Search This Blog

Sunday, 1 February 2015

Contoh Makalah Sistem Pencernaan Manusia



BAB I
PEDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
              Makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
              Kita mengetahui bahwa  tidak ada satu individu yang dapat bertahan hidup tanpa adanya organ sistem pencernaan,  karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai menyediakan makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses pencernaan
             
1.2   Rumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut.
1)      Organ-organ apa saja yang berperan dalam sistem pencernaan?
2)      Kelenjar apa saja yang berperan dalam proses pencernaan?
3)      Apa saja bentuk gangguan dari organ sistem pencernaan pada manusia?

1.3     Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1)      Untuk mengetahui organ-organ apa saja yang berperan dalam sistem pencernaan.
2)      Untuk mengetahui proses pencernaan dalam tubuh manusia.
3)      Untuk mengetahui bentuk gangguan yang terjadi pada organ sistem pencernaan manusia.









1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1)      Bagi siswa
Siswa mampu memahami dan memantapkan pengetahuannya tentang sistem pencernaan pada manusia
2)      Bagi Pendidik
Manfaat bagi pendidik adalah mampu menambah wawasan yang sudah dimiliki dalam memberikan materi kepada peserta didik.
3)      Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui tentang sistem pencernaan makanan pada manusia dan organ-organ dalam pencernaan makanan.























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Organ Pencernaan Pada Manusia
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan system pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: proses mekanis dan proses kimiawi.
1)      Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta     peremasan makanan yang terjadi didalam lambung.
2)      Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1)      Ingesti: pemasukan makanan kedalam tubuh melalui mulut.
2)      Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3)      Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4)      Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan  bantuan enzim, terdapat di lambung.
5)      Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6)      Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
            Makanan yang kita makan tidak dapat langsung diserap dan digunakan oleh alat-alat tubuh kita. Agar dapat diserap oleh sel-sel jonjot usus, makanan harus dicerna terlebih dahulu oleh alat-alat pencernaan. Organ-organ yang membentuk saluran pencernaan terdiri dari:







1.      Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam
mulut, terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
a.       Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-kembangan, gigi manusia mengalami perubahan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus).  Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut: Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan. Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan. Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah makanan. Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut:
a.       Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
b.      Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanamdi dalam rahang.
c.        Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.
b.      Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mencampur  dan menelan makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan. Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir (mukosa).
Sebagai indera pengecap, pada permukaan lidah terdapat badan sel saraf perasa (papila). Ada tiga bentuk papila, yaitu:
1.      Papila fungiformis
2.      Papila filiformis
3.      Papila serkumvalata
Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan danminuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.

c.       Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut, yaitu sebagai berikut.
1.      Glandula parotis, kelenjar air liur dekat telinga. Kelenjar ini menghasilkan getah hanya berbentuk air.
2.       Glandula submadibularis atau kelenjar ludah bawah rahang bawah.
3.       Glandula sublingualis atau kelenjar ludah bawah lidah.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah  makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-
uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.
2.      Tekak atau Faring
Faring merupakan penghubung rongga mulut dengan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.

3.      Kerongkongan atau Esofagus
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan menuju lambung adalah sebagai berikut.
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah
tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk
trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan untuk menuju lambung.


4.      Lambung
Lambung merupakan organ berbentuk J  yang terletak di bawah rusuk  terakhir sebelah kiri. Yang panjangnya 20 cm, diameternya 15 cm, pH lambung 1 – 3,5. Lambung tediri atas tiga bagian sebagai berikut.
1)       Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber-
batasan dengan esofhagus.
2)      Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah   lambung.
3)      Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, dibagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung
bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase. Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
1)      Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
2)      Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
3)      Mengubah kelarutan garam mineral.
4)      Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.
5)      Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
6)      Merangsang sekresi getah usus.
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul- molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5.      Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut.
1.       Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
2.        Jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Latin, jejunus, yang berarti “kosong”.
3.       Ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih
sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a.       Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
1.      Air, berguna sebagai pelaru tutama.
2.      Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
3.      Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh yang beratnya ± 2kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi
menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.
b.      Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
Getah pankreas mengandung tripsinogen, karbohidrase pankreas, lifase pankreas, dan garam NaHCO3.
a.       Tripsinogen adalah proteinase yang belum aktif. Karena pengaruh enterokinase, tripsinogen diubah menjadi enzim tripsin. Enzim ini berfungsi untuk menghidrolisis pepton menjadi asam-asam amino.
b.      Karbohidrase pankreas berupa disakarase. Enzim ini berfungsi untuk menghdrolisis disakarida menjadi monosakarida. Disakarase yang penting adalah maltase, sukrase, dan laktase.
c.       Lipase pankreas atau steapsin berfungsi untuk menghidrolisasi emulsi lemak menjadi asam lemak + gliserin.
d.      Garam NaHCO3 memberikan lingkungan getah pankreas menjadi bersifat basa.

c.       Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1.      Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2.      Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
3.      Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4.      Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa). Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan
dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).

