KATA PENGANTAR
OM SWSTYASTU
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yg maha esa yg telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. sehingga kami bisa
menyelesaikan penulisan makalah . Makalah ini merupakan salah satu referensi
pelajaran IPA mengenai ekosistem perairan yg dirancang untuk menyelesaikan
tugas sekolah kami . Namun demikian , tidak menutup kemungkinan makalah yg kami
buat dapat digunakan untuk membantu para siwa/siswi dalam memahami proses
pembelajaran , atau pihak pihak lain berminat untuk memahami tentang ekosistem
perairan
Kami
berharap , dengan penyelesaian makalah ini , semoga bisa bermanfaat bagi semua pihak khususnya
bagi para siswa/siswi untuk lebih
memahami tentang ekosistem perairan
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada
kekurangan atau kesalahan . Oleh karena itu kami sangat berterimakasih kepada pembaca apabila pembaca bersedia memberikan kritik/ saran yg membangun makalah
agar bisa lebih sempurna
OM SHANTI , SHANTI , SHANTI OM
KLUNKUNG OKTOBER 2014
TIM
PENYUSUN
A.PENDAHULUAN
A.1.LATAR
BELAKANG
· Pengertian Ekosistem
Pengertian
ekosistem adalah
hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk
sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki
penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.
·
Macam
– macam ekosistem
1.
Ekosistem
Peariarn
2.
Ekosistem
darat
Nah yang
kami akan bahas adalah tentang ekosistem perairan
A.2.RUMUSAN
MASALAH
Untuk dapat membahas lebih jauh
tentang ekosistem perairan adapun
beberapa materi yang akan kami bahas dalam makalah ini
1.
Apa
pengertian tentang Ekosistem perairan ?
2.
Macam
– macam apa saja tentang Ekosistem perairan ?
3.
Jenis
– jenis apa saja yg ada di Ekosistem perairan ?
4.
Hewan
apa saja yg ada di Ekosisitem perairan?
A
.3.Tujuan
Selain untuk menyelesaikan tugas
sekolah adapun yg kami harapkan dari penyusunan makalah ini, antara lain
1.
Untuk
mengetahui pengertian tentang ekosistem
perairan
2.
Untuk
mengetahui jenis – jenis ekosistem periran
3.
Untuk
mengetahui flora dan fauna yg ada di ekosistem perairan
A
.4.Manfaat
1.
Untuk
membedakan antar ekosistem air tawar dan air asin
2.
Untuk
mengetahui flora dan fauna di ekosistem perairan
B.PEMBAHASAN
· EKOSISTEM AIR
Pengertian dan definisi dari
Ekosistem Air adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi
oleh air sebagai habitat dari berbagai organisme air. Ekosistem air dapat
dibedakan menjadi beberapa ekosistem yaitu :
·
Macam-macam Ekosistem Air
.Ekosistem merupakan suatu interaksi
yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam
ekosistem.:
v
Air
Tawar
v
Air
Laut
v
Air
Estuari
1.Ekosistem
Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut
o Adaptasi
tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea),mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea),mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
o Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan
habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi
dan kebiasaan hidup.
1.
Berdasarkan
aliran energi, organisme dibagi menjadi :
autotrof (tumbuhan), dan fagotrof
(makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit
dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat
sisa-sisa organisme.
1. 2. Berdasarkan kebiasaan hidup,
organisme dibedakan sebagai
berikut.
a. Plankton
a. Plankton
terdiri alas fitoplankton dan
zooplankton, biasanya melayang-layang (bergerakpasif) mengikuti gerak aliran
air.
b. Nekton
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton
b. Nekton
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton
merupakan tumbuhan atau hewan yang
melekat/bergantung pada tumbuhan ataubenda lain, misalnya keong.
e. Bentos
hewan
dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat)
atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Ekosistem air tawar digolongkan
menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau
dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
o EKOSISTEM
Danau
v
EKOSISTEM DANAU
v
1.Pengertian
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang
digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan
tersebut dikelilingi oleh daratan.
Danau berdasarkan jenis airnya :1. Danau air tawar yaitu danau yang
berair tawar, danau jenis ini memiliki ciri yaitumemiliki pelepasan
berupa sungai, contoh danau toba.2. Danau
air asin yaitu danau yang berair asin dimana danau jenis ini tidak
memliki pelepasan, karena merupakan akhir dari sungai dan pelepasan hanya merupakan penguapan
saja. Contoh : Danau sentani (Papua).3.Danau
air asam yaitu danau yang airnya berasal dari belerang. dan memiliki ciri : biasanya
merupakan kawah gunung berapi yang berisi air hujan dan airnya berwarnahijau
kekuning-kuningan. Contoh Danau Tangkuban perahu.
v
Ekosistem danau air tawar :Di danau
terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari.
v
Daerah yang dapat ditembus cahaya
matahari sehingga terjadi fotosintesis disebutdaerah
v
Daerah yang
tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah
v
Di danau juga
terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau
v
Termoklin memisahkan daerah yang
hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.Komunitas tumbuhan dan hewan
tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi.
Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
v
.Daerah litoral
Daerah ini
merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan0ptimal. Air yang
hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakantumbuhan air yang
berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.Komunitas organisme
sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat(khususnya diatom),
berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi,
o Ekosistem
Sungai
Untuk dapat membedakan dengan
ekosistem lainnya perlu diketahui Ciri-ciri ekosistem air tawar dan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.
Salinitas
(kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan dengan sitoplasma
2.
Variasi
suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar
3.
Penetrasi
(masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang
4.
Ekosistem
air tawar tetap dipengaruhin oleh iklim dan cuaca, meskipun pengaruh tersebut
relatif kecil apabila dibandingkan dengan ekosistem darat.
Berdasarkan gerak
airnya, ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi ekosistem lentik dan lotik.
Ekosistem Lentik adalah ekosistem yang airnya
tenang atau diam, misalnya danau, telaga dan rawa.
Ekosistem Lotik adalah ekosistem yang airnya bergerak mengalir,
misalnya selokan, parit, atau sungai. Ciri-ciri ekosistem lotik adalah airnya
mengalir, merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut relatif
tinggi.
Aliran
air dalam ekosistem lotik merupakan faktor pembatas bagi organisme yang ada di
dalamnya. Artinya organisme yang tidak dapat melakukan adaptasi terhadap adanya
aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapat menjadi penentu jenis dan
komposisi komponen biotik dalam ekosistem. Aliran air tergantung pada
topografi, besarnya sungai dan debit air yang mengalir. Misalnya, jenis
organisme di pinggir sungai berbeda dengan jenis organisme di dalam atau di
dasar sungai.
Air
ekosistem lotik tidak tetap, melainkan berubah tergantung pada musim. Di pulau
Jawa, pada umumnya air sungai keruh dan banjir di musim hujan sedangkan di
musim kemarau airnya kecil dan bahkan mengering. Keadaan ini merupakan suatu
indikator adanya kerusakan ekosistem darat didaerah hulu sungai.
Sebagai
suatu Ekosistem terbuka. Ekosistem lotik memperoleh kiriman bahan organik yang
terbawa aliran air dari daerah hulu atau daratan misalnya, berupa bangkai,
sampah atau daun-daun yang gugur ke sungai. Meskipun dari ekosistem lotik itu
sendiri hewan-hewan dapat memperoleh makanan, beberapa hewan sungai ada yang
memakan bahan organik yang terbawa aliran air. Jadi, ekosistem lotik mendapat
pengaruh yang besar dari ekosistem daratan.
Sebagai
ekosistem yang mobil, aliran air memudahkan terjadinya persentuhan antara
permukaan air yang luas dengan udara. Apalagi, jika disepanjang ekosistem lotik
terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air terjun. Keadaan yang demikian
menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif tinggi. Tingginya kadar oksigen
memberikan kondisi pada hewan-hewan sungai untuk hidup dilingkungan yang cukup
oksigen, sehingga mereka menjadi peka terhadap kekurangan oksigen. Adanya bahan
pencemar yang dapat mereduksi (mengurangi) oksigen terlarut dapat menimbulkan
bencana bagi hewan air itu.
o Macam-
macam ekosistem air laut
o
Ekosistem
Laut
Indonesia merupakan negara
kepulauan mempunyai lebih dari 17.000 pulau yang dikelilingi oleh lautan.
Ekosistem laut Indonesia sangat menentukan iklim (suhu, kelembapan, angin),
flora dan fauna serta kehidupan penduduk. Luas perairan laut di daerah pesisir
dapat dilihat di bawah ini :
Laut :
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh
salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah
laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu
laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara
lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah
disebut daerah termoklin.Di daerah dingin, suhu air laut merata
sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak
plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian
atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai
makanan yang berlangsung baik.
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat
rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air
laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air,
pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui
insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.
1.
perairan
teritorial (sampai batas 12 mil laut): 5,1 x 106 km2
2.
paparan
benua (sampai kedalaman 200 m): 3,0 x 106 km2
3.
ekonomi
ekslusif 200 mil : 2,7x 106 km2
Wilayah
Pesisir :
1.
panjang
pantai : 81 x 1012 km2
2.
hutan
payau : 10 x 106 km2
3.
hutan
bakau : 3,6 x 106 km2
4.
tambak
: 183 x 1012 km2
Ekosistem Laut
memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh ekosistem lainnya. Sifat-sifat itu
antara lain sebagai berikut :
1.
berkadar
garam sekitar 0,3% yang mirip dengan kepekatan protoplasma
2.
terdapat
kehidupan disemua kedalaman, kecuali di dasar laut yang sangat dalam
3.
ekosistem
laut saling bersambungan, dan memiliki kemungkinan untuk bercampur karena
adanya sirkulasi air laut
4.
rantai
makanan relatif panjang dengan kata lain, disepanjang rantai makanan terjadi
pemboroson energi.
