Search This Blog

Sunday, 9 November 2014

Imunisasi & Vaksinasi Yang Wajib Untuk Bayi



Imunisasi & Vaksinasi Yang Wajib Untuk Bayi Beserta Jadwalnya – Vaksin merupakan sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus. Terbuat dari virus yang telah dimatikan atau dilemahkan dengan menggunakan bahan-bahan tambahan lainnya seperti formalaldehid, thymerosal, dan lainnya. Vaksinasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit.
Imunisasi Bayi
Arti imunisasi adalah kekebalan tubuh. Imunisasi adalah proses pembentukan sistem kekebalan tubuh. Material imunisasi disebut immonugen. Immonugen adalah molekul antigen yang dapat merangsang kekebalan tubuh. Imunisasi diberikan pada anak-anak, dari masih bayi sampai menjelang usia dewasa, atau sekitar usia 15 tahun.

Imunisasi sangat penting sebagai penunjang kesehatan bayi dan anak-anak. Imunisasi bayi ada yang berbentuk serum yang disuntikkan pada bagian tubuh (biasanya bagian lengan atau bokong), dan ada juga yang berbentuk cairan yang diteteskan ke dalam mulut. Imunisasi pertama kali dilakukan oleh Edward Jenner, seorang dokter dari Inggris. Pertama kali dibuat dalam bentuk suntikan yang digunakan untuk kekebalan tubuh. Saat itu Jenner termotivasi karena adanya penyebaran virus cacar yang mematikan di Inggris. Di tahun 1979, WHO (The World Health Organization) memberikan sertifikat kepada Jenner, kemudian mengkampanyekan imunisasi cacar.

