Search This Blog

Wednesday, 10 September 2014

Contoh Makalah Pengaruh Geografis Indonesia Terhadap Kehidupan Manusia



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai mempunyai wilayah perairan dan daratan. Dari kondisi letak Indonesia menyebabkan penduduknya multikultural, mempunyai dua musim, beriklim tropis, disebut sebagai negara maritim dan kepulauan, mempunyai beragam flora dan fauna, kaya akan sumber daya alam hayati dan non hayati.
B.     Rumusan Masalah
1.      Dimana letak negara Indonesia?
2.      Bagaimana hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia dan pengaruh letak geografis terhadap keadaan penduduk?
3.      Apa serta bagaimana persebaran jenis flora dan fauna di Indonesia berikut upaya pelestariannya?
4.      Bagaimana Penduduk Indonesia?
5.      Bagaimana kegiatan ekonomi penduduk Indonesia?
C.     Tujuan Penulisan
1.      untuk mengetahui letak Indonesia
2.      untuk mengetahui bagaimana hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia dan pengaruh terhadap keadaan penduduk
3.      untuk mengetahui jenis dan persebaran flora dan fauna di Indonesia berikut upaya pelestariannya.
4.      untuk mengetahui penduduk Indonesia
5.      untuk mengetahui kegiatan ekonomi penduduk Indonesia







BAB II
PENGARUH GEOGRAFIS INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
A.    Letak Indonesia
Untuk mempelajari secara menyeluruh wilayah Indonesia, maka kita perlu mengetahui minimal letak Indonesia, baik letak astronomis maupun letak geografisnya.
1.      Letak Astronomis
Letak astronomis suatu Negara ialah letak suatu Negara didasarkan pada posisinya terhadap garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal pada peta, atlas maupun globe yang melintang dari barat ke timur atau sebaliknya (arah horizontal). Garis lintang ini dapat dipergunakan untuk menentukan perbedaan iklim di muka bumi.[1][1]
Berdasarkan letak astronomisnya, Negara Indonesia terletak antara 60 LU – 110 LS dan 940 BT – 1410 BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 60 LU dan paling selatan adalah Pulau Roti di Nusa Tenggara Timur yang terletak pada 110 LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah Pulau Sumatera yang terletak pada 940 BT dan paling timur adalah kota merauke yang terletak pada 1410 BT.
Dari letak Indonesia secara astronomis mengakibatkan wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu dengan selisih masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut antara lain:
a.       Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah.
b.      Waktu Indonesia Bagian tengah (WITA), meliputi daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi.
c.       Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), meliputi daerah Kepulaun Maluku, Irian.[2][2]
Selain mengakibatkan wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, ternyata Indonesia juga berada dalam garis khatulistiwa yang menyebabkan wilayahnya mempunyai musim hujan dan kemarau, menjadi pusat daerah perdagangan, menyebabkan masyarakatnya multikultural, mempunyai banyak flora dan fauna.
2.      Letak Geografis
Letak geografis yaitu letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi dibandingkan dengan posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis, wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan benua Australia serta samudera Hindia dengan samudera Pasifik.[3][3]
Akibat pengaruh letak geografis wilayah Indonesia antara lain:
a.       Kepulauan Indonesia sangat dipengaruhi oleh laut, hal ini berarti:
·  Udaranya selalu lembab karena banyak mengandung uap air dan hujan. Keadaan tersebut menyebabkan kepulauan Indonesia mempunyai hutan-hutan yang lebat. Keadaan tersebut juga menguntungkan usaha perkebunan dan cocok untuk berbagai jenis pertanian.
·  Penduduk Indonesia banyak hidup dari kekayaan laut, misalnya nelayan dan perhubungan laut.
b.      Kepulauan Indonesia berada pada posisi silang, sehingga:
·  Wilayah Indonesia merupakan pertemuan kebudayaan dari berbagai bangsa seperti kebudayaam islam, hindu, budha dan lain-lain.
·  Indonesia berada di persimpangan jalur lalu lintas dunia yang sangat ramai, baik jalur pelayaran maupun penerbangan.

B.     Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia dan Pengaruh Letak Geografis Terhadap Keadaan Penduduk
a.       Hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia
Letak Negara Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera berpengaruh terhadap iklim di Indonesia. Negara Indonesia memiliki iklim musim yang bergantian setiap 6 bulan sukali, yang disebabkan oleh adanya hembusan dua macam angin musim sebagai berikut.


