BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Indonesia
adalah negara kepulauan yang mempunyai mempunyai wilayah perairan dan daratan.
Dari kondisi letak Indonesia menyebabkan penduduknya multikultural, mempunyai
dua musim, beriklim tropis, disebut sebagai negara maritim dan kepulauan,
mempunyai beragam flora dan fauna, kaya akan sumber daya alam hayati dan non
hayati.
B.
Rumusan Masalah
1.
Dimana letak
negara Indonesia?
2.
Bagaimana hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia dan pengaruh
letak geografis terhadap keadaan penduduk?
3.
Apa serta
bagaimana persebaran jenis flora dan fauna di Indonesia berikut upaya pelestariannya?
4.
Bagaimana
Penduduk Indonesia?
5.
Bagaimana
kegiatan ekonomi penduduk Indonesia?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
untuk mengetahui
letak Indonesia
2.
untuk
mengetahui bagaimana hubungan letak geografis dengan perubahan musim di
Indonesia dan pengaruh terhadap keadaan penduduk
3.
untuk
mengetahui jenis dan persebaran flora dan fauna di Indonesia berikut upaya
pelestariannya.
4.
untuk
mengetahui penduduk Indonesia
5.
untuk
mengetahui kegiatan ekonomi penduduk Indonesia
BAB II
PENGARUH GEOGRAFIS INDONESIA
TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
A. Letak
Indonesia
Untuk mempelajari secara menyeluruh
wilayah Indonesia, maka kita perlu mengetahui minimal letak Indonesia, baik
letak astronomis maupun letak geografisnya.
1. Letak Astronomis
Letak astronomis suatu Negara ialah
letak suatu Negara didasarkan pada posisinya terhadap garis lintang dan garis
bujur. Garis lintang adalah garis khayal pada peta, atlas maupun globe yang
melintang dari barat ke timur atau sebaliknya (arah horizontal). Garis lintang
ini dapat dipergunakan untuk menentukan perbedaan iklim di muka bumi.[1][1]
Berdasarkan letak astronomisnya,
Negara Indonesia terletak antara 60 LU – 110 LS dan 940
BT – 1410 BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang
terletak pada 60 LU dan paling selatan adalah Pulau Roti di Nusa
Tenggara Timur yang terletak pada 110 LS. Wilayah Indonesia paling barat
adalah Pulau Sumatera yang terletak pada 940 BT dan paling timur
adalah kota merauke yang terletak pada 1410 BT.
Dari letak Indonesia secara
astronomis mengakibatkan wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu
dengan selisih masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut antara lain:
a. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB),
meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah.
b. Waktu Indonesia Bagian tengah
(WITA), meliputi daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi.
Selain mengakibatkan wilayah Indonesia dibagi dalam tiga
daerah waktu, ternyata Indonesia juga berada dalam garis khatulistiwa yang
menyebabkan wilayahnya mempunyai musim hujan dan kemarau, menjadi pusat daerah
perdagangan, menyebabkan masyarakatnya multikultural, mempunyai banyak flora
dan fauna.
2. Letak Geografis
Letak geografis yaitu letak suatu
daerah atau negara dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi dibandingkan
dengan posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain.
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia
dengan benua Australia serta samudera Hindia dengan samudera Pasifik.[3][3]
Akibat pengaruh letak geografis
wilayah Indonesia antara lain:
a. Kepulauan Indonesia sangat
dipengaruhi oleh laut, hal ini berarti:
· Udaranya
selalu lembab karena banyak mengandung uap air dan hujan. Keadaan tersebut
menyebabkan kepulauan Indonesia mempunyai hutan-hutan yang lebat. Keadaan
tersebut juga menguntungkan usaha perkebunan dan cocok untuk berbagai jenis
pertanian.
· Penduduk
Indonesia banyak hidup dari kekayaan laut, misalnya nelayan dan perhubungan
laut.
b. Kepulauan Indonesia berada pada
posisi silang, sehingga:
· Wilayah
Indonesia merupakan pertemuan kebudayaan dari berbagai bangsa seperti
kebudayaam islam, hindu, budha dan lain-lain.
· Indonesia
berada di persimpangan jalur lalu lintas dunia yang sangat ramai, baik jalur
pelayaran maupun penerbangan.
B. Hubungan
Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia dan Pengaruh Letak Geografis Terhadap
Keadaan Penduduk
a. Hubungan letak
geografis dengan perubahan musim di Indonesia
Letak Negara Indonesia yang berada
di antara dua benua dan dua samudera berpengaruh terhadap iklim di Indonesia.
Negara Indonesia memiliki iklim musim yang bergantian setiap 6 bulan sukali,
yang disebabkan oleh adanya hembusan dua macam angin musim sebagai berikut.
1.
Angin Musim Barat Laut
Pada waktu benua Asia mengalami
musim dingin, yaitu pada bulan Oktober sampai Maret, di Indonesia bertiup angin
musim barat laut. Angin musim barat laut membawa uap air yang banyak dari
samudera Hindia. Uap air ini akan mengembun dan jatuh sebagai hujan di
Indonesia, sehingga di Indonesia berlangsung musim hujan.
2.
Angin Musim Tenggara
Pada waktu benua Australia mengalami
musim dingin sekitar bulan April-September, di Indonesia bertiup angin musim
tenggara yang berasal dari benua Australia. Angin tersebut hanya melalui lautan
yang sempit, sehingga tidak banyak membawa uap air. Akibatnya, di Indonesia
berlangsung musim kering atau musim kemarau. Dengan demikian, Indonesia
mengalami musim hujan dan musim kemarau bergantiam tiap setengah tahun. Keadaan
iklim semacam ini disebut iklim musim.
Pergantian musim terjadi sekitar
bulan oktober, yaitu ditandai dengan terjadinya kelokan-kelokan angin dan
terkadang tidak jelas arahnya dan angin local lebih berperan di tempat-tempat
tertentu. Keadaan semacam ini dinamakan musim pancaroba. Peralihan musim
penghujan ke musim kemarau disebut musim
mareng. Sebaliknya, peralihan musim kemarau ke musim penghujan disebut musim labuh.
b. Pengaruh Letak
Geografis Terhadap Penduduk
Karena Indonesia terletak pada posisi silang (cross position) antara dua
benua dan dua samudra, maka pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia
adalah sebagai berikut.
1.
Indonesia banyak dipengaruhi oleh
kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban dan agama.
2.
Indonesia terletak di antara
negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak mitra kerja sama.
3.
Lalu lintas perdagangan dan
pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah
sumber devisa negara.
C. Jenis
serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Berikut Upaya Pelestariannya
1. Pengertian Flora dan Fauna di Indonesia
Flora sering diartikan sebagai dunia
tumbuh-tumbuhan. Flora merupakan semua tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu
daerah, pada zaman tertentu. Adapun fauna sering diartikan sebagai dunia hewan,
yaitu semua hewan yang hidup di suatu daerah pada zaman tertentu.
a.
Flora
Faktor-faktor
yang mempengaruhi persebaran flora di Indonesia antara lain:
· Iklim, terutam pengruh suhu udara dan curah hujan. Suhu akan
berpengaruh terhadap jenis tumbuhan yang mampu hidup di suatu daerah. Daerah
yang curah hujan tinggi biasanya memiliki jenis tanaman yang lebat.
· Keadaan tanah, keadaan tanah yang berbeda akan menentukan
jenis flora yang hidup disuatu daerah.
· Relief tanah, relif tanah sangat penting artinya terhadap
berbagai variasi (panas, sedang, sejuk dan dingin), sehingga menimbulkan
tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan karena kecocokan suhu.
Jenis-jenis flora di Indonesia
1) Hutan hujan tropis. Hutan ini
merupakan hutan rimba yang memiliki hutan lebat. Jenis hutan ini banyak
terdapat di daerah tropis atau daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun.
Hutan ini sering disebut dengan hutan heterogen, karena tumbuhannya terdiri
dari berjenis-jenis pohon. Jenis hutan ini banyak terdapat di Pulau Sumatera,
Kalimantan dan Irian.
2) Hutan musim. Jenis hutan ini sering
disebut dengan hutan homogeny,karena tumbuhannya hanya terdiri dari satu jenis.
Hutan ini bercirikan gugurnya daun-daun pohon di hutan pada musim kemarau. Seperti:
hutan jati, cemara dan pinus. Jenis hutan ini banyak terdapat di wilayah
Indonesia bagian tengah.
3) Hutan bakau. Pohon-pohon hutan ini
memiliki akar yang menjulang di atas permukaan air laut pada waktu air laut
surut dan terendam pada waktu air laut pasang. Akar pohon bakau dapat menahan
hantaman ombak air laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataean rendah dan di
pantai yang banyak lumpurnya. Hutan bakau banyak tumbuh di daerah timur
Sumatera, pantai Riau, dan pantau Pulau Jawa.
4) Stepa (padang rumput). Stepa
merupakan lahan yang ditumbuhi rumput-rumput tanpa pepohonan lainnya. Jenis
padang rumput ini banyak terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit atau
yang mengalami kemarau cukup panjang. Daerah ini biasanya digunakan sebagai
lahan peternakan. Di Indonesia stepa banyak terdapat di Sumbawa, Flores dan
Timor.
5) Sabana. Sabana memiliki cirri daerah
padang rumput yang kuas dengan diselingi pohon-pohon atau semak-semak
disekitarnya. Daerah ini mengalami musim kemarau yang panjang dan bersuhu
panas. Di Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di dataran
tinggi Gayo (Aceh).
6) Padang lumut. Padang lumut terjadi
karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya banyak terdapat di
puncak-puncak gunung. Untuk di Indonesia, padang lumut terdapat di puncak jaya
Wijaya (Papua/Irian Jaya).
b. Fauna
Negara
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan fauna. Kekayaan fauna ini
dipengaruhi oleh letak geologis Negara Indonesia.
