BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar belakang disusunnya
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen
pengajar. Makalh ini membahas tentang Pemanasan global atau global warming.
Makalah ini disusun berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat
dibicarakan oleh dunia. Pemanasan global belum menemukan titik terang dalam
penanggulangannya. Disini penulis berusaha menerangkan materi yang dibutuhkan
sebagai referensi agar dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.
2.2 identifikasi masalah
Timbulnya masalah pemanasan global yang merupakan masalah lingkungan
ini telah menimbulkan berbagai macam
pertanyaan, yaitu penyebab, keberadaan dan dampak yang diakibatkan dari
pemanasan global tersebut. Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah
pemanasan global ini dapat
diuraikan dalam beberapa bagian :
1.
pengertian global warming?
2.
penyebab global warming?
Pemanasan global ini
mengakibatkan berbagai dampak, baik dampak positif maupun negatif. Tanpa adanya
pemanasan global, tidak akan ada kehidupan di dunia karena suhu di bumi yang
rendah dan manusia tidak akan bisa hidup dalam kondisi suhu yang rendah.
Pemanasan global telah meningkatkan suhu bumi sampai suhu rata-ratanya mencapai
60o Fahrenheit. Namun, pemanasan global menjadi permasalahan dan masih menjadi
perdebatan ketika konsentrasi gas efek rumah kaca dalam atmosfer mengalami
peningkatan.
2.3 pembatasan
masalah
Mengingat
luasnya permasalahan dan untuk menghindari salah pengertian dan perbedaan
persepsi serta untuk mengarahkan makalah ini,maka kami akan membatasi
pemasalahan pada:
A.
Makalah ini dibuat pada siswa kelas
X Multimedia 03 Tahun
ajaran 2012-2013 semester ganjil.
B. Definisi
Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global, Akibat dari
Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan
global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global
2.4 Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari diadakannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemanasan global ini telah
terjadi dan penyebabnya.
Semua ini masih menjadi pertanyaan
bagi manusia karena sampai sekarang masih belum mendapatkan penyebab yang pasti
dari pemanasan global ini dan manusia juga ingin mencari kebenaran mengenai
efek dari pemanasan global yang akan dialami oleh manusia atau makhluk hidup
serta dampak bagi lingkungan.
Jika pemanasan global ini terjadi,
maka efek yang ditimbulkan bukan hanya dialami oleh manusia saja tetapi juga
semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu di permukaan bumi
menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari kekeringan ini selain
dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu
karena kekurangan air dan sebagainya. Oleh karena itu, melalui penelitian ini
diharapkan agar manusia mengurangi aktifitas yang dapat menyebabkan terjadinya
pemanasan global seperti mengadakan kegiatan rumah kaca, pembakaran zat-zat
yang dapat menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan lain-lain.
2.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat-manfaat yang dapat
kita peroleh dari penelitian pemanasan
global ini adalah :
- Untuk mengetahui secara jelas apa pemanasan global itu.
- Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global.
- Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia
- sendiri maupun makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
- Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim akibat dari pemanasan global.
- Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk dapat mencegah lebih lanjut pemanasan global tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN GLOBAL WARMING
Pemanasan global / Global warming
adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan
Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya
intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang
lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya
berbagai jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah
menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan
emisi gas-gas rumah kaca.
Pemanasan global mengakibatkan
dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es
di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan
banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan
hama penyakit, dsb).
Sedangkan dampak bagi aktivitas
sosial-ekonomi masyarakat meliputi : (a) gangguan terhadap fungsi kawasan
pesisir dan kota pantai, (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana
seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara (c) gangguan terhadap permukiman
penduduk, (d) pengurangan produktivitas lahan pertanian, (e) peningkatan resiko
kanker dan wabah penyakit, dsb). Dalam makalah ini, fokus diberikan pada
antisipasi terhadap dua dampak pemanasan global, yakni : kenaikan muka air laut
(sea level rise) dan banjir.
2.2 PENYEBAB TERJADINYA GLOBAL
WARMING
A. Efek Rumah Kaca
Pemanasan global (global warming)
pada dasarnya merupakan fenomenapeningkatan temperatur global dari tahun ke
tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang
disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas. Berbagai literatur menunjukkan
kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran
1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan
kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut
berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya
konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk
hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah
gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi
akibatnya.
B.
Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan
bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari
awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara
mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya
aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah
diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari
menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga
dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi
mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan
aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa
pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
C. Dampak
Global Warming
Meningkatnya suhu global
diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca, tinggi permukaan air
laut, hilangnya pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Para ilmuan memperkirakan bahwa
selama pemanasan global, daerah bagian Utaradari belahan Bumi Utara (Northern
Hemisphere) akan memanas lebih dari daerahdaerahlain di Bumi. Akibatnya,
gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang
terapung di perairan Utara tersebut. Daerah daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis,
bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.
Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin
dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum
begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan
pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas
rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada
atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih
banyak juga akanmembentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan
cahaya mataharikembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan.Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara
rata-rata, sekitar 1% untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di
seluruh dunia telahmeningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir
ini). Badai akan menjadi lebihsering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap
dari tanah.
