DIBALIK AWAN
Karya Nur Faida
Karya Nur Faida
Di balik awan
Ku menunggu itu datang.
Ku tatap langit berharap itu terjadi.|
Berharap dan terus berharap
Mimpi kecil yang masih berada di balik awan.
Agar awan itu pindah dan mimpiku bisa jadi kenyataan
Ku menunggu itu datang.
Ku tatap langit berharap itu terjadi.|
Berharap dan terus berharap
Mimpi kecil yang masih berada di balik awan.
Agar awan itu pindah dan mimpiku bisa jadi kenyataan
Terlalu konyol ku
katakan tetapi itulah kenyataanya. Ku bernama Nur Faida, bisa di panggil faida.
Aku ingin sekali mimpi kecilku itu terwujud sebari ku menunggu sejak kecil
sampai kelas 3 SMP sekarang. Entah kenapa, aku ingin sekali itu terwujud dan
sekarang mimpi kecilku itu menjadi kenyataan.
Hari jumat sepulang sekolah, ku pandang langit yang
bersahabat denganku. Ku berlari secepat mungkin karena ku tak mau temanku ninda
memelukku dan aku tak mau menjadi kue bercampur kopi. Begitulah masa remaja
menurutku, setiap ada teman kita yang ulang tahun pasti ujung – ujungnya orang
yang berulang tahun itu akan ditaburi maupun di lempari dengan terigu , air dan
telur maka menjadilah kue dan di berikan juga kopi.Ku beruntung sekali, aku
tidak terkena semua itu dan kami sekelas perempuan semuanya pergi kerumah
ninda.
Saat ku lihat Ninda , ada rasa iri diriku. Sejak kecil ulang
tahunku tidak pernah dirayakan oleh teman – temanku semua, ku memang pernah dirayakan
ulang tahunku tapi aku hanya 1 kali itupun ku sama keluarga ajah. Ku ingin
sekali ulang tahunku dirayakan oleh teman – teman semua, aku selalu menunggu
sampai sekarang ini. Ku fahami itu bahwa tanggal lahirku 3 Agustus 1998 jadi
ulang tahunku sulit untuk dirayakan karena pada bulan kelahiranku itu adalah
bulan ramadhan tetapi ku ingin sekali itu di rayakan walau ditunda waktunya.
Dirumah Ninda, kami semua menunggu 2 teman kami yang akan
membawa kue ulang tahun untuk Ninda. Banyak hal yang temanku lakukan semuanya
saat menunggu 2 teman kami dan juga ninda yang sedang mandi ini. Ada yang
saling berbincang - bincang , main – main bersama dan perbaiki kudung.
Tak lama kemudian, Atul dan Dilah datang membawakan kue
ulang tahun berbentuk segi empat untuk Ninda . Teman – temanku pun menancapkan
lilin. Betapa senangnya Ninda pastinya akan hal ini.
“Happy birthday Ninda!”sorak semua temanku saat Ninda turun
dari tangganya.
Nindapun gabung pada kita semua dan kami semua menyanyikan
lagu selamat ulang tahun dan Nindapun meniup lilinnya lalu memotong kue ulang
tahun yang di beli dari kumpulan uang semua teman di kelas kemudian kamipun
semunya memakan kue ulang tahun itu yang ternyata masih ada sisa sepotong kue
Ulang tahun Ninda yang kira – kira besarnya 40 derajat.
Tak ku sangka Wawa,Inna dan Icha seseorang yang sudah ku
anggap sahabat itu menancapkan lilin lebih dari 8 dengan api yang sudah berada
di pucuknya dan menghampiriku.
“faida! Selamat ulang tahun yah. Kan Ulang Tahunmu belum
dirayakan waktu itu”kata Wawa yang berada di depanku dengan membawa kue Ulang
tahun.
Mereka menyanyikan Lagu Selamat Ulang tahun dan akupun
meniupnya. Ya Allah, aku sangat gembira sekali sekaligus terharu. Aku ingin
sekali menangis karena saking senangnya tapi ku tahan mataku agar tidak
menangis. setelah itu iseng – isengnya wawa mencolek kue itu dan memberikan
mukaku bedak kue.Astaga, reflex saja aku membalasnya dan juga Inna melakukan
hal seperti itu. Akan hal itu, kudungku jadi kotor dan mereka berdua juga
Alhamdulillah, akhirnya mimpi kecilku sudah terwujud dan
selang beberapa hari setelah itu mereka berdua memberikanku kado ulang tahun
untukku sebuah pulpen berwarna hijau. Aku sangat senang karena sekiang lama ku
menunggu akhirnya terwujud juga. Terimah kasih ya Allah engkau sudah mewujudkan
mimpi kecilku itu. Mimpi yang dulunya berada di balik awan sekarang sudah
menjadi kenyataan. Itulah mimpi kecilku, ingin dirayakan ulang tahunku dan di
beri kado.
No comments:
Post a Comment