Pembagian fauna
Fauna di
Indonesia menurut Alferd Weber dan Wallace di bagi menjadi tiga kelompok
sebagai berikut
· Fauna Asiatis, menempati wilayah Indonesia bagian Barat.
Wilayah ini meliputi pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Makasar dan Selat
Lombok. Jenis fauna Asiatis antara lain: harimau, gajah, badak, kera, beruang
dan tapir.
· Fauna Australiatis, menempati wilayah Indonesia bagiam
timur. Wilayah ini meliputi pulau Irian, Kepualauan Aru. Jenis fauna
Australitis antaralain burung cindrawasih, kasuari dan kanguru.
· Fauna peralihan, hewan yang berada di daerah ini merupakan
peralihan dari fauna Australistis dan Asiatis.
Wilayahnya meliputi pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara.
Jenis fauna peralihan antara lain burung kakaktua, burung maleo, kus-kus, babi,
rusa, anoa dan komodo.
2. Upaya Pelestarian dan Fauna Flora
a.
Pelestarian flora di Indonesia
dilakukan dengan cara membuat cagar alam di daerah-daerah tertentu. Cagar alam
adalah kawasan hutan yang dilindungi untuk mempertahankan atau melestarikan
jenis flora tertentu agar dapat berkembang biak secara alami.
b. Pelestarian fauna di Indonesia
dilakukan dengan cara membuat suaka margasatwa di daerah tertentu. Suaka
margasatwa adalah wilayah alam yang dilindungi dan digunakan untuk melindungi
fauna.
Contoh-contoh cagar alam dan suaka
margasatwa antara lain sebagai berikut
Ø Cagar
alam di Kalimantan Timur untuk perlindungan berbagai jenis anggrek.
Ø Cagar
alam di Sumatera untuk perlindungan bunga terbesar di dunia seperti bunga
Rafflesia arnoldi dan bunga bangkai yang merupakan bunga tertinggi di dunia.
Ø Suaka
margasatwa Baluran (Jawa Timur) untuk perlindungan jenis kerbau liar dan
banteng.
Ø Suaka
margasatwa Panunjang Pangandaran (Jawa Barat) untuk perlindungan hewan-hewan
seperti rusa, babi hutan, dan banteng.
Ø Suaka
margasatwa ujung kulon (Banten) untuk perlindungan banteng, buaya, rusa, badak
bercula dan burung merak.
Ø Kebun
raya Bogor (Jawa Barat) untuk perlindungan dan pelestarian, pengembangan dan
penelitian berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Di
kebun raya Bogor dapat dijumpai pula induk kelapa sawit dari Afrika dan karet
dari Amerika serikat.
Ø Suaka
margasatwa Gunung Gede (Bogor) untuk perlindungan kijang.
Ø Suaka
margasatwa Pulau Komodo untuk perlindungan komodo, kuda dan kerbau liar.
Ø Suaka
margasatwa Gunung leuser (NAD) untuk perlindungan harimau sumatera, badak
sumatera dan orang utan. [4][4]
D. Penduduk
Indonesia
Sebagian besar
penduduk Indonesia berasal dari bangsa Melayu dan sebagian kecil dari bangsa
Cina. selain itu, penduduk indonesia terdiri dari berbagai suku yang beraneka
ragam, seperti Suku Dayak, Suku Jawa, Suku Baduy, Suku Mentawai, Suku Anak
dalam, Suku Dani, Suku Sunda, Suku Batak dan lain sebagainya.
Secara demografis Indonesia adalah
negara kepulauan yang terdiri dari 17.506 pulau, panjang garis pantai lebih
dari 80.570 km, luas laut teritorial sekitar 285.005 km, luas laut perairan ZEE
sejumlah 2.692.762 km, luas perairan dalam pedalaman 2.012.392 km, dan luas
daratan 2.012.402 dengan luas total perairan Indonesia adalah 5.877.879 km. Perairan laut Indonesia memiliki
posisi geografis strategis sebagai jalur komersial dan militer. Dikatakan demikian sebab Indonesia
merupakan lintasan jalur pelayaran penghubung Samudra Pasifik dengan Samudra
Hindia dan Benua Asia dengan Benua Australia untuk kepentingan perdagangan
maritim internasional dan militer global. Potensi sumber daya alam hayati dan
nonhayati maritim Indonesia sangat besar dan beragam. Cakupan teritori yang
luas dan posisi geografis lautan Indonesia yang terletak di lintasan
khatulistiwa, di antara dua samudra, menyediakan kekayaan sumber daya alam.[5][5]
E. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan
ekonomi masyarakat Indonesia bermata pencaharian:
Pertanian merupakan usaha pengolahan
tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.Masyarakat agraris mengandalkan sektor
pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.Berdasarkan bentuknya, pertanian
dapat dibedakan sebagai berikut.
No comments:
Post a Comment