6Usus Besar           
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses
pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan
peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.

2.2  Kelenjar Pencernaan
Pencernaan makanan berlangsung dalam alat pencernaan. Berlangsungnya proses ini juga dibantu oleh kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan itu adalah
1.      Hepar (hati)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan  terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas dua lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu, yakni duktus hepatikus. Fungsi hati adalah :
a.       Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
b.      Mengabsorbsi lemak.
c.       Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh.
Secara umum, hati mempunyai fungsi:
a.       Memproduksi cairan empedu.
b.      Memetabolisme protein, lemak dan karbohidrat
c.       Penyimpanan mineral dan vitamin larut lemak
d.      Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh.
e.       Penyimpanan darah
f.       Memproduksi panas
2.      Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan. Keluarnya enzim dari pankreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin. Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
a.      Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi mengubah polipeptida menjadi peptida.
b.      Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.
c.       Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino.
d.      Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e.       Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
f.       Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
g.      NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana asam yang berasal dari lambung.
2.3    Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia
Kelainan sistem pencernaan adalah semua jenis penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan. Saluran pencernaan manusia terdiri atas organ-organ yang meliputi mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Namun, sistem pencernaan juga melibatkan organ-organ yang berada di luar saluran pencernaan, seperti hati, kantung empedu, dan pankreas.
Penyebab terjadinya gangguan atau kelainan pada sistem pencernaan makanan dapat diakibatkan oleh beberapa hal, seperti pola makan yang salah, infeksi bakteri, kurang mengonsumsi sayuran, gaya hidup yang tidak sehat, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa gangguan sistem pencernaan yang terjadi pada manusia.

1. Kanker Lambung
Kanker lambung disebabkan oleh bakteri Helicobacter Pylori. Gejala awal kanker lambung, misalnya merasa panas, kehilangan nafsu makan, sulit mencerna yang berlangsung terus-menerus, sedikit rasa mual, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.
Maag juga merupakan salah satu gejala kanker lambung. Apabila seseorang mengalami maag yang disertai perut kembung seperti kekenyangan, buang air besar hitam, turun berat badan, muka pucat, dan muntah darah, bisa dipastikan ia menderita kanker lambung.



2. Gastritis
Gastritis atau maag merupakan inflamasi (radang) yang terjadi pada mukosa dinding lambung. Gastritis dapat bersifat akut dan kronis. Gastritis dapat terjadi karena kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung sehingga menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung.
Produksi berlebih asam di lambung ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya pola hidup tidak sehat dan teratur, merokok, minuman beralkohol, atau stres yang berlebihan.











3. Hepatitis
Hepatitis atau radang hati adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa virus yang menginfeksi hati. Penyakit ini bisa menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus. Ada beberapa jenis virus hepatitis, di antaranya virus hepatitis A, B, C, D, E, dan G (jenis virus baru). Selain itu, hepatitis bisa bisa disebabkan oleh virus rubella, mumps, herpes, epstaein barr, dan cytomegalovirus. Jenis – jenis hepatitis :
1. Hepatitis A
Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses manusia yang diakibatkan kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan dan minuman. Virus hepatitis A atau VHA penyebarannya melalui pembuangan limbah manusia yang dilatar belakangi oleh keadaan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik dan bersih. Hepatitis A ini masih tergolong jenis hepatitis yang ringan dan dapat disembuhkan dengan pemberian vaksinasi, lamanya penyakit ini berlangsung 2-6 minggu.
Gejala-gejala yang ditimbulkan dari Hepatitis A ini, adalah :
a. Mengalami demam
b. Tubuh cepat merasa lemah, letih, lesu dan mudah capek
c. Sebagian diantaranya ada yang mengalami rasa mual dan muntah
d. Penurunan nafsu makan yang kian hari kian menurun
e. Berat badan yang semakin berkurang