Lautan Indonesia merupakan lautan
tropik, dengan suhu di lapisan permukaan yang relatif tinggi yaitu 26-30 C,
sementara di lapisan lebih dalam suhunya lebih rendah. Cahaya matahari
menciptakan stratifikasi termal secara vertikal. Maksudnya, suhu air laut
dipermukaan relatif tinggi dan semakin kedalam suhunya semakin rendah. Karena
daerah permukaan air laut cukup menerima cahaya matahari sepanjang tahun, maka
produktifitas produser (fitoplankton) cukup tinggi. Curah hujan di Indonesia
cukup tinggi, yang mengakibatkan lapisan pemukaan laut memiliki kadar garam
rendah, berkisar antara 27 – 33 %o, sedangkan di bagian lebih dalam kadar
garamnya lebih tinggi. Ekosistem laut lebih stabil terhadap pengaruh musim
dibandingkan ekosistem darat.
Seperti halnya hutan tropik,
lautan tropik, memiliki keanekaragaman yang tinggi, namun besarnya populasi
masing-masing spesies rendah. Oleh karena itu, bentuk rantai makanan di
perairan Indonesia menjadi kompleks. Hal ini berbeda dengan lautan subtropik
yang memiliki keanakaragaman rendah tetapi jumlah populasi spesiesnya tinggi.
Di daerah pantai di Indonesia berkembang komunitas hayati yang khas, misalnya
terumbu karang, hutan payau (mangrove), dan rumput laut.
Di dalam ekosistem laut terdapat
stratifikasi kedalaman akibat intensitas cahaya, suhu, kandungan mineral yang
pada akhirnya menentukan keanekaragaman hayati yang ada didalamnya. Seolah-olah
terdapat dua lapisan yang terpisah, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.
Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang dapat mencapainya, ekosistem laut
dibedakan menjadi
Pantai
Pantai adalah
wilayah yang menjadi batas antara daratan dan lautan. Bentuk-bentuk pantai
berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan proses yang ada di wilayah
tersebut seperti pengikisan, pengangkutan dan pengendapan yang disebabkan
karena adanya gelombang, arus dan angin yang berlangsung secara terus menerus
sehingga membentuk daerah pantai.
Pesisir adalah
wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut yang terendah pada
saat surut.Pesisir dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pesisir juga merupakan
zona yang menjadi tempat pengendapan hasil pengikisan air laut dan merupakan
bagian dari pantai.
Bagi kehidupan, terutama di daerah
tropis pantai dapat dimanfaatkan sebagai :
1. Areal tambak garam
2. Daerah pertanian pasang surut
3. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
4. Objek pariwisata
5. Daerah pengembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai, dan lain-lain
1. Areal tambak garam
2. Daerah pertanian pasang surut
3. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
4. Objek pariwisata
5. Daerah pengembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai, dan lain-lain
Terumbu karang
Terumbu karang merupakan Ekosistem
di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur
(CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama
dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska,
crustasea, echinodermata, polikhaeta, porifera, dan tunikata serta biota-biota
lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan
jenis-jenis nekton.
Pertumbuhan
terumbu karang dibatasi oleh beberapa faktor seperti suhu, salinitas, cahaya,
kedalaman, gelombang dan arus. Fungsi dari terumbu karang sendiri adalah untuk
tempat asuhan, mencari makan, dan pemijahan ikan. Ekosistem terumbu karang di
pangandaran banyak ditemukan di pantai sebelah barat dan timur. Pada ekosistem
terumbu karang terjadi interaksi makan-memakan hingga terbentuklah jaring
makanan.
o
EKOSISTEM ESTUARI
Estuari
Estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari
oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.Salinitas air
berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai
memperkaya estuari.
Komunitas
tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting,
dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan
estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar.
Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu
unggas air.
o Dilihat
dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai
berikut :
a. Komponen
autotrof(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan)
Autotrof adalah organisme yang mampu
menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan
anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof
berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof(Heteros
= berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai
(dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
C.PENUTUP
C.1 SIMPULAN
Pengertian
dan definisi dari Ekosistem Air
adalah ekosistem yang faktor lingkungan
eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari berbagai organisme air.
Ekosistem air dapat dibedakan menjadi beberapa ekosistem yaitu :
Macam-macam
Ekosistem Air
.Ekosistem merupakan suatu interaksi
yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam
ekosistem.:
v
Air
Tawar: Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Macam – macam ekosistem air tawar
1.
Ekosistem danau
2.
Ekosistem sungai
v
Air
Laut : Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar
garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik,
karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar
25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi
v
Air
Estuari: Estuari (muara) merupakan tempat
bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur
intertidal yang luas atau rawa garam.Salinitas air berubah secara bertahap
mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus
harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
C.2.Saran
Apa
bila kesalahan yg kurang berkenan di hati pembaca , baik dari segi bahasa
penulisan maupun yg lain dari makalah ini , kami penyusun mohon maaf yg
sebesar-besarnya .kami menyadari makalah yg kami buat ini mungkin belum sempurnakami
mohon maaf.
No comments:
Post a Comment