Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh telah
dikenal selama lebih dari 2800 tahun dan merupakan salah satu even asli dalam
Olimpiade pada masa Yunani Kuno. Lompat jauh ini satu-satunya even lompat yang
dilombakan dalam Olimpiade Kuno. Semua even dalam Olimpiade, pada awalnya
dimaksudkan sebagai bentuk latihan perang. Munculnya olahraga lompat
jauh ini dipercaya untuk melatih ketangkasan para prajurit dalam melompati
rintangan yang berbeda, seperti parit atau jurang.
Awalnya, dalam even ini
para pelompat hanya diperkenankan menggunakan start lari pendek. Selain itu,
pelompat juga diharuskan berlari sambil membawa beban di kedua tangannya. Beban
yang dimaksud dikenal dengan nama halteres. Lompat jauh sudah menjadi
bagian dalam ajang kompetisi dunia sejak Olimpiade Modern pada 1896 di Athena,
Yunani.
Arena Lompat Jauh
Jarak lompatan diukur
dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan
oleh bagian tubuh pelompat. Panjang lintasan hingga papan tumpuan umumnya 45
meter dan lebar lintasan 1,22 m. Sementara, papan lompatan memiliki panjang
1,22 m dan lebar 20 cm dengan ketebalan 10 cm. Jarak papan tumpuan pada bak
lompat adalah 1 m. Bak lompat yang digunakan dalam lompat jauh sepanjang 9 m
dengan lebar 2,95 m. Untuk lebar tempat pendaratan, jaraknya paling sedikit
2,75 m antara garis tolakan sampai akhir tempat tolakan.
1. Keterangan ukuran lapangan
- Panjang
bak lompat 9 m
- Lebar bak
lompat = 2,75 m
- Lebar lintasan
awalan = 1,22 m
- Lebar
papan tumpu = 20 m
- Panjang
papan tumpu = 1,22 m
- Bak
lompat diisi dengan pasir
2.
Macam macam gaya dalam lompat jauh
-
Gaya jongkok
-
Gaya berjalan di udara (walking in the air)
-
Gaya menggantung (snapper)
Teknik Lompat Jauh
Teknik Awalan
Awalan atau ancang-ancang
dilakukan untuk mendapat kecepatan yang tinggi pada waktu akan melompat.
Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berakselerasi dengan
kecepatanya. Teknik ini harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari
jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.
Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan yang penting
untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Dalam teknik ini pelompat
melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki yang terkuat dengan
mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal.
Sewaktu menumpu, posisi
badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan harus kuat, cepat, dan aktif.
Keseimbangan badan juga harus diperhatikan agar tidak goyang. Gerakan ayunan
lengan sangat membantu menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan badan.
Teknik Melayang
Gerakan melayang
dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Pada saat melakukan gerakan
melayang, keseimbangan badan harus terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu
keseimbangan. Teknik melayang dapat dilakukan dengan sikap jongkok atau sikap bergantung. Dalam sikap jongkok, saat
menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, disusul oleh kaki
tumpu. Kemudian sebelum mendarat, kedua kaki dibawa ke arah depan.
Sementara dalam sikap
bergantung, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh
diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul
didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkan ke atas.
Teknik Mendarat
Dalam teknik ini,
pelompat harus berupaya mendatat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan
atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi
kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan
harus dilakukan dengan dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah
kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan.
Sehingga, badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang bisa berakibat
merugikan si pelompat itu sendiri.
No comments:
Post a Comment