1.      Angin Musim Barat Laut
Pada waktu benua Asia mengalami musim dingin, yaitu pada bulan Oktober sampai Maret, di Indonesia bertiup angin musim barat laut. Angin musim barat laut membawa uap air yang banyak dari samudera Hindia. Uap air ini akan mengembun dan jatuh sebagai hujan di Indonesia, sehingga di Indonesia berlangsung musim hujan.
2.      Angin Musim Tenggara
Pada waktu benua Australia mengalami musim dingin sekitar bulan April-September, di Indonesia bertiup angin musim tenggara yang berasal dari benua Australia. Angin tersebut hanya melalui lautan yang sempit, sehingga tidak banyak membawa uap air. Akibatnya, di Indonesia berlangsung musim kering atau musim kemarau. Dengan demikian, Indonesia mengalami musim hujan dan musim kemarau bergantiam tiap setengah tahun. Keadaan iklim semacam ini disebut iklim musim.
Pergantian musim terjadi sekitar bulan oktober, yaitu ditandai dengan terjadinya kelokan-kelokan angin dan terkadang tidak jelas arahnya dan angin local lebih berperan di tempat-tempat tertentu. Keadaan semacam ini dinamakan musim pancaroba. Peralihan musim penghujan ke musim kemarau disebut musim mareng. Sebaliknya, peralihan musim kemarau ke musim penghujan disebut musim labuh.
b.      Pengaruh Letak Geografis Terhadap Penduduk
Karena Indonesia terletak pada posisi silang (cross position) antara dua benua dan dua samudra, maka pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.
1.      Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban dan   agama.
2.      Indonesia terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak mitra kerja sama.
3.      Lalu lintas perdagangan dan pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisa negara.

