunia internasional, maka akan lebih baik dan bertambah maju mutu permainan yang kita sajikan. Tehnik dasar permainan basket terdiri dari beberapa macam cara :


1. Cara melempar dan menangkap bola (passing dan catching)
    macam-macam operan dengan dua tangan :
   a .The two hand ckest pass    : operan setinggi dada/operan dada
   b. The over head pass            : operan atas kepala
   c. The bounce pass                : operan pantulan
   d. The under hand pass          : operan ayunan bawah
  Macam-macam operan dengan satu tangan :
   a. The side arm pass/             : operan samping
       the base ball pass
   b. The lop pass                      : operan lambung
   c. The back pass                   : operan gaetan
   d. The jump hand pass           : operan lompat
Menangkap (catching) dapat dilakukan dengan satu tangan,
baik dalam keadaan berhenti, berjalan atau berlari.
2. Cara memantulkan bola (dribble)
    Dribling atau memantul-mantulkan bola (membawa bola) dapat
    dilakukandengan sikap  berhenti, berjalan     atau berlari.
    pelaksanaan dapat dilakukan dengan tangan kanan atau
    tangan kiri, seperti :
    a. Dribble rendah
    b. Dribble tinggi
    c. Dribble rendah
    d. Dribble cepat
3. Cara memasukan bola atau menembak (shooting)
    Bilihat dari posisi badan terhadap papan maka dapat dibedakan :
    a. Menghadap papan (facing shoot).
    b. Membelakangi papan (back up shoot)
    Sedang cara pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
    sikap berhenti,  memutar, melompat   dan berlari .
    Macam-macam tembakan :
    a. Menghadap papan dengan sikap berhenti.
       1. Tembakan dua tangan dari dada
       2. Tembakan dua tangan dari atas kepala .
       3. Tembakan satu tangan .
       4. Tembakan satu tangan dari atas kepala .
    b. Menghadap papan dengan sikap melompat.
        1. Tembakan lompat dengan dua tangan dari atas kepala .
        2. Tembakan lompat dengan satu tangan).
    c. Menghadap papan dengan sikap lari.
       1. Tembakan lari menyentuh/memantul papan dengan
           tangan kanan atau kiri
       2. Tembakan lari menyentuh papan dengan dua tangan
           dari bawah .
       3. Tembakan lari menyentuh papan dengan dua tangan
           dari atas kepala.
       4.Tembakan lari menyentuh papan dengan satu
          tangan bawah.
    d. Membelakangi papan dengan sikap berhenti.
       1. Tembakan memutar lurus dibawah keranjang
       2. Tembakan melangkah dibawah keranjang.
       3. Tembakan gaetan .
       4. Tembakan ayunan dibawah keranjang dengan dua tangan.
       5. Tembakan ayunan dibawah keranjang dengan satu tangan.
   e.  Membelakangi papan dengan sikap melompat.
       a. Tembakan melompat dibawah keranjang.
       b. Tembakan melompat memutar dengan dua tangan .
       c. Tembakan melompat memutar dengan satu tangan .
4. Cara berputar (pivot).
    a. pivot kemudian dribble.
    b. pivot kemudian pasing.
    c. pivot kemudian shooting.
5. Olah kaki atau gerakan kaki (footwork).
    yang dimaksud olah kaki atau gerakan kaki ialah keterampilan
    penguasaan gerak kaki dalam hal :
    a. Dapat melakukan start dengan cepatdan berhenti dengan
        segera tanpa kehilangan keseimbangan.
    b. cepat merubah arah gerak baik dalam pertahanan maupun
        dalam penyerangan.
6. Melompat atau meloncat (jumping).
    Dalam istilah permainan bola basket, jumping meliputi sikap
    melompat dan meloncat. Maksudnya ialah
    bila melompat gerakan jauh kedepan sedangkan meloncat kearah
    yang lebih tinggi.
7. Gerakan tipu (fakes and faints).
    jelas maksudnya gerak ini ialah untuk menipu lawan.
    Hal ini dilakukan dengan tujuan
    a. Agar lawan keluar dari posisi/kedudukannya yang baik atau
        kehilangan keseimbangan.
    b. Agar lawan lengah dari pengawasannya.
    c. Agar lawan bergerak kearah lain yang merugikan.
Pada pokoknya bahwa permainan bola basket merupakan suatu bentuk permainan yang sangat menarik dan mempesona, yang harus dilakukan dengan latihan teratur dan kontinyu serta tekun agar berhasil menjadi atlet yang berprestasi baik skill maupun mentalnya dan ini perlu didukung dengan pembinaan fisik dan tehnik dasar bermain.