Hepatitis A dibagi menjadi 3 stadium. Prodromal dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan, dan mual. Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik), dan stadium kesembuhan (konvalesensi), namun stadium dengan gejala kuning jarang ditemukan. Akan tetapi untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT dan SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan disamping kadar bilirubin.
Masa pengasingan yang disarankan adalah selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul. Jangan terlalu banyak aktivitas. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh sesuatu. Orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dengan bentuk sendiri/havrix atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B (twinrix).
Imunisasi hepatitis A dilakukan 2 kali yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang memiliki potensi terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang menggunakan obat-obat terlarang.
2. Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kerusakan fungsi hati dan kanker hati.
Penyakit hepatitis ini mula-mula banyak terjadi di negara Asia dan Afrika kemudian penyakit ini mulai merambah samapi ke Tiongkok dan berbagai negara Asia lainnya termasuk Indonesia. Penyebab penyakit hepatitis B ini tidak hanya dikarenakan oleh virus dari hepatitis B, banyak faktor penyebab dari hepatitis B seperti keracunan obat dan berbagai efek samping zat kimia yang mungkin terdapat dalam jenis makanan, minuman dan jenis obat-obatan tertentu seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor dan zat-zat lain yang banyak sekali digunakan obat dalam industri modern bisa juga menyebabkan hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap oleh darah dan kulit penderita. Organ hati yang kita ketahui berfungsi sebagai organ tubuh yang dapat menetralisir segala macam racun yang berada di setiap jaringan darah.
Namun jika organ hati sudah terinfeksi dan teridentifikasi racun dan virus seperti hepatitis B ini maka fungsi organ hati akan terganggu dan tak mampu lagi menetralkan racun. Hal ini disebabkan virus hepatitis B ini 100 kali lebih kuat dan virus 10 kali lebih banyak dibanding dengan virus HIV yang sifatnya sama-sama menular.

Gejala dari hepatitis B ini umumnya sangat ringan dan hampir menyerupai gejala pada hepatitis A, seperti :
a. Kehilangan selera makan
b. Mulut terasa pahit
c. Rasa mual ingin muntah
d. Demam ringan
e. Terkadang disertai rasa nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas
f. 1 minggu setelah diatas muncul dan dirasakan, kemudian akan timbul gejala lanjutan seperti bagian putih pada mata akan berubah warna menjadi kuning, perubahan kulit tubuh tampak kuning
g. Warna air seni juga terlihat agak kuning seperti warna air teh.

http://obat-hepatitis.com/wp-content/uploads/2011/11/urutan-kerusakan-fungsi-hati.jpgGambar : Urutan pada kerusakan fungsi organ hati
Ada 3 kemungkinan yang dapat terjadi dari gejala diatas, yang akan terjadi pada diri seseorang yang memang teridentifikasi terjangkit virus hepatitis B, seperti :
a. Kemungkinan pertama, jika tubuh memiliki sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang cukup kuat dan baik, maka tubuh dan segala organ tubuh lainnya yang masih aktif akan berusaha melawan dan membersihkan virus hepatitis, sehingga memungkinkan penderita menjadi sembuh.
b. Kemungkinan kedua, jika sistem imunitas tubuh rendah dalam arti tidak cukup kuat dan kurang memiliki pertahanan yang baik. Dalam arti tubuh memiliki imunitas yang cukup baik tetapi tidak aktif untuk melawan virus, ketika pertahanan tubuh menurun, virus akan aktif. Seseorang yang terjangkit virus akan dikatakan sebagai carrier atau pembawa virus inaktif.
c. Kemungkinan ketiga, jika tubuh memiliki 2 sifat intermediate atau 2 sistem pertahanan tubuh, seperti mudah terjadi perubahan pada sistem imunitas tubuh yang terkadang kuat dan terkadang lemah. Maka virus hepatitis B ini akan semakin berkembang menjadi hepatitis B kronis.
Sebagai pencegahan dari berkembangnya virus dan pengobatan awal upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian imunisasi hepatitis B yang dilakukan 3 kali, yakni dasar, 1 bulan dan 6 bulan kemudian.
3. Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis) yang biasanya asimtomatik. Virus ini menyebar melalui kontak darah. Gejala pada hepatitis C ini dapat ditangani secara medis dan prorposi pasien dapat dibersihkan dengan jangka panjang. Seseorang yang mengalami infeksi virus ini sering mengalami gejala ringan dan sebagai sebab tidak melakukan perawatan. Diperkirakan 150-200 juta orang di dunia terinfeksi hepatitis C.