C.    Jenis serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Berikut Upaya Pelestariannya
1.    Pengertian Flora dan Fauna di Indonesia
Flora sering diartikan sebagai dunia tumbuh-tumbuhan. Flora merupakan semua tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah, pada zaman tertentu. Adapun fauna sering diartikan sebagai dunia hewan, yaitu semua hewan yang hidup di suatu daerah pada zaman tertentu.
a.       Flora
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora di Indonesia antara lain:
·  Iklim, terutam pengruh suhu udara dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap jenis tumbuhan yang mampu hidup di suatu daerah. Daerah yang curah hujan tinggi biasanya memiliki jenis tanaman yang lebat.
·  Keadaan tanah, keadaan tanah yang berbeda akan menentukan jenis flora yang hidup disuatu daerah.
·  Relief tanah, relif tanah sangat penting artinya terhadap berbagai variasi (panas, sedang, sejuk dan dingin), sehingga menimbulkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan karena kecocokan suhu.
Jenis-jenis flora di Indonesia
1)   Hutan hujan tropis. Hutan ini merupakan hutan rimba yang memiliki hutan lebat. Jenis hutan ini banyak terdapat di daerah tropis atau daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Hutan ini sering disebut dengan hutan heterogen, karena tumbuhannya terdiri dari berjenis-jenis pohon. Jenis hutan ini banyak terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Irian.
2)   Hutan musim. Jenis hutan ini sering disebut dengan hutan homogeny,karena tumbuhannya hanya terdiri dari satu jenis. Hutan ini bercirikan gugurnya daun-daun pohon di hutan pada musim kemarau. Seperti: hutan jati, cemara dan pinus. Jenis hutan ini banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah.
3)   Hutan bakau. Pohon-pohon hutan ini memiliki akar yang menjulang di atas permukaan air laut pada waktu air laut surut dan terendam pada waktu air laut pasang. Akar pohon bakau dapat menahan hantaman ombak air laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataean rendah dan di pantai yang banyak lumpurnya. Hutan bakau banyak tumbuh di daerah timur Sumatera, pantai Riau, dan pantau Pulau Jawa.
4)   Stepa (padang rumput). Stepa merupakan lahan yang ditumbuhi rumput-rumput tanpa pepohonan lainnya. Jenis padang rumput ini banyak terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit atau yang mengalami kemarau cukup panjang. Daerah ini biasanya digunakan sebagai lahan peternakan. Di Indonesia stepa banyak terdapat di Sumbawa, Flores dan Timor.
5)   Sabana. Sabana memiliki cirri daerah padang rumput yang kuas dengan diselingi pohon-pohon atau semak-semak disekitarnya. Daerah ini mengalami musim kemarau yang panjang dan bersuhu panas. Di Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di dataran tinggi Gayo (Aceh).
6)   Padang lumut. Padang lumut terjadi karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya banyak terdapat di puncak-puncak gunung. Untuk di Indonesia, padang lumut terdapat di puncak jaya Wijaya (Papua/Irian Jaya).
b.      Fauna
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan fauna. Kekayaan fauna ini dipengaruhi oleh letak geologis Negara Indonesia.
Pembagian fauna
Fauna di Indonesia menurut Alferd Weber dan Wallace di bagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut
·  Fauna Asiatis, menempati wilayah Indonesia bagian Barat. Wilayah ini meliputi pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Makasar dan Selat Lombok. Jenis fauna Asiatis antara lain: harimau, gajah, badak, kera, beruang dan tapir.
·  Fauna Australiatis, menempati wilayah Indonesia bagiam timur. Wilayah ini meliputi pulau Irian, Kepualauan Aru. Jenis fauna Australitis antaralain burung cindrawasih, kasuari dan kanguru.
·  Fauna peralihan, hewan yang berada di daerah ini merupakan peralihan dari fauna Australistis dan Asiatis.  Wilayahnya meliputi pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis fauna peralihan antara lain burung kakaktua, burung maleo, kus-kus, babi, rusa, anoa dan komodo.
2.    Upaya Pelestarian dan Fauna Flora
a.       Pelestarian flora di Indonesia dilakukan dengan cara membuat cagar alam di daerah-daerah tertentu. Cagar alam adalah kawasan hutan yang dilindungi untuk mempertahankan atau melestarikan jenis flora tertentu agar dapat berkembang biak secara alami.
b.      Pelestarian fauna di Indonesia dilakukan dengan cara membuat suaka margasatwa di daerah tertentu. Suaka margasatwa adalah wilayah alam yang dilindungi dan digunakan untuk melindungi fauna.
Contoh-contoh cagar alam dan suaka margasatwa antara lain sebagai berikut
Ø  Cagar alam di Kalimantan Timur untuk perlindungan berbagai jenis anggrek.
Ø  Cagar alam di Sumatera untuk perlindungan bunga terbesar di dunia seperti bunga Rafflesia arnoldi dan bunga bangkai yang merupakan bunga tertinggi di dunia.
Ø  Suaka margasatwa Baluran (Jawa Timur) untuk perlindungan jenis kerbau liar dan banteng.
Ø  Suaka margasatwa Panunjang Pangandaran (Jawa Barat) untuk perlindungan hewan-hewan seperti rusa, babi hutan, dan banteng.
Ø  Suaka margasatwa ujung kulon (Banten) untuk perlindungan banteng, buaya, rusa, badak bercula dan burung merak.
Ø  Kebun raya Bogor (Jawa Barat) untuk perlindungan dan pelestarian, pengembangan dan penelitian berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Di kebun raya Bogor dapat dijumpai pula induk kelapa sawit dari Afrika dan karet dari Amerika serikat.
Ø  Suaka margasatwa Gunung Gede (Bogor) untuk perlindungan kijang.
Ø  Suaka margasatwa Pulau Komodo untuk perlindungan komodo, kuda dan kerbau liar.
Ø  Suaka margasatwa Gunung leuser (NAD) untuk perlindungan harimau sumatera, badak sumatera dan orang utan. [4][4]

D.    Penduduk Indonesia
Sebagian besar penduduk Indonesia berasal dari bangsa Melayu dan sebagian kecil dari bangsa Cina. selain itu, penduduk indonesia terdiri dari berbagai suku yang beraneka ragam, seperti Suku Dayak, Suku Jawa, Suku Baduy, Suku Mentawai, Suku Anak dalam, Suku Dani, Suku Sunda, Suku Batak dan lain sebagainya.
Secara demografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.506 pulau, panjang garis pantai lebih dari 80.570 km, luas laut teritorial sekitar 285.005 km, luas laut perairan ZEE sejumlah 2.692.762 km, luas perairan dalam pedalaman 2.012.392 km, dan luas daratan 2.012.402 dengan luas total perairan Indonesia adalah 5.877.879 km. Perairan laut Indonesia memiliki posisi geografis strategis sebagai jalur komersial dan militer. Dikatakan demikian sebab Indonesia merupakan lintasan jalur pelayaran penghubung Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia dan Benua Asia dengan Benua Australia untuk kepentingan perdagangan maritim internasional dan militer global. Potensi sumber daya alam hayati dan nonhayati maritim Indonesia sangat besar dan beragam. Cakupan teritori yang luas dan posisi geografis lautan Indonesia yang terletak di lintasan khatulistiwa, di antara dua samudra, menyediakan kekayaan sumber daya alam.[5][5]

E.     Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia bermata pencaharian:
1.       Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.Masyarakat agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.








No comments:

Post a Comment