Search This Blog

Monday, 16 February 2015

Makalah ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN KEANEKARAGAMAN

PENDAHULUAN ;

A.   Latar Belakang
Potensi timbulnya konflik akibat keberagaman budaya sangat mungkin terjadi dan ini akan bisa menimbulkan perpecahan bangsa atau disintregasi bangsa. Untuk menyatukan adanya perbedaan – perbedaan harus ada alat kesatuan bangsa. Selain lambang negara burung Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bendera Merah Putih juga merupakan alat pemersatu bangsa. Setia pada Pancasila dan Bendera Merah Putih dapat menghilangkan adanya perbedaan – perbedaan yang ada karena kita adalah satu bangsa, yaitu Indonesia.
Dalam prakteknya kehidupan bernegara dan bermasyarakat, konflik akibat adanya perbedaan bisa saja terjadi dalam masyarakat yang seba multikultural jika perbedaan itu tidak dilandasi dengan saling menghormati dan menghargai, serta masing – masing menuruti egonya. Masih bisa kita ingat peristiwa Sambas, peristiwa Ambon, peristiwa Makassar, peristiwa Papua, dan sebagainya. Secara umum masalah – masalah yang bisa timbul akibat keberagaman budaya adalah Primordialisme, konflik dan Integrasi Bangsa, Integrasi Nasional, dan Stereotif Etnis (suku bangsa).
Apabila konflik sosial merupakan hasil proses sosial yang bersifat negatif, maka integrasi sosial dan nasional dapat diartikan sebagai proses sosial yang positif, yaitu suatu proses bersatunya unsur – unsur sosial budaya yang berbeda untuk mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Bila ditinjau dari asal katanya, integrasi berasal dari kata latin integral artinya memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Dari kata kerja integritas artinya keutuhan atau kebulatan.
Jadi integrasi diperlukan karena adanya unsur – unsur yang berbeda, sedang tujuan yang hendak dicapai adalah keserasian fungsi agar terhindar dari perpecahan / percekcokan / permusuhan untuk mencapai perdamaian. Integrasi sosial / nasional dibutuhkan dalam kehidupan suatu bangsa / negara di Indonesia karena tercapainya perbedaan – perbedaan dalam negara Indonesia yang tercermin dalam Bhinneka (Kebhinnekaan Masyarakat Indonesia) tetapi tunggal ika (terwujudnya kesatuan).
Integrasi nasional dapat terwujud apabila seluruh anggota masyarakat mampu mengendalikan prasangka yang ada sehingga tidak terjadi adanya konflik dan adanya kesadaran dari seluruh warga negara untuk hidup bersatu dalam NKRI.









PEMBAHASAN :
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN KEANEKARAGAMAN

1.    Asimilasi
Merupakan suatu proses melalui mana seorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri untuk menjadi bagian budaya yang berbeda. Melalui asimilasi, kelompok-kelompok etnis yang berbeda secara berhadap dapat mengadopsi budaya dan nilai-nilai yang ada dalam kelompok besar masyarakat.
2.    Self-Segregation ( Penisahan Diri )
Merupakan kebalikan dari asimilasi, ketika suatu kelompok etnis mengasingkan diri dari kebudayaan mayoritas. Dengan mengasingkan diri, interaksi antar kelompok menjadi sedikit sekali, atau bahkan tidak ada sehingga potensi timbulnya konflik antar kelompok-kelompok tersebut menjadi kecil.
3.    Integrasi
Merupakan suatu keadaan ketika kelompok-kelompok etnis yang semula nerbeda-beda mulai beradaptasi dan bersikap konformitas terhadap kebudayaan mayoritas yang ada di dalam masyarakat.
4.    Pluralisme
Merupakan suatu masyarakat dimana kelompok-kelompok subordinatif tidak harus mengorbangkan gaya hidup dan tradisi mereka , bahkan memiliki pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat secara keseluruhan.


SIKAP KRITIS TOLERANSI, DAN EMPATI
TERHADAP HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN
DAN PERUBAHAN SOSIAL

    Sikap kritis yang harus dikembangkan dalam masyarakat antara lain :
1.    Mengembangkan sikap saling mengahrgai ( toleransi ) nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda.
2.    Meningkatkan sikap primordialisme, terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme ekstrimisme ( berlebih-lebihan).
3.    Menegakkan supermasi hukum, artinya bahwa suatu peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnis, dan agama yang mereka anut.
4.    Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindarkan sikap chauvinisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan kepentingan dengan masyarakat yang berada di negara-negara lain.
5.    Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi, dan adjudikatif.
6.    Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan bagi penyelenggara keanekaragaman secara formal.
Toleransi sosial adalah sikap yang menghargai perbedaan-perbedaan sosial yang terdapat dalam masyarakat. Sedangkan empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya sama dengan orang atau kelompok lain. Jadi empati sosial adalah suatu keadaan ketika seseorang berusaha memahami perbedaan-perbedaan sosial yang ada dalam masyarakat dengan cara menempatkan dirinya sebagai individu atau kelompok yang berbeda tersebut.



LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN SOSIAL BUDAYA
MENUJU INTEGRASI

1.    Mengembangkan Konsensus
Konsensus adalah kesepakatan bersama antara anggota-anggota sejumlah kelompok atau masyarakat tertentu.
2.    Mengembangkan peran struktur masyarakat
Perlu dikembangkan peran struktur masyarakat yang bersifat saling menyilang ( cross- cutting ciffiliations ). Perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, daerah, dan pelapisan sosial yang saling silang menyilang satu sama lain akan menghasilkan suatu keanggotaan yang bersifat silang-menyilang pula.
3.    Upaya pemerintah menciptakan integrasi
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menciptakan dan mepertahankan integrasi di Indonesia adalah sebagai berikut :
a.    Melakukan perpindahan penduduk secara terprogram melaluio transmigrasi, khususnya dari Jawa, Bali dan Madura ke berbagai pulau di Indonesia yang di pandang masih jarang penduduknya dan memiliki potensi ekonomi yang besar.
b.    Membuka daerah-daerah yang terisolir melalui pembangunan sarana transportasi dan komunikasi di darta, laut dan udara.
c.    Menerapkan otonomi daerah
d.    Pemerataan pendidikan merupakan lengkah yang strategia, sebab melalui pendidikan akan di tanamkan sikap-sikap positif seperti toleransi, kerjasama, demokrasi dan nilai-nilai agama.
e.    Pemerataan pembangunan di antaranya dengan membangun zona ekonomi.
f.    Mendirikan sarana masyarakat sampai ke pelosok
Alternatif Pemecahan Masalah Keragaman Budaya Beberapa alternative penyelesaian masalah dalam menghadapi keragaman budaya, diantaranya sebagai berikut :
1. Menggali dan mengembangkan budaya etnis melalui kegiatan pendidikan budaya kepada seluruh masyarakat.
2. Memperbaiki kebijakan pemerintah dalam pemerataan pembangunan. 3. Penanaman sikap toleransi dan empati sosial.

Alternatif Penyelesaian Masalah Keberagaman diIndonesia

 Berbagai persoalan yang timbul akibat keberagaman budaya bangsa
Indonesia yang plural dan majemuk ini memerlukan sebuah model
penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak sehingga konflik
sosial yang selama ini berkembang dapat diminimalkan. Sebuah
masyarakat yang memiliki karakteristik heterogen pola hubungan sosial
antarindividunya di dalam masyarakat, harus mampu mengembangkan
sifat toleransi dan menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secaradamai satu sama lain dengan menerima setiap perbedaan-perbedaan yang melekat pada keberagaman budaya bangsa. Oleh karena itu, diperlukan sebuah konsep yang mampu mewujudkan situasi dan kondisi sosial yang penuh kerukunan dan perdamaian meskipun terdapat kompleksitas perbedaan. Kebesaran kebudayaan suatu bangsa terletak pada kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keanekaragaman kebudayaan dalam sebuah kesatuan yang dilandasi suatu ikatan kebersamaan.Salah satu pengembangan konsep toleransi terhadap keberagaman budaya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang multicultural dengan bentuk pengakuan dan toleransi, terhadap perbedaan dalam kesetaraan individual maupun secara kebudayaan. Dalam masyarakat multikultural, masyarakat antarsuku bangsa dapat hidup berdampingan, bertoleransi, dan saling menghargai. Nilai budaya tersebut bukan hanya merupakan sebuah wacana, tetapi harus dijadikan pedoman hidup dan Ciri khas masyarakat majemuk seperti keanekaragaman suku bangsa telah menghasilkan adanya potensi konflik antarsuku bangsa dan antara pemerintah dengan suatu masyarakat suku bangsa. Potensi-potensi konflik tersebut merupakan permasalahan yang ada seiring dengan sifat suku bangsa yang majemuk. Selain itu, pembangunan yang berjalan selama ini menimbulkan dampak berupa terjadinya ketimpangan regional (antara Pulau Jawa dengan luar Jawa), sektoral (antara sektor industry dengan sektor pertanian), antarras (antara pribumi dan nonpribumi), dan antarlapisan (antara golongan kaya dengan golongan miskin). nilai-nilai etika dan moral dalam perilaku masyarakat Indonesia. Dalam prinsip multikulturalisme
ini penegakan prinsip-prinsip demokrasi menjadi tujuan utama nilai-nilai
sosial. Dalam melaksanakan prinsip demokrasi terdapat beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, sistem negara menganut
prinsip demokrasi partisipatif. Dalam sistem demokrasi partisipatif,
hukum adalah supremasi tertinggi dengan tidak memihak pada
kelompok tertentu. Semua kelompok masyarakat, baik mayoritas atau
minoritas, kaya atau miskin dikendalikan melalui prinsip-prinsip
hukum yang objektif. Kedua, adanya distribusi pendapatan dan sarana
ekonomi yang relatif merata. Artinya, tidak terjadi ketimpangan sosial
ekonomi antarlapisan, golongan, dan daerah. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa faktor ekonomi dan politik sangat penting dalam
mengelola masyarakat majemuk tersebut.
Selain itu, alternatif penyelesaian keberagaman budaya yang ada di
Indonesia dilakukan melalui interaksi lintas budaya dengan
mengembangkan media sosial, seperti pengembangan lambang-lambang
komunikasi lisan maupun tertulis, norma-norma yang disepakati dan
diterima sebagai pedoman bersama, dan perangkat nilai sebagai kerangka acuan bersama. Sebenarnya interaksi lintas budaya bagi masyarakat Indonesia yang tersebar di Kepulauan Nusantara bukan merupakan hal yang baru. Jauh sebelum kedatangan orang Eropa, mobilitas penduduk di Kepulauan Nusantara tersebut cukup tinggi yang tercermin dalam toponomi perkampungan suku bangsa atau golongan sosial perkotaan di Indonesia. Gejala tersebut bukan hanya membuktikan betapa tingginya Berdasarkan pola-pola pemukiman yang tercermin dalam toponomi perkampungan suku bangsa terdapat pola pembagian kerja yang cukup rapi antara anggota suku bangsa dan golongan sosial yang membentuk corporate group perkotaan Indonesia di masa lampau. Pembagian kerja
atau spesialisasi yang menjadi sumber mata pencaharian yang ditekuni
oleh masing-masing kelompok suku bangsa atau golongan sosial tersebut telah mendorong mereka untuk mendirikan perkampungan yang
memberikan kesan eksklusif. Walaupun perkampungan eksklusif
kesukuan ataupun golongan tersebut kini telah berkurang (survival),
namun dalam perkembangan di perkotaan nampak adanya kecenderungan para pendatang baru untuk hidup berkelompok dalam suatu perkampungan. Hal ini didorong oleh adanya kesamaan profesi.
Misalnya, di kota Surakarta terdapat perkampungan batik Laweyan,
perkampungan Islam Kauman atau perkampungan pecinan.
mobilitas penduduk di masa lampau, melainkan juga mencerminkan adanya pola-pola interaksi sosial lintas budaya.










KESIMPULAN ;
Masalah konflik antara etnis sangat diperlukan penanganan indivudual dengan cepat, tepat, dan tegas supaya masalah konflik individual tidak merambat menjadi konflik sosial. Diperlukan sikap dasar budaya sendiri hanya akan memperkuat dinding pemisah antar golongan. Sudah saatnya setiap warga masyarakat bersikap terbuka dan mau menerima kebudayaan orang lain. Nilai-nilai positif dari budaya orang lain harus kita timba dan pelihara demi kepentingan dan kemajuan bersama.

Saran :
 Menurut saya “ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN KEANEKARAGAMAN” Sangat beragam hal yang paling simple dilakukan yaitu dari diri sendiri , kita bisa memecahkan masalah yang ada di kalangan  masyarakat . jika tidak, kita bisa memecahkan masalah dengan cara Holistik(mencari akar dari permasalahan  secara mendalam) dengan ini kita bisa tau masalah yg terjadi akibat keanekaragaman di Indonesia khususnya dan kita bisa mencari jalan keluar akibat keanekaragaman di Indonesia.







No comments:

Post a Comment