4. Hepatitis D
Virus hepatitis D atau virus Delta adalah virus yang unik yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularanmnya melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah, Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
5. Hepatitis E
Virus hepatitis E ini merupakan penyebab dari timbulnya penyakit hepatitis E. Penyebarannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus. Gejala-gejalanya adalah demam, rasa letih, hilang nafsu makan, rasa mual, sakit perut, air seni berwarna kuning tua, serta timbul warna kekuningan pada kulit dan mata. Hepatitis E ini akan semakin parah dan perlu diwaspadai terutama pada ibu yang sedang dalam masa kehamilan pada usia kandungan 3 bulan terakhir. Masa inkubasi virus asalah 40 hari (rentang 15-60 hari).






6. Hepatitis G
Hepatitis G adalah penyakit inflamasi hati yang baru ditemukan. Penyebarannya adalah virus hepatitis G yang menyerupai dengan virus hepatitis C. Penularannya melaui kontak darah dengan pasien. Gejalanya sama dengan jenis hepatitis lainnya.
Tidak ada perawatan khusus untuk hepatitis G ini. Hanya saja disarankan untuk istirahat yang cukup, menghindari minuman alkohol, dan konsumsi makanan dengan kandungan nilai gizi dan nutrisi yang seimbang. Tak lupa tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Tips mencegah hepatitis

1. Menjaga kebersihan makanan, lingkungan hidup.
2. Menggunakan tusuk jarum, termasuk transfusi darah yang steril.
3. Tidak melakukan seks bebas, terlebih seks bebas terhadap seorang pengidap hepatitis.
4. Tidak menggunakan narkoba, terlebih yang menggunakan jarum suntik dalam proses penggunaannya.
5. Istirahat yang cukup.
6. Olah raga teratur.
7. Khusus untuk bayi agar diberikan imunisasi lengkap


4. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu atau appendicitis adalah infeksi pada usus buntu yang dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan peradangan pada selaput rongga perut. Radang usus ini dapat di tandai dengan gelaja-gelaja, seperti nyeri yang menetap pada perut, demam ringan, mual dan muntah, spasme otot, konstipasi, diare, dan selera makan berkurang.










5. Diare
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami rangsangan buang air secara terus-menerus. Di samping itu, feses yang dikeluarkan masih memiliki kandungan air berlebih. Diare bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar terganggu. Akibatnya, feses menjadi encer.
Gejala yang umum ditemukan adalah buang air besar terus-menerus disertai mual dan muntah. Selain itu, gejala lainnya yang mungkin timbul adalah pegal pada punggung dan perut berbunyi.

Cara mengobati diare

Minum cuka apel 
minum cuka apel ( apple cider vinegar ) yang dicampur dengan jus atau air. Pakai sekurang-kurangnya 2 sendok makan cuka apel dan ulangilah hingga tanda-tanda diare menghilang.

Kunyit dan Air hangat 
Imbuhkan 1 sendok teh kunyit dengan air hangat. kunyit dapat menenangkan perut, menyeimbangkan sistem pencernaan, dan menambah flora sehat di usus. Dosis mesti diulang setiap hari hingga gejala diare berakhir.

Jauhi susu, telur, dan gandum dari diet harian
Makanan di atas tinggi alergen dan dapat mengakibatkan diare apalagi bagi orang yang telah biasa makan makanan tersebut seumur hidup mereka. Sebagai alternatif, beralihlah ke makanan layaknya susu kedelai. sesudah situasi pencernaan sembuh, perlahan-lahan anda bisa kembali mengkonsumsi makanan tersebut.

Minum Teh hitam atau Teh pahit 
Teh dapat jadi obat diare yang mujarab. bila tidak suka dan terasa  pahit, anda dapat menambahkan madu sejumlah dua sendok makan setiap satu cangkir teh. minumlah teh hitam, raspberry, chamomile, jahe, dan teh blackberry di antara waktu makan guna menenangkan perut serta mencegah dehidrasi.

