Search This Blog

Tuesday 17 February 2015

Gejala Vulkanisme



Vulkanisme merupakan gejala alam akibat pergerakan magma. Magma berada di bawah kulit bumi dan berbentuk cair serta berpijar. Magma dapat bergerak naik ke permukaan bumi melalui saluran-saluran seperti pipa yang disebut diatrema. Magma yang telah sampai di permukaan bumi disebut lava atau lahar. Pergerakan magma dibedakan menjadi dua macam, yaitu intrusi dan ekstrusi.
a. Intrusi Magma
      Intrusi magma atau disebut juga plutonisme, merupakan pergerakan magma memasuki celah-celah kulit bumi, namun tidak sampai naik ke permukaan. Intrusi magma dapat menyebabkan terbentuknya bagian-bagian bumi sebagai berikut:
1) Keping intrusi atau sill yakni magma beku yang bentuknya lebar namun tipis, mendatar berada di antara    lapisan sedimen.
2) Batolit, yakni dapur magma beku yang tidak beralas.
3) Lakolit, yakni magma yang berada di antara dua lapisan batu dengan bentuk cembung dengan alas mendatar.
4) Korok atau gang, yakni magma beku yang posisinya memotong lapisan sedimen secara vertikal.
5) Apofisa, yakni cabang atau gumpalan dari korok.


   b. Ekstrusi Magma
       Ekstrusi magma merupakan pergerakan magma dari dapur magma ke permukaan bumi. Kita dapat menyaksikan peristiwa alam ini melalui letusan gunung berapi. Ekstrusi magma berdasarkan materi yang dikeluarkan dibedakan menjadi tiga yaitu:
1) erupsi eksplosif, yakni keluarnya magma dengan cara terlempar dengan materi relatif padat,
2) erupsi effusif, yakni magma keluar dengan cara meleleh dan bentuk materi cair, dan
3) erupsi campuran, yakni keluarnya materi padat dan materi cair secara bergantian.
      Peristiwa vulkanisme dapat mengubah kulit bumi sehingga terdapat bentuk permukaan bumi yang seperti cekungan. Pada gunung berapi, cekungan ini akan berbentuk seperti mangkuk yang menampung lava, kita menyebutnya kawah. Kawah yang tidak terdapat di puncak gunung dan berukuran sangat luas disebut kaldera. Berdasarkan tempat keluarnya magma ke permukaan bumi proses ekstrusi atau erupsinya dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
     a. Erupsi sentral, yaitu magma keluar dengan cara memusat pada sebuah titik seperti kawah atau  kepundan gunung api.
     b. Erupsi linear, yaitu magma keluar melewati jalur patahan tanah yang memanjang sehingga tampak  seperti garis yang memanjang.
     c. Erupsi areal, yaitu magma keluar ke permukaan bumi di areal yang luas karena dapur magmanya  sangat dangkal.

No comments:

Post a Comment