Search This Blog

Monday 10 November 2014

Makalah ILMU GIZI "Protein"



BAB I. PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang
Protein merupakan rangkaian asam amino. Protein dibentuk menjadi protein struktural dan fungsional sel. Jadi protein menentukan sifat makhluk hidup. Oleh karena protein terbentuk berdasarkan urutan basa pada gen(DNA), maka DNA itulah yang bertanggung jawab menentukan cetak birukehidupan.Di dalam sel, sintesa protein terjadi dalam ribosom yang terdapat disitoplasma, padahal DNA tidak dapat melaksanakan fungsinya secaralangsung. DNA hanya menyampaikan “perintah” mengenai protein yang akandisintesa dengan jalan membentuk RNA pembawa pesan (mRNA) untuk melaksanakan perintah tersebut. Secara kimiawi , protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan asam-asam amino sebagai monomernya, dimana asam-asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptide. Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.
1.2   Rumusan Masalah
v    Apa pengertian dari protein?
v    Apa fungsi dari protein?
v    Apa komponen pembentuk protein?
v    Apa sumber bahan makanan protein?
v    Apa kebutuhan  protein dalam tubuh?
v    Apa efek kekurangan dan kelebihan dari protein?
v    Apa contoh menu makanan dari protein?
1.3 Tujuan
v    Mengetahui pengertian dari protein?
v    Mengetahui fungsi dari protein?
v    Mengetahui  komponen pembentuk protein?
v    Mengetahui  sumber bahan makanan protein?
v    Mengetahui  kebutuhan  protein dalam tubuh?
v    Mengetahui  efek kekurangan dan kelebihan dari protein?
v    Mengetahui  contoh menu makanan dari protein?

1.4   Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan baik bagi penulis maupun pembaca, sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengambil pelajaran dari betapa rumitnya tubuh kita menghasilkan protein untuk kelangsungan hidup.Selain itu, penulis mendapatkan pengalaman bagimana membuat makalah yang baik.



BAB . II TINJAUAN PUSTAKA.


2.1 Pengertian.

Protein berasal dari salah satu kata bahasa Yunani yaitu protos yang artinya “paling utama". Protein merupakan sebuah senyawa organik kompleks yang memiliki molekul tinggi dan juga merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan dengan satu sama lain ikatan peptida atau amida. Protein mengandung molekul karbon, hidrogen, oksigen, dan juga nitrogen. Protein sangat berperan penting dalam pembentukan struktur dan juga fungsi semua sel makhluk hidup serta virus. Itulah Pengertian Protein , Silahkan melanjutkan membaca sampai bawah agar lebih mengenal Protein
              Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
              Pada umumnya protein mempunyai sifat sebagai senyawa amorf, tidak berwarna, mempunyai titik leleh dan titik didih yang tidak tetap, tak larut dalam pelarut organic dan apabila dilarutkan dalam air membentuk suatu larutan koloid. Protein ini mudah rusak karena pengaruh panas, penambahan logam, dan pengaruh asam atau basa.
           Secara kimiawi , protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan asam-asam amino sebagai monomernya, dimana asam-asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptide. Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.
2.1 Fungsi
Protein tersebar di dalam otot, tulang, kulit, Rambut, kuku, serta di berbagai cairan tubuh. Protein antara lain berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh serta sebagai sumber energi bagi tubuh kita, berperan juga dalam perkembangan otak dan rambut.
Protein mempunyai fungsi yang merupakan bagian kunci dari semua pembentuk jaringan tubuh, yaitu dengan mesintesisnya dari makanan.
Beberapa fungsi protein juga antara lain sebagai berikut:
·         dalam transportasi dan penyimpanan ,
·         proteksi imun,
·         koordinasi gerak,
·         penunjang mekanis,
·         katalisis enzimatik,
·         membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf,
·         pengendali pertumbuhan dan
·         diferensiasi.
2.3. Komponen pembentuk
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.
Protein seperti halnya karbohidrat dan lemak dibangun oleh  unsur karbon hydrogen (H) dan oksigen (O) tetapi juga mengandung  (N). Protein mengandung 16 % Nitrogen. Beberapa elemen lain yang terkadung dalam protein selain Nitrogen (N) ialah Sulfur (S), Phosphor   (P), Besi (Fe) dalam jumlah yang sangat kecil, dan Yodium (i)
Unit Pembangunan dalam semua jenis protein adalah asam amino (AA). Berbagai jenis asam amino membangun sel dan jaringan tubuh yang sangat spesifik, seperti  A) Kolagen terletak dalam jaringan ikat tubuh, B) Miosin dalam jaringan otot, C) Himoglobin dalam sel darah merah, D) Sel enzim, dan E) hormone insulin.
Terdapat  Gugus yang penting dalam struktur protein, yaitu:
v  Gugus Basa, yaitu amine (-NH2);
v  Gugus Asam,yaitu ( -COOH) / Gugus karboksil;
v  1 Atom Hidrogen (-H);
v  1 Gugus Radikal (R)
v  Rantai Samping (R=Radikal) pada AA.
Gugus basa dalam bentuk ionik bermuatan positif, sedangkan Gugus asam bermuatan negative. AA yng paling sederhana dan tidak memiliki rantai samping(R) Adalah Glisin dan Alanin.
Pengertian asam Amino
Beberapa pengertian mengenai Asam Amino
Ø  Esensial Asam Amino (EAA): Leusin, Isoliosin, Metionim, Phenil alanin, Treonin, tritophan, Lisin dan Valin.
Ø  Non esensial asam amino (NAA): Alanin, Asparagin, Asam aspartat,Cistine (Cystein),Asam glutamat, Glutamin,Glisin, arginin hidroksi prolin, serin,dan Tirosin.
Ø  Semi Esensial asam amino: Arginin dan Histidin.
Ø  BCAA (Branched-Chain amino acid) asam amino mempunyai rantai cabang. Termasuk golongan ini: Valin, Leusin, Isoleosin yang penting digunakan pada pengobatan penyakit lever atau gagal ginjal, pada penderita sakit berat dan terluka.