4.2  Peraturan dalam permainan basket

Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang


Dalam suatu kompetisi tentunya harus ada peraturan yang jelas, walaupun mungkin hanya kompetisi kecil. Jelas dalam artian sesuai dengan peraturan dasar dan Technical Meeting. Ini adalah peraturan-peraturan basket  yang aku dapat dari berbagai sumber.

- Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4 (empat) tim.
- Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain cadangan.
- Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
- Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
- Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
- Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
- Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).
- Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
- Team foul akan di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul tidak akan di-reset.
- Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
- Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
- Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
- Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan diadakan.
- Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
- Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
- Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
- Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.

- Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984.

Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan

Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari :

1. Bola Basket

Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.

2. Perlengkapan Teknik

2.1. Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.

2.2. Alat untuk mengukur waktu 30 detik

2.3. Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.

2.4. Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.

3. Lapangan

3.1. Lapangan Permainan

Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.

3.2. Papan Pantul

Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).

3.3. Keranjang

Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.

4.3  Alat – alat perlengkapan dan lapangan
Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.
Perlengkapan Teknik
Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
Alat untuk mengukur waktu 30 detik.
Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.
Papan Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).
Keranjang Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.

BAB V
PERLENGKAPAN / PERALATAN DAN CARA MERAWATNYA

5.1 Perlengkapan / Peralatan dalam Permainan Bola Basket
Dalam permainan bola basket tidaklah salah kita mesti mengetahui beberapa hal penting diantaranya adalah bola, keranjang, lapangan, peraturan – peraturan dalam permainan tersebut, dan tehnik cara bermain. Berikut ini akan dijelaskan mengenai hal tersebut.
1.         Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm
2.         Keranjang Basket 

Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm biasanya berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm

3.         Papan Pantul

Papan Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan

4.         Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah.



5.         Perlengkapan Teknik
      Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat  waktu dan satu lagi untuk time out.
      Alat untuk mengukur waktu 30 detik
      Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
      Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.

5.2  Perawatan peralatan dalam permainan bola basket
Setiap permainan cabang olah raga tentunya mempunyai suatu alat atau bisa dikatakan perlengkapan olahraga yang akan digunakan pada saat mempraktikkan atau memainkan olahraga tersebut. Tak jarang dari berbagai cabang olahraga banyak yang memiliki perlengkapan yang tidak layak dipakai karena perawatan peralatan atau perlengkapan olahraga tersebut mendapatkan perwatan yang masih kurang maksimal.
Secara umum cara merawat alat – alat , misalnya pada pola sebelum menggunakan bola tersebut sebaiknya memeriksa keadaan anagin yang terdapat pada bola, apabila bola tersebut lembek sebaiknya segera di pompa agar kualitas pantulan bola tersebut  bagus dan juga  setelah menggunakan bola basket tersebut sebaiknya di letakkan di bawah  wadah atau tempat yang sudah di siapkan agar kualitaa bola tersebut dapat terjaga dan dapat digunakan lebih lama lagi.
                Untuk perawatan fasilitas yaitu, untuk perawatan lapangan sebaiknya rutin memeriksa kondisi dar lapangan tersebut, misalkan lapangan dalam gedung kita rajin membersihkan lantai dengan cara menegpel, sedangkan lapangan terbuka kita harus menyapu agar tidak terdapat kotoran yang dapat mengganggu aktifitas kita saat bermain bola basket,  mengadakan pengecekan berkala pada semua komponen yang ada pada lapangan dan mengadangan rehab secara terprogram agar kualitas lapangan tetap terjaga dan terlihat menarik untuk di gunakan.


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket,tentunya membutuhkan sarana dan prasarana agar permainan bola basket dapat berjalan. Adapun sarana dan prasarana yang penting adalah :
1.      Lapangan
2.      Ring
3.      Papan Pantul
4.      Bola
6.2 Saran
                6.2.1 Untuk pemerintah terutama pihak yang berkompeten dalam bidang olahraga pada umumnya dan pada bidang bola basket pada khususnya diharapkan mampu melakukan program-program dbawah ini :
         Menyediakan sarana prasarana sesuai dengan standart.
         Memelihara sarana prasarana yang telah ada.
         Mempromosikan olahraga bola basket.
         Mendorong masyarakat untuk giat berolahraga.
6.2.2 Untuk masyarakat seluruhnya tingkatkan terus jiwa olahraga.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Olahraga adalah gerakan-gerakan yang dapat menyehatkan tubuh. Dengan olahraga tubuh akan merasa segar dan bugar. Oleh karena itu, olahraga sangat penting dalam kehidupan ini.
Olahraga dapat berupa gerakan-gerakan tertentu dan juga berupa permainan. Olahraga yang berupa gerakan-gerakan tertentu diantaranya senam, yoga dan juga jogging. Sedangkan olahraga yang berupa permainan diantaranya sepak bola, bola voli dan juga bola basket.
Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket, tentunya membutuhkan pengetahuan tentang tehnik dasar bermain bola basket, tehnik permainan dalam permainan bola basket dan sarana prasarana dalam permainan  bola basket beserta perawatan sarana tersebut agar permainan bola basket dapat berjalan. Oleh karena itu, dalam makalah ini, dikaji tentang hal tersebut yang merupakan suatu pengetahuan yang dibutuhkan agar dalam permainan bola basket itu dapat berjalan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sejarah tentang perkembangan permainan bola basket
Bagaimana tehnik dasar permainan bola basket
Bagaimana tehnik bermain dalam permainan bola basket
Apa saja perlengkapan atau  alat – alat dalam permainan bola basket beserta perawatannya
1.3 Tujuan
         Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah :
1.      Mengetahui sejarah tentang perkembangan permainan bola basket
2.      Mengetahui tehnik dasar permainan bola basket
3.      Mengetahui tehnik bermain dalam permainan bola basket
4.      Mengetahui perlengkapan atau  alat – alat dalam permainan bola basket beserta perawatannya
         Tujuan Khusus
                Adapun tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah tugas matakuliah TP. Basket yang diajar oleh Ibu Ida Ayu Kade Arisanti Dewi, S.Pd, M.Fis.

BAB II
SEJARAH TENTANG PERMAINAN BOLA BASKET

2.1  Sejarah Permainan Bola Basket
Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahraga baru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu. Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak. Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.
Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket.
Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan Bola Basket
Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan Bola Basket kepada masyarakat (Amerika)
Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan resmi.
Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
Tahun 1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far Eastern. Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
Tahun 1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Tahun 1932 : Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan adalah terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation International de Basketball (FIBA)
Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
Tahun 1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada dan Meksiko.
Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia
BAB III
TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET

3.1 Tehnik dasar permainan bola basket
Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat. 
Seorang pemain basket melakukan shooting dengan dua tangan.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
1. Passing dan Catching
Passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya menangkap. Setiap pemula harus belajar mengenai cara mengoper dan menangkap bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus sama baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa teknik antara lain :
a. Chest pass (operan setinggi dada)
Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada,  kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar.
b. Bounce pass (operan pantul)
Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola.
c. Overhead pass (operan diatas kepala)
Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas.
d. Baseball pass
Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break.
e. Behind the back pass
Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju.

2. Dribbling (menggiring bola)
Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain:
•    Kontrol pada jari-jari tangan
•    Mempertahankan tubuh tetap rendah
•    Kepala tegak
•    Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus
•    Lindungi bola (protect the ball)
Macam-macam dribble :
a.  Change of pace dribble
Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble.
b. Low or control dribble
Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
c. High or speed dribble
Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola.
d.  Crossover dribble
Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga.
e. Behind the back dribble
Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh.
f. Between the legs dribble
Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah.
g. Spin dribble
Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan.
3. Shooting (menembak bola ke arah keranjang)
a.  Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw).
b. Lay-up shoot
Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang.
c. Jump shoot
Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak.
4. Cara berputar (Pivot)
Pivot adalah gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima bola). Ada tiga alternatif gerakan yang bisa dilakukan:
a. Pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. Pivot kemudian passing (melempar bola)
c. Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
5. Jump stop
Jump stop merupakan sebuah gerak berhenti terkendali dan dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan pemain penyerang untuk memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros), menghindari traveling, dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik.
6. Rebound
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat rebound yaitu make contact, box out, dan jump to the ball. Dalam era basket modern sekarang ini diperlukan gerakan rebound dalam suatu pertandingan. Apabila sebuah tim tidak mempunyai keinginan untuk melakukan defensive rebound maupun offensive rebound, dapat dipastikan tim itu akan kehilangan banyak kesempatan kedua untuk melakukan score pada saat pertandingan.
Demikian artikel ini saya buat semoga bisa membantu para pemain usia dini dan amatir bisa lebih mengenal dan mengetahui teknik-teknik dasar dalam bola basket .
Penting buat para pelatih untuk memberikan sebuah variasi latihan yang baik dan mengena kepada para pemain usia dini dan amatir. Menjadi hal yang sangat penting bagi pemain agar tidak merasakan jenuh karena materi latihan dari pelatih kurang bervariasi.
A.    Lapangan Basket
Lapangan bola basket adalah berbentuk empat persegi panjang.  Bagian-bagian lapangan bola basket adalah lapangan utama, daerah tembakan hukuman, papan pantul, penyangga dan keranjang. Untuk kelengkapan permianan, ukuran bola basket pun ditentukan.
Lapangan Bola  Basket: 28 meter x 15 meter. Ukuran ini      dihitung dari batas garis sebelah dalam. Di bagian tengah lapangan, terdapat lingkaran dengan jari-jari 1,80 meter. Untuk ukuran lingkaran, jari-jarinya diukur dari sebelah luar garis lingkaran. (Gambar 1)
Garis Tembakan Hukuman. Garis tembakan ini berada di daerah bersyarat. Ukuran daerah ini dapat dilihat pada gambar 2.
Papan Pantul.  Papan pantul terbuat dari kayu atau bahan lain yang sifatnya sama, tebal papan ini 3 cm.  Ukuran papan pantul 1,80 meter x 1,20 meter. Di tengah papan pantul terdapat garis bingkai empat persegi panjang dengan ukuran 0,59 meter x 0,45 meter. (Gambar 3)
Tiang Penyangga.  Tiang penyangga atau simpei terbuat dari besi dengan garis tengah 20 mm. Simpei berdiri dengan ketinggian dari atas lantai 3,03 meter. (Gambar 4)
Bola Basket. Bola basket terbuat dari karet dan dilapisi bahan sintetis. Keliling bola antara 75 cm s.d. 78 cm, dan beratnya antara 600 gram s.d. 650 gram. Ketentuan standar bola dan ketika berisi udara adalah bila dipantulkan lantai yang keras dari tempat ketinggian 1,80 meter-bola akan memantul setinggi antara 1,20 meter s.d. 1,40 meter.

B.     Bola Basket
Bola Basket memiliki ukuran keliling 75cm - 78 cm dan memiliki berat 600 - 650 gram. Walaupun telah ditetapkan secara internasional, namun ternyata ada beberapa perbedaan tentang peraturan bola basket yang ditetapkan oleh FIBA, NBA dan NCAA.
Untuk ukuran dan berat bola basket yang disetujui oleh FIBA adalah bola dengan berat antara 567 – 650 gram dengan keliling bola mencapai 749 – 780 mm. Sedangkan untuk ukuran dan berat bola basket yang digunakan dalam pertandingan NBA, memiliki berat 623, 7 gram dengan kelilling 749,3 mm – 755,65 mm yang di ukur dari garis bola. Dan bila diukur dari permukaan bola, maka keliling bola basket harus mencapai 752,5 mm – 758,8 mm. Sedangkan NCAA menetapkan ukuran bola basket yang digunakan dalam sebuah pertandingan harus mencapai berat antara 567 – 623,7 gram. Dengan keliling bola antara 749,3 – 762 mm.
Pada pertandingan resmi ada berbagai macam ukuran bola basket yang digunakan yaitu berukuran 5, 6 dan 7. Bola basket berukuran 7 digunakan pada pertandingan resmi kebanyakan(profesional), bola basket berukuran 6 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SMP sedangkan ukuran bola basket 5 digunakan pada pertandingan resmi tingkat SD.
C.          Ring Basket
Salah satu poin penting dari permaianan bola basket adalah ring bola basket. Pada pertandinga resmi, ring bola basket harus dibuat beradasarkan peraturan resmi yang dibuat oleh NBA atau FIBA.
Tinggi ring bola basket yang sesuai dengan peraturan resmi untuk internasional adalah 10 kaki atau 305 cm. Dengan beberapa detail yang telah diperjelas seperti luas papan pantul hingga panjang tali yang menjuntai di ring bola basket.

Ukuran Ring Basket
Berikut adalah detail untuk ukuran ring basket yang telah ditetapkan secara internasional :
Jarak ring ke lantai lapangan : 3, 05 m
Panjang ring basket : 40 cm
Jarak tiang peyangga dengan endline : 1 m
Jari – jari ring basket : 22, 5 cm ( diameter : 45 cm )
Ukuran papan pantul  : 1, 05 x 1, 8 m
Dengan kotak tengah berukuran 45 x 59 cm
Jarak papan pantul bagian bawah dengan lantai : 2, 9 m
Jarak papan pantul bagian bawah dengan ring basket : 30 cm
Jarak tepian ring dengan papan pantul : 15 cm
Jarak baseline/endline dengan papan : 1. 2 m
Ukuran tali terjuntai pada ring basket : 40 – 45 cm. (ib)

BAB IV
TEHNIK BERMAIN BOLA BASKET


4.1 Tehnik bermain bola basket

Untuk menjadi pemain yang baik perlu menguasai fundamental (dasar-dasar, teknik taktik dan strategi) dari pemain bola basket ini. semoga dengan petunjuk serta mengenal lebih mendalam mengenai dasar-dasar permainan yang berlaku didunia internasional, maka akan lebih baik dan bertambah maju mutu permainan yang kita sajikan. Tehnik dasar permainan basket terdiri dari beberapa macam cara :


1. Cara melempar dan menangkap bola (passing dan catching)
    macam-macam operan dengan dua tangan :
   a .The two hand ckest pass    : operan setinggi dada/operan dada
   b. The over head pass            : operan atas kepala
   c. The bounce pass                : operan pantulan
   d. The under hand pass          : operan ayunan bawah
  Macam-macam operan dengan satu tangan :
   a. The side arm pass/             : operan samping
       the base ball pass
   b. The lop pass                      : operan lambung
   c. The back pass                   : operan gaetan
   d. The jump hand pass           : operan lompat
Menangkap (catching) dapat dilakukan dengan satu tangan,
baik dalam keadaan berhenti, berjalan atau berlari.
2. Cara memantulkan bola (dribble)
    Dribling atau memantul-mantulkan bola (membawa bola) dapat
    dilakukandengan sikap  berhenti, berjalan     atau berlari.
    pelaksanaan dapat dilakukan dengan tangan kanan atau
    tangan kiri, seperti :
    a. Dribble rendah
    b. Dribble tinggi
    c. Dribble rendah
    d. Dribble cepat
3. Cara memasukan bola atau menembak (shooting)
    Bilihat dari posisi badan terhadap papan maka dapat dibedakan :
    a. Menghadap papan (facing shoot).
    b. Membelakangi papan (back up shoot)
    Sedang cara pelaksanaannya dapat dilakukan dengan
    sikap berhenti,  memutar, melompat   dan berlari .
    Macam-macam tembakan :
    a. Menghadap papan dengan sikap berhenti.
       1. Tembakan dua tangan dari dada
       2. Tembakan dua tangan dari atas kepala .
       3. Tembakan satu tangan .
       4. Tembakan satu tangan dari atas kepala .
    b. Menghadap papan dengan sikap melompat.
        1. Tembakan lompat dengan dua tangan dari atas kepala .
        2. Tembakan lompat dengan satu tangan).
    c. Menghadap papan dengan sikap lari.
       1. Tembakan lari menyentuh/memantul papan dengan
           tangan kanan atau kiri
       2. Tembakan lari menyentuh papan dengan dua tangan
           dari bawah .
       3. Tembakan lari menyentuh papan dengan dua tangan
           dari atas kepala.
       4.Tembakan lari menyentuh papan dengan satu
          tangan bawah.
    d. Membelakangi papan dengan sikap berhenti.
       1. Tembakan memutar lurus dibawah keranjang
       2. Tembakan melangkah dibawah keranjang.
       3. Tembakan gaetan .
       4. Tembakan ayunan dibawah keranjang dengan dua tangan.
       5. Tembakan ayunan dibawah keranjang dengan satu tangan.
   e.  Membelakangi papan dengan sikap melompat.
       a. Tembakan melompat dibawah keranjang.
       b. Tembakan melompat memutar dengan dua tangan .
       c. Tembakan melompat memutar dengan satu tangan .
4. Cara berputar (pivot).
    a. pivot kemudian dribble.
    b. pivot kemudian pasing.
    c. pivot kemudian shooting.
5. Olah kaki atau gerakan kaki (footwork).
    yang dimaksud olah kaki atau gerakan kaki ialah keterampilan
    penguasaan gerak kaki dalam hal :
    a. Dapat melakukan start dengan cepatdan berhenti dengan
        segera tanpa kehilangan keseimbangan.
    b. cepat merubah arah gerak baik dalam pertahanan maupun
        dalam penyerangan.
6. Melompat atau meloncat (jumping).
    Dalam istilah permainan bola basket, jumping meliputi sikap
    melompat dan meloncat. Maksudnya ialah
    bila melompat gerakan jauh kedepan sedangkan meloncat kearah
    yang lebih tinggi.
7. Gerakan tipu (fakes and faints).
    jelas maksudnya gerak ini ialah untuk menipu lawan.
    Hal ini dilakukan dengan tujuan
    a. Agar lawan keluar dari posisi/kedudukannya yang baik atau
        kehilangan keseimbangan.
    b. Agar lawan lengah dari pengawasannya.
    c. Agar lawan bergerak kearah lain yang merugikan.
Pada pokoknya bahwa permainan bola basket merupakan suatu bentuk permainan yang sangat menarik dan mempesona, yang harus dilakukan dengan latihan teratur dan kontinyu serta tekun agar berhasil menjadi atlet yang berprestasi baik skill maupun mentalnya dan ini perlu didukung dengan pembinaan fisik dan tehnik dasar bermain.


4.2  Peraturan dalam permainan basket

Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang


Dalam suatu kompetisi tentunya harus ada peraturan yang jelas, walaupun mungkin hanya kompetisi kecil. Jelas dalam artian sesuai dengan peraturan dasar dan Technical Meeting. Ini adalah peraturan-peraturan basket  yang aku dapat dari berbagai sumber.

- Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4 (empat) tim.
- Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain cadangan.
- Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
- Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
- Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.
- Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
- Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).
- Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
- Team foul akan di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul tidak akan di-reset.
- Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
- Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
- Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
- Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
- Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan diadakan.
- Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
- Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
- Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
- Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.

- Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984.

Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan

Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari :

1. Bola Basket

Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.

2. Perlengkapan Teknik

2.1. Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.

2.2. Alat untuk mengukur waktu 30 detik

2.3. Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.

2.4. Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.

3. Lapangan

3.1. Lapangan Permainan

Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.

3.2. Papan Pantul

Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).

3.3. Keranjang

Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.

4.3  Alat – alat perlengkapan dan lapangan
Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.
Perlengkapan Teknik
Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
Alat untuk mengukur waktu 30 detik.
Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.
Papan Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. (Perincian selengkapnya, lihat gambar).
Keranjang Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.

BAB V
PERLENGKAPAN / PERALATAN DAN CARA MERAWATNYA

5.1 Perlengkapan / Peralatan dalam Permainan Bola Basket
Dalam permainan bola basket tidaklah salah kita mesti mengetahui beberapa hal penting diantaranya adalah bola, keranjang, lapangan, peraturan – peraturan dalam permainan tersebut, dan tehnik cara bermain. Berikut ini akan dijelaskan mengenai hal tersebut.
1.         Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm
2.         Keranjang Basket 

Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm biasanya berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm

3.         Papan Pantul

Papan Pantul Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan

4.         Lapangan
Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah.



5.         Perlengkapan Teknik
      Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat  waktu dan satu lagi untuk time out.
      Alat untuk mengukur waktu 30 detik
      Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
      Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.

5.2  Perawatan peralatan dalam permainan bola basket
Setiap permainan cabang olah raga tentunya mempunyai suatu alat atau bisa dikatakan perlengkapan olahraga yang akan digunakan pada saat mempraktikkan atau memainkan olahraga tersebut. Tak jarang dari berbagai cabang olahraga banyak yang memiliki perlengkapan yang tidak layak dipakai karena perawatan peralatan atau perlengkapan olahraga tersebut mendapatkan perwatan yang masih kurang maksimal.
Secara umum cara merawat alat – alat , misalnya pada pola sebelum menggunakan bola tersebut sebaiknya memeriksa keadaan anagin yang terdapat pada bola, apabila bola tersebut lembek sebaiknya segera di pompa agar kualitas pantulan bola tersebut  bagus dan juga  setelah menggunakan bola basket tersebut sebaiknya di letakkan di bawah  wadah atau tempat yang sudah di siapkan agar kualitaa bola tersebut dapat terjaga dan dapat digunakan lebih lama lagi.
                Untuk perawatan fasilitas yaitu, untuk perawatan lapangan sebaiknya rutin memeriksa kondisi dar lapangan tersebut, misalkan lapangan dalam gedung kita rajin membersihkan lantai dengan cara menegpel, sedangkan lapangan terbuka kita harus menyapu agar tidak terdapat kotoran yang dapat mengganggu aktifitas kita saat bermain bola basket,  mengadakan pengecekan berkala pada semua komponen yang ada pada lapangan dan mengadangan rehab secara terprogram agar kualitas lapangan tetap terjaga dan terlihat menarik untuk di gunakan.


BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Bola basket adalah olahraga permainan bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan Bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Dalam melakukan permainan bola basket,tentunya membutuhkan sarana dan prasarana agar permainan bola basket dapat berjalan. Adapun sarana dan prasarana yang penting adalah :
1.      Lapangan
2.      Ring
3.      Papan Pantul
4.      Bola
6.2 Saran
                6.2.1 Untuk pemerintah terutama pihak yang berkompeten dalam bidang olahraga pada umumnya dan pada bidang bola basket pada khususnya diharapkan mampu melakukan program-program dbawah ini :
         Menyediakan sarana prasarana sesuai dengan standart.
         Memelihara sarana prasarana yang telah ada.
         Mempromosikan olahraga bola basket.
         Mendorong masyarakat untuk giat berolahraga.
6.2.2 Untuk masyarakat seluruhnya tingkatkan terus jiwa olahraga.
                 






                

No comments:

Post a Comment