Minum Air 
Sewaktu diare, tubuh mengeluarkan banyak cairan sehingga  dibutuhkan tambahan pasokan cairan dengan banyak minum air. mengkonsumsi air yang cukup dapat menghindarkan dari dehidrasi. Cobalah meminum air putih, jus buah ataupun sayur bening yang kaya air.

Jauhi mengkonsumsi Alkohol
sistem percernaan terganggu sehingga usus tidak dapat bekerja disebabkan diare. ituasi ini janganlah  diperparah dengan konsumsi minuman beralkohol.

Istirahat yang Cukup
anda dapat menangani diare dengan beristirahat yang cukup. jauhi tidur terlampau malam serta bangun terlalu pagi. sistem percernaan juga butuh istirahat hingga dapat memulihkan diri dan sedia pada waktunya. tidur yang cukup dapat menolong menyembuhkan diare yang anda alami.

Minum Oralit
Di antara obat-obatan yang ampuh dalam menangani diare dengan cepat ialah oralit. Oralit dikenal dengan larutan garam beserta elektrolit ini ampuh untuk menghimpit frekuensi buang air besar yang tidak lazim.









6. Sembelit
  • Sembelit atau biasa disebut konstipasi dapat disebabkan oleh terjadinya penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan dalam usus besar. Akibatnya, feses menjadi sangat kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga dapat ditimbulkan karena sering menahan buang air besar, emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stres. Cara mengatasi sembelit dengan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat :
  • ½ cangkir navy beans (buncis putih seukuran kacang yang digunakan dalam berbagai macam hidangan): 9,5 gram (g)
  • 1 pir kecil: 4,4 g
  • ¼ cangkir kurma: 3,6 g
  • 1 apel sedang: 3,3 gram
  • 1 ubi jalar sedang: 4,8 g
  • 1 pisang
Tips Pola Makan yang Baik untuk Memelihara Kesehatan Sistem Pencernaan
Berikut ini adalah beberapa perubahan sederhana yang dapat memperbaiki pola makan Anda dan membantu meringankan sembelit:
  • Tambahkan sayuran. Anda tidak perlu menghitung besar gram serat untuk mencapai jumlah serat yang disarankan. Sebaliknya, targetkan untuk makan 2 mangkuk buah dan 2½ mangkuk sayuran setiap hari. Pilih salad dan bukan kentang goreng dalam makanan Anda, beli sayuran atau buah-buahan untuk camilan serta tambahkan buah kering yang dicincang ke dalam oatmeal dan sereal.
  • Pilih biji-bijian. Ganti roti putih, nasi putih, dan pasta biasa dengan roti gandum dan pasta gandum dan beras merah. Makan lebih banyak gandum, sereal multi-grain, dan kue kering gandum, namun pastikan untuk memilih yang rendah lemak dan rendah gula.
  • Perbanyak kacang. Ganti daging dengan buncis atau hidangan kacang-kacangan setidaknya sekali atau dua kali seminggu.
  • Tambahkan serat secara bertahap. Lakukan perubahan perlahan-lahan selama seminggu atau lebih karena meningkatkan serat terlalu cepat dapat menyebabkan kembung dan gas. Bersabarlah karena mungkin diperlukan waktu bagi tubuh Anda untuk menyesuaikan perubahan.
  • Pertimbangkan suplemen serat. Jika Anda mengalami kesulitan mendapatkan cukup serat dalam diet Anda, pertimbangkan menggunakan suplemen serat seperti Citrucel, FiberCon, dan Metamucil.
  • Tetap terhidrasi. Jika Anda menambah lebih banyak serat ke dalam pola makan Anda, baik dengan makanan atau suplemen, maka pastikan untuk minum lebih banyak cairan untuk membantu pencernaan. Targetkan sekitar 8 gelas sehari. Pilihlah minuman yang rendah atau tidak ada kalori. Hindari minum soda manis dan minuman buah karena akan menambah kalori ekstra yang tidak Anda perlukan.
Memudahkan Sembelit Dengan Olahraga
Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya membuat Anda sehat, tapi mungkin juga membantu Anda tetap bugar. Olahraga dapat membantu makanan bergerak lebih cepat melalui usus besar. Meskipun tidak selalu mudah mendapatkan waktu untuk berolahraga, beberapa saran ini dapat membantu:
  • Mulailah berolahraga sekitar 20 menit, tiga hari seminggu, dan tingkatkan sampai setidaknya 30 menit setiap hari dalam seminggu. Selalu konsultasi dengan dokter Anda sebelum mulai melakukan progam olahraga jenis apapun.
  • Waktunya singkat? Bagi aktivitas olahraga dalam satu hari, misal olahraga tiga kali 10 menit, hasilnya sama banyak dengan satu kali 30 menit.

