Susu adalah
cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia dan manusia.
Susu adalah sumber gizi utama
bagi bayi sebelum
mereka dapat mencerna makanan padat. Susu memiliki banyak fungsi dan manfaat.
Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk
orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Bagaimana cara proses
pembentukan susu ? Berikut langkah-langkahnya :
Pertama, air susu
diproduksi oleh kelenjar susu di dalam ambing. Ambing sapi terbagi dua bagian,
yaitu ambing kiri dan ambing kanan, selanjutnya masing-masing ambing terbagi
dua bagian lagi yaitu kuartir depan dan kuartir belakang. Tiap-tiap kuartir
mempunyai satu puting susu. Kelenjar
susu tersusun dari gelembung-gelembung susu sehingga berbentuk seperti setandan
buah anggur. Dinding gelembung merupakan sel-sel yang menghasilkan air susu.
Bahan pembentuk air susu berasal dari darah.
Selanjutnya, air susu mengalir melalui saluran-saluran halus dari gelembung susu ke ruang kisterna dan ruang puting susu. Dalam keadaan normal, lubang puting susu akan tertutup. Lubang puting menjadi terbuka akibat rangsangan syaraf atau tekanan sehingga air susu dari ruang kisterna dapat mengalir keluar. Gerakan menyusui pada pedet, usapan atau basuhan air hangat pada ambing merupakan rangsangan pada otak melalui jaringan syaraf. Selanjutnya otak akan mengeluarkan hormon oksitosin ke dalam darah. Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot pada kelenjar susu bergerak dan lubang puting membuka sehingga susu dapat mengalir keluar.
Lalu, kejutan atau perubahan yang mendadak akan menyebabkan sapi merasa stress. Akibatnya pengeluaran hormon oksitosin terhambat sehingga berpengaruh pada jumlah air susu yang keluar. Hormon oksitosin hanya bekerja selama 6-8 menit. Oleh karena itu pemerahan pada seekor sapi harus dilakukan dengan cepat dan selesai dalam waktu 7 menit.
Selanjutnya, air susu mengalir melalui saluran-saluran halus dari gelembung susu ke ruang kisterna dan ruang puting susu. Dalam keadaan normal, lubang puting susu akan tertutup. Lubang puting menjadi terbuka akibat rangsangan syaraf atau tekanan sehingga air susu dari ruang kisterna dapat mengalir keluar. Gerakan menyusui pada pedet, usapan atau basuhan air hangat pada ambing merupakan rangsangan pada otak melalui jaringan syaraf. Selanjutnya otak akan mengeluarkan hormon oksitosin ke dalam darah. Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot pada kelenjar susu bergerak dan lubang puting membuka sehingga susu dapat mengalir keluar.
Lalu, kejutan atau perubahan yang mendadak akan menyebabkan sapi merasa stress. Akibatnya pengeluaran hormon oksitosin terhambat sehingga berpengaruh pada jumlah air susu yang keluar. Hormon oksitosin hanya bekerja selama 6-8 menit. Oleh karena itu pemerahan pada seekor sapi harus dilakukan dengan cepat dan selesai dalam waktu 7 menit.
No comments:
Post a Comment