Beberapa jenis IMUNISASI PENTING BAGI BAYI yaitu:
BCG
BCG diberikan saat bayi berusia satu bulan. Kemudian diulang pada usia 5 tahun, 10 tahun, atau bila tes tuberkulin negatif (tidak ada kekebalan terhadap TBC). Program imunisasi ini dikategorikan wajib untuk diberikan. lmunisaisi ini berguna untuk mencegah penyakit TBC (Tuberculosis).
TBC adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru, yang disebabkan oleh virus Mycrobacterium Tuberculosis. Virus ini dapat menjalar ke seluruh sistem organ tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru, jaringan tulang, serta jaringan otak, hingga bisa mengakibatkan cacat mental. Umumnya gejala yang dirasakan adalah sesak nafas, suhu tubuh tinggi, dan perkembangan tidak normal. Penularannya melalui air liur (ludah atau dahak). Bahkan air liur yang kering pun masih mengandung kuman TBC.
Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B diberikan secara berkala, ketika bayi berusia dua bulan, tiga bulan, dan delapan bulan. Vaksin hepatitis B, bila perlu dapat diberikan waktu lahir, satu bulan, dan enam bulan. Hepatitis B juga merupakan program imunisasi dalam kategori wajib.
Hepatitis B adalah penyakit radang hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (VHB) yang dapat mengakibatkan hepatitis kronis, sirosis, bahkan kanker hati. Umumnya gejala yang dirasakan adalah demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, gelap, kuku, kulit dan mata berwarna kekuningan. Sebagian besar penderita tidak menyadari mengidap Virus Hepatitis B, sehingga dengan tidak sengaja menularkan ke orang lain. Penularan juga bisa melalui ibu hamil ke janin dalam kandungannya dan juga dalam proses persalinan.
Polio (Poliomielitis)
Virus polio menyebabkan penyakit radang yang menyerang syaraf. Bahayanya adalah kelumpuhan pada kedua kaki yang mengakibatkan cacat seumur hidup. Penularannya melalui air liur (ludah), makanan dan minuman yang dicemari penderita.
Imunisasi polio diberikan 2 tetes secara berkala, pada saat bayi berusia empat bulan, lima bulan, enam bulan, tujuh bulan, satu tahun enam bulan, dan lima tahun. Polio adalah program imunisasi wajib karena polio sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Gejalanya demam ringan dan sakit kepala selama beberapa hari. Bila memburuk akan disertai nyeri otot dan leher kaku.
DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Diberikan ketika usia bayi empat bulan. DPT ada dua macam, ada yang dengan obat pencegah panas dan ada yang tidak. Diantara keduanya sama manfaatnya, hanya saja perbedaannya pada efek setelah imunisasi diberikan. Bayi sehabis diberi imunisasi DPT, badannya akan sedikit panas. Jika menggunakan imunisasi DPT yang mengandung obat panas, badan bayi tidak akan panas setelahnya. Sebaliknya, jika menggunakan DPT biasa, badan bayi akan panas setelahnya. Tapi, biasanya dokter akan memberikan resep obat penurun panas untuk kemudian diminumkan pada bayi. Sakit panas ini bisa mencapai kira-kira tiga hari. Tentunya ada perbedaan harga diantara kedua imunisasi DPT ini. Yang mengandung obat panas pasti lebih mahal. DPT diberikan secara berlanjut. Di usia empat bulan, lima bulan, enam bulan, satu tahun enam bulan, lima tahun, dan dua belas tahun.
Difteri adalah penyakit radang tenggorokan yang disebabkan oleh kuman Corybacterium Diphteriae. Karena dapat menyebabkan kematian pada anak dalam waktu singkat. Gejala awalnya adalah suhu tubuh meningkat antara 37,8 derajat celcius hingga 38,9 derajat celcius. Kadangkala disertai batuk, pilek, dan sakit tenggorokan yang ringan. Gejala lainnya rasa mual, menggigil, dan sakit kepala. Penyakit ini berbahaya karena dapat menyebabkan tersumbatnya saluran pernafasan, dan kerusakan pada jantung yang dapat menyebabkan kematian. Penularannya melalui air liur (ludah) dan peralatan pribadi penderita.
Pertusis adalah penyakit radang pernafasan yang disebabkan oleh Bordetella Pertusis. Dikenal dengan sebutan batuk rejan atau batuk seratus hari (sesuai dengan lama sakit, 100 hari atau 3 bulan lebih). Bahayanya dapat menyebabkan radang otak dan paru-paru, mata membengkak dan berdarah, atau penderita meninggal karena kesulitan bernafas. Gejalanya batuk bertahap, panjang, lama, disertai bunyi “houp” dan diakhiri dengan muntah. Penularannya melalui air liur dan peralatan pribadi penderita.
Tetanus timbul akibat infeksi luka oleh bakteri Clostridium Tetani yang merusak sistem syaraf pusat. Bahaya yang di timbulkan seperti kejang pada otot seluruh tubuh, mulut terkunci, dan radang paru-paru.
MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Imunisasi ini diberikan di usia satu tahun tiga bulan dan dua belas tahun. Imunisasi MMR termasuk ke dalam program yang dianjurkan.
Mumps (gondongan) adalah penyakit yang disebabkan virus Paramyxovirus. Gejala umum penyakit ini nafsu makan berkurang, cepat lelah, tidak enak badan, sakit kepala, demam, dan nyeri pada otot. Penularannya melalui air liur (ludah) penderita, pernafasan, kontak langsung dengan penderita, atau peralatan makan penderita yang tercemari.
Rubella (campak) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Morbili. Dapat menimbulkan bintik-bintik merah pada kulit. Bahaya penyakit ini adalah terjadinya radang pada mulut dan tenggorokan, radang pada otak, radang paru-paru, radang pada telinga tengah, suhu badan meninggi, serta gizi yang memburuk. Gejalanya demam tinggi mirip influenza serta ruam yang disertai bentol-bentol. Pada anak-anak disertai mata memerah dan berair, sariawan, atau diare selama 3 – 5 hari Bila panas tubuhnya terlalu tinggi, anak bisa kejang. Penularannya melalui air liur (ludah), pernafasan, dan kontak langsung dengan penderita.
Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri . Vaksin ini diberikan di usia dua tahun dan diulang setiap tiga tahun. Vaksin ini juga termasuk dalam program yang dianjurkan.
Setiap tahunnya terdapat 16 juta kasus demam tifoid yang mengakibatkan kematian, dimana lebih dari 70% terjadi di Asia. Umumnya gejala yang timbul adalah demam, pusing, mual, diare, nyeri otot, lidah kering (kotor), pembesaran hati dan limpa.
Hepatitis A
Imunisasi ini diberikan pada usia dua tahun satu bulan dan usia dua tahun tujuh bulan. Termasuk kategori program yang dianjurkan.
Meningitis HiB
Diberikan di usia sepuluh bulan, dua belas bulan, dan dua tahun.
Cacar Air
Varicella atau yang lebih dikenal dengan cacar air adalah suatu infeksi akut dan menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Sekitar 90% infeksi varicella terjadi pada usia dibawah 15 tahun dengan kejadian terbesar adalah anak-anak berusia lima sampai sembilan tahun. Meskipun demikian, infeksi varicella juga dapat mengenai orang dewasa.
Imunisasi ini diberikan di usia sepuluh tahun atau lebih dini sesuai permintaan orang tua. Termasuk program yang dianjurkan. Vaksin cacar air bila diberikan pada usia kurang dari sepuluh tahun, cukup hanya sekali. Sedangkan jika diberikan di usia lebih dari sepuluh tahun, dua kali. Imunisasi ini penting karena vaksinasi akan meningkatkan kekebalan, sehingga mampu mencegah infeksi, komplikasi yang merugikan, dan mengontrol penyebaran virus. Cara penularannya yaitu adanya kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi, dan percikan air liur (ludah) yang berasal dari batuk atau bersin penderita.
Terinfeksi virus varicella dapat menyebabkan:
-Kerusakan dan bekas luka pada kulit.
-Pneumonia (radang paru-paru).
-Ensefalitis (terutama pada kasus penderita dewasa).
-Timbul herpes zoster di kemudian hari.
-Menurunnya kualitas hidup.

No comments:

Post a Comment