Akibatnya beberapa daeraakan menjadi
lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang danmungkin
dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperolehkekuatannya
dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan denganpemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi
tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi Permukaan LautPerubahan
tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang
stabilsecara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga
akanmenghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi
permukaanlaut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama
sekitar Greenland,yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut
di seluruh dunia telahmeningkat 10-25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan
para ilmuan IPCCmemprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi)
pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan
sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi)
akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda,
17,5% daerah Bangladesh, dan banyak
pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit
pasir akan meningkat. Ketika tinggi
lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air
pasang akan meningkat di
daratan.Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk
melindungidaerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat
melakukanevakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut
akan sangatmempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkanseparuh
dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akanterbentuk,
tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikanmuka
laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida
Everglades.
Selain itu dengan adanya pemanasan
global suhu permukaan air laut menjadi lebihhangat, sehingga meningkatkan
tekanan bagi ekosistem laut seperti batu karang yangmenjadi putih. Pada proses
ini karang-karang melepaskas ganggang yang memberikan warna dan makanan pada
karang, sehingga karang menjadi putih dan mati.
Peningkatan suhu air juga membantu
menyebarkan penyakit-penyakit yang sangat
mempengaruhi kehidupan
mahkluk-mahkluk di dalam laut.
Pertanian Orang mungkin beranggapan
bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebihbanyak makanan dari sebelumnya,
tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapatempat. Bagian Selatan Kanada,
sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungandari lebih tingginya curah
hujan dan lebih lamanya masa tanam.
Di lain pihak, lahan pertanian
tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah
pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat
menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai
reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulanbulan masa tanam.Tanaman
pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yanglebih
hebat.
Hewan dan Tumbuhan. Hewan dan
tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini
karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global,
hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan
menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke
utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. Beberapa spesies sangat sulit
untuk dapat bertahan di habitatnya sekarang. Beberapa tanaman bunga tidak dapat
berbunga tanpa mengalami musim dingin yang benar-benar dingin. Dan kegiatan
manusia telah mempersulit tumbuhan dan binatang untuk mencapai habitat barunya
bahkan tidak memungkinkan bagi tumbuhan dan binatang untuk mencari habitat
baru.
Kesehatan Manusia.Di dunia yang
hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yangterkena penyakit
atau meninggal karena stress
panas. Wabah penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis, seperti penyakit
yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka. Saat ini, 45 persen penduduk duniatinggal di daerah di mana mereka
dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;persentase itu akan
meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya
juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan
encephalitis.
Para ilmuan juga
memprediksimeningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara
yang lebih hangatakan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.
Penderita kanker kulit jugameningkat. Gelombang panas yang terus menerus dapat
menyebabkan penyakit dankematian. Banjir dan kekeringan meningkatkan kelaparan
dan kekurang gizi. Gejalayang sangat jelas terlihat dari pemanasan global adalah
berubahnya iklim. Contohnya,hujan deras masih sering datang meski sudah
memasuki bulan yang seharusnya sudahterhitung musim kemarau.
Menurut perkiraan, dalam 30 tahun
terakhir pergantian musim kemarau ke musim penghujan terus bergeser, dan kini
jaraknya berselisih nyaris sebulan dari keadaan normal.Serangkaian bencana alam
yang terjadi beberapa tahun terakhir ini seperti banjir, kebakaran hutan,
longsor, kekeringan, erosi besar-besaran semuanya berhubungan dengan parahnya
keadaan hutan kita.Kebakaran hutan yang disebabkan oleh konsesi dan perkebunan
telah menobatkan
Indonesia sebagai negara pengemisi
gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia,” Indonesia pantas malu karena telah
menjadi negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari
kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut yang diubah menjadi pemukiman atau
hutan industri. Jika kita tidak bisa menyelamatkan hutan mulai dari sekarang,
diperkirakan 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan
Kalimantan yang habis, dan 15 tahun lagi seluruh hutan di Indonesiatidak akan
tersisa dan disaat itulah kita semua tidak bisa lagi menghirup udara bersih.
D. Cara
mengatasi Global Warming
Para ilmuwan mempelajari cara-cara
untuk membatasi pemanasan global. Kunci utamanya adalah: Membatasi emisi CO2
Tehnik yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni mengganti energi
minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan yang
kedua penggunaan energi minyak sehemat mungkin.
Energi alternatif yang dapat
digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energy nuklir, dan panas bumi.
Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi listrik. Sinar matahari
juga dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber panas yang bias dimanfaatkan
seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi panas bumi bias dimanfaatkan
untuk pembangkit tenaga listrik.
Sumber energi alternatif memang
lebih mahal dibanding energi minyak namun penelitian lebih lanjut akan membantu
untuk lebih menekan biaya. Emisi CO2 dapat dikurangi jika mobil-mobil bisa
lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyur telah bekerja untuk
menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Penemuan-penemuan telah mengembangkan
alat untuk menggantikan mesin pembakaran atau menggunakan mesin yang lebih
kecil. Sebuah mobil dengan tenaga batery listrik telah memasuki pasar, tetapi
masih dilengkapi dengan mesin kecil berbahan bakar minyak.
Bahan bakar sel yakni sebuah alat
yang mampu merubah energi kimia menjadienergi listrik bisa dikembangkan untuk
mobil-mobil di masa depan. Menyembunyikan karbon yang juga membantu mencegah
karbon dioksida memasuki atmosfer atau mengambil CO2 yang ada. Menyembunyikan
karbon dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dibawah tanah atau penyimpanan air
tanah dan penyimpanan didalam tumbuhan hidup.
Bawah tanah atau air bawah tanah
bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi CO2ke dalam lapisan bumi atau ke dalam
lautan. Lapisan bumi yang dapat digunakan adalah penyimpanan alami minyak dan
gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan memompakan CO2 kedalam tempat-tempat
penyimpanan minyak di perut bumi akan membantu mempermudah pengambilan minyak
atau gas yang masih tersisa. Hal ini bisa menutupi biaya penyembunyian karbon.
Lapisan garam dan batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Lautan juga dapat menyimpan banyak
karbon dioksida, tetapi para ilmuwan belumdapat menetapkan pengaruhnya terhapad
lingkungan hidup di dalam laut. Tumbuhan hijau menyerap CO2 dari udara untuk
tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk
gula sederhana yang disimpan di dalam jaringan. Setelah tanaman mati maka
tubuhnya akan terurai dan melepaskan CO2. Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan yang
berlimpah seperti hutan atau perkebunan dapat menahan lebih banyak karbon,
tetapi generasi manusia yang akan datang harus tetap menjaga ekosistem agar
tetap utuh, jika tidak maka karbon yang disimpan dalam tanaman akan lepas
kembali ke atmosfer.
Adapun tindakan yang dapat kita
lakukan dalam upaya mengantisipasi pemanasan global adalah dengan mengubah
perilaku sehari-hari agar hemat energi. Antara lain dengan cara berikut: a.
Menghemat listrik. Contohnya gunakan televise seperlunya, Biasakan mematikan
televisi bila tidak digunakan, demikian pula dengan perangkat lainnya seperti
DVD, HiFi dan Home Theater, gunakan
seterika listrik yang menggunakan sistem pengatur panas otomatis dan aturlah
tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaiannya, ganti bohlam
lampu dengan jenis CFL dan bersihkan lampu karena debu dapat mengurangi tingkat
penerangan hingga 5%.
Jikamenggunakan AC, tutup pintu dan
jendela selama AC menyala dan atur suhu secukupnya atau sekitar 21-24ºC lalu
matikan AC jika tidak digunakan. c. Tanam pohon sebanyak mungkin di lingkungan
anda. d. Menjemur pakaian diluar, karena angin dan panas lebih baik dari pada
menggunakan mesin dryer (pengering) yang banyak
mengeluarkan emisi karbon. e. Gunakan kendaraan umum yang bebas emisi. Bike for work salah satu alternatifnya. f. Menghemat penggunaan
kertas, karena bahan bakunya berasal dari kayu. g. Say no to plastic, karena
hampir semua sampah plastic menghasilkan gas yang berbahaya ketika dibakar
(plastic tersebut didaur ulang)
2.3 PENYEBAB TERJADINYA GLOBAL
WARMING
Pemanasan
Global (Global Warming) dan Krisis Iklim (Climate Crisis) adalah dua isu global
yang semakin sering didengungkan oleh berbagai pihak belakangan ini.
Tetapi sayangnya porsi pemberitaan kedua topik yang sangat mendesak ini
di media massa masih sangat minim. Seluruh manusia di bumi sedang
gempar-gemparnya meneliti glbal warming ini. Tidak hany7a ahli saja yang harus
bekerja untuk mencegahnya, kitapun harus ikutserta. Berikut adalah beberapa
tips yang ckup mudah dan berguna untuk mencegah terjadinya global warming.
1.
Kurangi konsumsi daging.
2.
Beli produk local.
3.
Turunkan suhu AC Anda.
4.
Gunakan lampu hemat energi.
5.
Kurangi pemakaian listrik.
6.
Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
7.
Maksimalkan pencahayaan dari alam.
BAB 3
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia yang cenderungpossibleistik (manusia dapat mengubah alam). Aktivitas ini lah yang memacupeningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
- Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahanyang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca,tinggi permukaan air laut, hilangnya pantai, dan lain-lain.
- Pemanasan global merupakan akibat dari aktivitas manusia yang cenderung possibleistik (manusia dapat mengubah alam). Aktivitas ini lah yang memacu peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
3.2 Saran
Sebagai salah satu makhluk yang
tinggal di bumi, kita seharusnya bisa bertanggung jawab atas apa yang terjadi
pada tempat kita tinggal yaitu bumi. Oleh karena itu sebagai salah satu bentuk
implementasi dari tanggung jawab tersebut terhadap pemanasan global adalah
dengan berusaha semaksimal mungkin menghemat penggunaan energi.
Thank
ReplyDelete