7. Parotitis
Parotitis atau penyakit gondong terjadi akibat adanya virus yang menginfeksi kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. Hal ini mengakibatkan kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.
Cara mengatasi parotitis
1. Istirahat yang cukup, kurangi aktivitas bermainnya. Untuk mengatasi kebosanan bisa dengan mengajaknya membaca buku-buku menarik yang bergambar atau bercerita (mendongeng).
2. Cukup asupan nutrisi untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Untuk masalah ini bisa dengan memberi madu dan sari kurma.
3. Untuk melawan aktivitas virus saya mencoba memberinya propolis dan habbatussauda cair 3xsehari
4. Untuk menurunkan demam saya mencoba memberinya zaitun 1 sdm. Dan melumuri badannya dengan zaitun.
5. Untuk bagian yang bengkak  saya olesi dengan zaitun dan juga minyak habbatussauda cair.
6. Tidak lupa selalu berdoa setiap minum dan oles. Dan berdoa kapanpun untuk kesembuhannya.
7. Oh ya perbanyak minum air putih dingin atau hangat.

8. Hemorrhoid
Hemorrhoid yang lebih akrab disebut wasir atau ambeien adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena di sekitar anus. Hemorrhoid, umumnya, terjadi pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus-menerus atau pada orang yang menderita sembelit. Hemorrhoid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk.
Gejala-gejala hemorrhoid tahap awal berupa keluarnya darah berwarna merah segar saat buang air besar, biasanya keluar bersama atau sesudah tinja. Selain itu, terasa gatal atau iritasi di daerah anus dan rasa sakit atau tidak nyaman. Gejala dapat berlanjut menjadi benjolan yang keluar lewat anus.
            Mengatasi, Mengobati & Menyembuhkan Wasir / Ambeyen / Hemoroid
Untuk menghilangkan wasir secara total sebaiknya anda menjalankan beberapa tips menyembuhkan wasir serta melakukan konsultasi dengan dokter.

1. Jalankan pola hidup sehat
2. Olah raga secara teratur
3. Makan makanan berserat
4. Hindari terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc / toilet
5. Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll
6. Jangan melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar
7. Minum air yang cukup
8. Jangan menahan kencing dan berak
9. Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan
10. Jangan mengejan / mengeden / ngeden berlebihan
11. Jika tidak ingin pup / bab jangan dipaksa
12. Duduk berendam pada air yang hangat
13. Minum obat sesuai anjuran dokter

9. Xerostomia
Xerostomia adalah penyakit pada rongga mulut yang ditandai rendahnya produksi air ludah. Pada penderita xerostomia, kondisi mulut sangat kering dan makanan jadi tidak tercerna dengan baik. Xerostomia dapat diakibatkan adanya gangguan pada pusat ludah, syaraf pembawa rangsang ludah, ataupun oleh perubahan komposisi faali elektrolit ludah.
            Mencegah xerostomia
•Minum 8 gelas air atau lebih setiap hari
• Hindari alkohol, termasuk obat kumur mulut berbasis alkohol
• Hindari tembakau, kafein, minuman bersoda dan makanan pedas
• Gunakan produk atau semprotan untuk mulut kering

10. Keracunan makanan
Umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan. Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam.















BAB III
PENUTUP
3.1    Simpulan
Berdasarkan  pemaparan di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1)         organ-organ yang terlibat dalam system pencernaan makanan meliputi mulut, farig(tekak), Kerongkongan atau Esofagus, lambung, usus halus,  dan usus besar
2)         Kelenjar pencernaan meliputi hati (hepar) dan pancreas
3)         Gangguan pada sistem pencernaan meliputi kanker lambung, gastritis, hepatitis, radang usus buntu, diare, sambelit, parotitis, hemorhoid, xerostomia, keracunan makanan

3.2    Saran
Saran saya adalah kita harus menjaga kesehatan sistem pencernaan kita agar tidak mengalami kelainan seperti hepatitis, diare, dll. 






2 comments: