Search This Blog

Monday, 16 March 2015

Makalah Singkat Tari Pendet



a Sejarah Tari Pendet
          Tari Pendet termasuk tarian yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang  ditemukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di Bali.
Ada dua seniman kelahiran Desa Sumertha, Denpasar bernama I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng yang menciptakan tarian ini. Mereka berdua yang mengubah tarian ritual ini menjadi tarian penyambutan bagi tamu yang dilakukan empat orang penari di berbagai tempat termasuk hotel dan tempat resmi lainnya.
          Tarian ini merupakan tarian yang dibawakan oleh sekelompok remaja putri, masing-masing membawa mangkuk perak (bokor) yang penuh berisi bunga. Pada akhir tarian para penari menaburkan bunga ke arah penonton sebagai ucapan selamat datang. Tarian ini biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu atau memulai suatu pertunjukkan.
Pencipta atau koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan Rindi, merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan kemampuan menggubah tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Semasa hidupnya Dia aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di luar lingkungan keluarganya.
         

b Fungsi Tari Pendet
Pada awalnya tari Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, yang menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-Dewi ke alam marcapada, merupakan pernyataan persembahan dalam bentuk tarian upacara. Lambat laun, seiring perkembangan zaman, para seniman tari Bali mengubah tari Pendet menjadi tari “Ucapan Selamat Datang”, dilakukan sambil menaburkan bunga di hadapan para tamu yang datang, seperti Aloha di Hawaii. Kendati demikian bukan berarti tari Pendet jadi hilang kesakralannya. Tari Pendet tetap mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental.
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, baik itu pria maupun wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan dibanjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
          Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan, ditampilkan setelah tari Rejang di halaman pura. Biasanya penari menghadap ke arah suci (pelinggih) mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan dan perlengkapan sesajen lainnya. Selain tari Pendet, di Bali ada beberapa jenis tari-tarian yang dibawakan para gadis atau perempuan dewasa untuk kelengkapan pelaksanaan kegiatan ritual atau upacara keagamaan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi ‘ucapan selamat datang’. Taburan bunga disebarkan di hadapan  para tamu sebagai ungkapan selamat datang.
Sebagaimana Pendet, tarian ini sifatnya feminin, karena menuntut gerakan-gerakan yang lemah gemulai seperti tarian Sanghyang Dedari, tari Rejang, Sutri dan tari Gabor. Tarian-tarian Bali yang dipentaskan untuk keperluan upacara keagamaan disebut tarian wali, sedang pementasan di luar pura disebut Balih-balihan.
          Jadi tari pendet mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai tari Wali yang biasanya di pentaskan di Pura-pura pada saat ada upacara, yang fungsi yang kedua yaitu sebagai tari balih-balihan yang biasa dipentaskan sebagai penyambutan para tamu.





c. Gerak Dasar dan Tata Busana Tari Pendet
          Seperti yang dijelaskan pada bagian atas, seorang penari Pendet tidak perlu melakukan latihan yang intensip. Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Adapun gerakan dasar Tari Pendet yaitu :
a)      Ngumbang luk penyalin, berjalan ke muka belok kanan kiri dan ngentrag.
b)      Duduk bersimpuh mengambil bunga lalu menyembah dengan manganjali.
c)      Leher ngilek ke samping kanan seraya nyeledet (gerakan ini dilakukan 3x   berturut-turut).
d)     Ngagem kanan disertai luk nerudut dan nyeledet ke kiri.
e)      Ngenjet gerak peralihan untuk perpindah dan menjadi agem kanan.
f)       Ngotag pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
g)      Ngelung rebah ke kiri dan kanan yang disertai dengan angumad tarik kanan dan     kiri.
h)      Ngumbang ombak segera berjalan belok ke belakang dan ke muka.
i)        Nyeregseg ngider berputar ke kanan dan kiri berturut-turut sampai 2 atau 3 kali.
j)        Ngelung kiri kanan beserta nyeledet kiri kanan lalu beranjak 2 terus berjalan.
k)      Ngentrag berjalan cepat terus ngeseh dan menabur bunga sambil berjalan ngumbang luk penyalin.
l)        Metanjek ngandang berputar ke kiri dan ditutup dengan gerakan nyakup bawa.
Jika dibagi menurut gerakan dasarnya, dibagi menjadi beberapa macam yakni :
a.     Ngumbang luk penyalin.
b.     Leher ngilek.
c.      Nyeledet.
d.     Agem kanan.
e.      Luk nerusut.
f.       Agem kiri.
g.     Ngumbang ombak.
Selain gerak diatas salah satu unsur yang penting adalah tata busana, dalam pementasan tari Pendet memerlukan beberapa macam perlengkapan busana dan juga properti. Adapun macam-macam perlengkapan busana dan properti tari Pendet adalah :
        Sabuk prada.
        Anteng.
        Kain songket.
        Bokor.
Kesimpulan
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak   diperagakan dipura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (1967).Sejarah tari pendet sebenarnya sudah ada sejak lama di bali. Tarian ini termasuk yang tertua diantara tarian sejenis yang ada di pulau bali. Dari berbagai sumber yang saya temukan tercatat bahwa tahun 1950 adalah tahun dimana terciptanya tarian pendet. Sebelumnya tarian ini ada untuk upacara keagamaan dan ritual sejenis di bali.Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.

No comments:

Post a Comment