2.4  sumber bahan makanan
v  Bahan Makanan Yang Mengandung Protein Hewani
1.       Telur

Telur merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung protein tinggi, terutama bagian putih telurnya. Bagian kuning telur mengandung mineral, vitamin, dan lemak. Cara penyajian telur biasanya dengan digoreng atau direbus. Jika ingin lebih sehat, maka pilih telur rebus.
2.       Ikan

Selain telur, sumber protein hewani lainnya yaitu ikan. Ada banyak ikan yang mengandung protein tinggi, seperti ikan salmon, ikan teri, ikan cue, ikan bawal, ikan tongkol, ikan kembung, dan sebagainya. Kandungan protein yang terdapat pada ikan merupakan protein yang mudah dicerna oleh tubuh sehingga baik untuk anak-anak.
3.       Dada ayam (white Meat)

Dada ayam termasuk white meat atau daging putih. Bagian ini merupakan sumber protein. Dibanding dengan bagian lainnya, seperti kulit, dada ayam lebih rendah lemak. Oleh karena itu, bagi yang ingin menambah asupan protein dengan tidak menambah banyak asupan lemak, pilih dada ayam ketimbang paha ayam yang seringkali terdapat kulit.
4.       Udang

Udang juga merupakan sumber protein. Kandungan protein pada udang tergolong tinggi karena kadar asam amino yang lengkap dan berprofil tinggi. Selain itu, udang juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6.
5.       Sirloin(daging sapi)

Daging sirloin adalah daging yang berasal dari bagian belakang sapi. Daging ini bekerja lebih berat dari pada bagian lain, umumnya dipakai untuk membuat steak sehingga agak lebih keras dibandingkan yang lain. Sirloin memiliki kelebihan dalam ukuran, yaitu bias dipotong lebih besar dari pada bagian sapi lainnya yang lebih lembut. Selain itu sirloin ini hamper tidak mengandung lemak. Harga sirloin umumnya lebih murah dibandingkan daging steak lainnya.



6.Susu

Sumber protein berikutnya yaitu susu. Susu bukan saja sebagai sumber protein, tetapi mengandung nutrisi lainnya, seperti kalsium, vitamin, fosfor, magnesium, dan zinc.

v  Bahan Makanan Yang Mengandung Protein Nabati
1.       Kedelai

Kedelai termasuk tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar pembuatan tahu, dan tempe. Kedelai mengandung kadar protein yang tinggi. Untuk mendapatkan asupan protein nabati dari kedelai, bisa dengan mengonsumsi produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu kedelai.
2.       Tahu

Tahu yang kaya nutrisi, terutama protein bias diolah menjadi berbagai kreasi masakan. Bias dikonsumsi  bersama salad, dikukus, digoreng atauoun dipanggang. Selain bergizi, tahu juga mudah menyatu dengan bumbu dan makanan lain sehingga anda tidak akan bosan untuk memakannya.

3.       Tempe

Tempe adalah hasil fermentasi  dari kedelai.
Bahan makanan ini cukup enak dan lezat. Kaya akan protein nabati dan bias diolah menjadi makanan apa saja.
4.       Gandum

Gandum atau yang juga dikenal dengan terigu juga termasuk sumber protein nabati. Protein yang terdapat pada gandum terdiri dari asam amino esensial (protein yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh) dan asam amino nonesensial. Gandum biasa digunakan sebagai bahan baku roti.
5.       Kacang-kacangan

Bahan makanan berikutnya yang mengandung protein tinggi yaitu kacang-kacangan. Berbagai jenis kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang tunggak, dan kacang merah bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan asupan protein.
6.       Brokoli

Sumber protein nabati berikutnya yaitu brokoli. Dengan mengonsumsi 100 kalori brokoli, maka tubuh akan mendapatkan asupan 7 gram protein dan 10 gram serat.

7.       Bayam

Selain brokoli, sayuran yang juga mengandung protein adalah bayam. Bayam memang mengandung protein, namun tidak begitu banyak. Tetapi, bayam mengandung nutrisi lainnya yang penting untuk tubuh.
8.       Keju

Semua jenis keju adalah sumber protein yang baik. Cobalah Keju cheddar atau mozzarella yang dicampurkan ke dalam salad,pasta, sandwich atau sup. Satuhal yang harus diperhatikan, terutama bagi anda yang sedang diet,Keju mengandung lrmak. Sehingga batas konsumsi anda tak lebih dari 1 ons per hari.

9.       Sushi

Sushi adalah makanan jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk pauk berupa makanan laut, daging,sayuran mentah atau yang sudah dimasak. Sushi mrngandung protein dan serat yang pada umumnya rendah kalori dan lemak.


2.5 Kebutuhan protein dan asam amino  dalam tubuh
Setiap kilogeram berat tubuh bayi baru lahir membutuhkan banyak protein. Bayi membutuhkan 1 gram protein per kilogram berat badan. Orang dewasa 0,8 gram protein per kilogram berat badan (BB). Kebutuhan ini hanya untuk keperluan pokok dan kebutuhan nitrogen untuk enzim  dan pekerjaan vital lainnya.

2.6 Efek kekurangan dan Kelebihan
v  Efek dari kekurangan protein.
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada anak- anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
v  Efek dari kelebihan protein
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh.Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas.Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini di lihat pada bayi yang di beri susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein.

2.7Penyakit yang berhubungan dengan Protein
v  Kwashiokor
v  Marasmus
v  Obesitas
v  Gangguan Ginjal

a.       Kwashiorkor
Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana, Kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang di tunggu kelahirannya. Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Gejalanya :
·         pertumbuhan terhambat
·         otot-otot berkurang dan lemah.
·         edema.
·         muka bulat seperti bulan (moonface)
·         gangguan psikimotor.
Ciri khas dari Kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan.Kehadiran Kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum.Pada Kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya edema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan edema menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai di bawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri-ciri :
·         Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
·         Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang jelas.
·         Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan Hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
·         Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
·         Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel – sel hati.
b.      Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak.Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat di beri makanan tambahan.Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi.Marasmus berpengaruh dalam waktu yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari Kwashiorkor.
Gejalanya :
·         Pertumbuhan terhambat.
·         Lemak di bawah kulit berkurang.
·         Otot – otot berkurang dan melemah.
·         Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
·         Muka seperti orang tua (Oldman’s Face).
Pada penderita Marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (Hepatomegalia) dan kadar lemak serta kolesterol di dalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat dan anak tergeletak in – aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
C. Obesitas
obesitas atau kegemukan adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bilaindeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas:

1. Faktor genetik
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Namun, anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33 persen terhadap berat badan seseorang.

2. Faktor lingkungan
Lingkungan yang dimasuk yaitu perilaku/pola hidup seperti apa kualitas dan kuantitas makanan serta bagaimana seseorang beraktivitas. Jika genetik tidak dapat diubah, pola makan dan aktivitas dapat diubah jika ada kemauan dari seseorang untuk memperbaiki hidupnya.

3. Faktor psikis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas.

Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari. Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. 

Pada sindroma makan di malam hari, konsekuensinya adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan dan insomnia pada ma
lam hari.
D. Gangguan ginjal
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
A. Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
1. Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
2. Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
3. Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan /striktur)
4. Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
5. Menderita penyakit kanker (cancer)
6. Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista 
pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
7. Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan cairan banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.
B. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.
obat untuk gagal ginjalSedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.
C. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal
Penanganan serta Obat untuk gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.
Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

2.7 Contoh menu makanan
Opor Ayam


Gulai kambing



BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari tugas diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
-          protein merupakan bagian tetap dari enzim, otot, serta jaringan ikat dan selalu mengalami perubahan serta pembaruan.
-          Kekurangan protein memimpin hilangnya protein tubuh,asam amino dilepas selama terjadi turn over protein kearah sintesis yang merupakan bagian kunci metabolisme serta untuk energy.
-          Protein hewani tergolong protein berkualitas tinggi, sedangkan asam amino dari protein nabati terbatas.

3.2 Saran
-Perlunya keseimbangan gizi protein agar tidak mengalami berbagai penyakit
- Perlu diberikan penyuluhan bagi yang mengalami kurangan dan kelebihan protein.

3 comments: