A.Pengertian Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi merupakan aktifitas ekonomi global yang tidak
dibatasi oleh territorial antarwilayah/kehidupan ekonomi global yang bersifat
bebas.Contohnya kita bisa saja mendirikan suatu usaha di daerah manapun tak
terkecuali diluar negeri misalnya.
B.Pengaruh Globalisasi Pada
Perekonomian Indonesia
a.Pada Masa Orde Lama(1945-1966)
1.Masa Pasca Kemerdekaan(1945-1950)
Keadaan ekonomi dan keuangan pada masa awal
kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh:Inflasi yang sangat tinggi
yang dikarenakan beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali.untuk sementara waktu
pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata
uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang.
2. Masa
Demokrasi Liberal(1950-1957)
Masa ini disebut masa liberal, karena
dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal.
Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang
menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah
dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina.
Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang
baru merdeka.
3. Masa
Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5
Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur
ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh
pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama
dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme).
b.Pada Masa Orde Baru(1966-1997)
Pada awal orde baru, stabilisasi
ekonomi dan stabilisasi politik menjadi prioritasutama. Program pemerintah
berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan
pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan,
karena pada awal 1966 tingkat inflasi kurang lebih 650 % per tahun.
c.Pada Masa Reformasi(1998-sekarang)
Pada masa
reformasi perekonomian Indonesia berangsur membaik, harga-harga barang pokok
juga kembali normal. Perkembangan di era Reformasi ini merupakan suatu bentuk perbaikan
di segala bidang sehingga belum menemukan suatu arah yang jelas. Setidaknya
reformasi telah membawa Indonesia untuk menjadi lebih baik dalam merubah
nasibnya tanpa harus semakin terjerumus dalam kebobrokan moral manusia-manusia
sebelumnya. Dan pada saat ini memang Indonesia sudah mulai berorientasi ke luar
dalam hal menjalin kerjasama dengan dunia luar di bidang ekonomi.
C.Dampak Globalisasi di Bidang
Ekonomi
1.Dampak Positif Globalisasi di Bidang
Ekonomi:
1. Produksi global dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5.
Menyediakan dana tambahan
6. Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
7. Liberalisasi
6. Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
7. Liberalisasi
2.Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
1. Kemungkinan
hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan produksi
negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita
kalah jauh dari Thailand.
2. Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.
3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
5. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industry dalam negeri sulit berkembang.
6. Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
7. Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
8. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
9. Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
10. Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
2. Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.
3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
5. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industry dalam negeri sulit berkembang.
6. Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
7. Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
8. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
9. Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
10. Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
No comments:
Post a Comment